Mendikbud : KIP Berbeda Dengan SSM

Anies BaswedanJakarta, Bhirawa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Rasyid Baswedan mengatakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) berbeda dengan Bantuan Siswa Miskin (BSM).
“KIP tentu berbeda dari BSM. Kalau BSM hanya untuk siswa miskin, tapi kalau KIP untuk anak usia sekolah,” ujar Anies di Jakarta, Kamis.
Anies berharap melalui KIP itu bisa menambah jangkauan layanan pendidikan di seluruh Tanah Air.
“Dengan kartu ini, anak-anak dari keluarga miskin dan rentan miskin bisa mendapatkan pendidikan,” jelas dia.
Dia menjelaskan KIP akan diarahkan kepada Balai Latihan kerja, sehingga anak yang putus sekolah bisa mendapatkan pelatihan.
Dalam pelaksanaan KIP nanti akan dilakukan bertahap, mengingat jumlah warga miskin dan rentan miskin yang cukup banyak.
Kartu Indonesia Pintar merupakan perwujudan dari janji kampanye Joko Widodo.
Selain, Kartu Indonesia Pintar juga Kartu Indonesia Sehat yang menjamin kesehatan masyarakat.
Dikesempatan yang sama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Rasyid Baswedan juga mengaku dirinya menerima 3.200 layanan pesan singkat dari masyarakat terkait harapan akan meningkatnya layanan pendidikan di Tanah Air.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, Anies mengatakan tingginya harapan publik ini dibuktikan dengan diterimanya sebanyak 260 telepon dan 3.200 pesan singkat.
Pesan singkat itu sebagian besar berisi tentang ucapan selamat dan mengenai Kurikulum 2013. “Guru di pedalaman meminta Kurikulum 2013 diubah karena tidak cocok diterapkan di sana,” katanya.
Selain itu, ada permintaan untuk melakukan peninjauan kembali kurikulum itu.
Harapan publik itu, sambung Anies, akan ditampung. Pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap kurikulum itu. [ant.ira]

Rate this article!
Tags: