Mendikbud Ingatkan PTN Tak Bebani Biaya Mahasiswa

mendikbud-muhammad-nuh-_120405144422-629Jakarta, Bhirawa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengingatkan kepada pimpinan perguruan tinggi negeri (PTN) se-Tanah Air agar tak membebani mahasiswa yang kurang mampu dengan biaya di luar ketentuan.
“Komitmen pemerintah yakni pendidikan untuk semua. Tidak ada alasan mahasiswa tidak mampu lulus tes masuk PTN tapi tidak bisa kuliah,” ujarnya di sela meninjau jalannya Seleksi Bersama Nasional Perguruan Tinggi Negeri di (SNBPTN) di Universitas Negeri Jakarta, Selasa.
Sejumlah alternatif yang diberikan pemerintah untuk membantu mahasiswa dengan strata ekonomi ke bawah antara lain program bidikmisi sejak beberapa tahun terakhir dan skema pembiayaan diangsur sampai keringanan atau pembebasan biaya sesuai penerapan uang kuliah tunggal (UKT).
Program ini terlampir dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2013, yang mana pemerintah membagi UKT per program dan per PTN menjadi delapan kelompok sesuai subsidi berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa.
Dalam penerapan UKT, biaya kuliah untuk kelompok satu mulai Rp0 hingga Rp500 ribu, dan kelompok dua maksimal Rp1 juta.
“Intinya, setiap ada mahasiswa lolos PTN mulai jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), SBMPTN dan jalur mandiri, wajib kuliah meski perekonomian keluarganya terbatas. Caranya dengan mendaftar di sejumlah program yang ada,” kata M. Nuh.
Pihaknya juga meminta kepada mahasiswa yang merasa keluarganya kurang mampu untuk mendaftar dan tidak malu meski harus mendaftar untuk keringanan biaya.
Hanya saja, mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tersebut mengingatkan agar mahasiwa tidak berpura-pura miskin hanya untuk keringanan uang kuliah karena ada tahapan verifikasi.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut mencontohkan fakta terhadap anak seorang tukang becak di Sibolga Selatan yang nyaris gagal kuliah akibat tak ada biaya, padahal diterima di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
“Saya mendapat sms dari dia dan meminta kampus mengecek. Setelah diverifikasi akhirnya dia bisa kuliah dan datang ke USU dengan uang hasil meminjam tetangga. Yang penting di sini komunikasi antara mahasiswa dan pihak kampus,” katanya.
M. Nuh juga mengimbau kepada pimpinan PTN membuka desk atau posko untuk menampung keluhan mahasiswa terhadap persoalan biaya, sehingga bisa ditangani secara khusus dan diberikan jalan keluarnya.
SBMPTN 2014 digelar serentak hari ini yang diikuti 664.509 peserta, terdiri dari kelompok ujian saintek 240.278 peserta, kelompok ujian soshum 258.035 peserta dan kelompok ujian campuran 166.196 peserta, dengan kuota 103.346 bangku. [ant.ira]

Tags: