Mendiknas RI Jamin Dana BOS Jalan Terus

Mendiknas Muhadjir Efendi saat melakukan silaturahmi dengan Wali Kota Malang HM. Anton di Rumah Dinas Walikota Jalan Ijen 2 Kota Malang akhir pekan kemarin.

Mendiknas Muhadjir Efendi saat melakukan silaturahmi dengan Wali Kota Malang HM. Anton di Rumah Dinas Walikota Jalan Ijen 2 Kota Malang akhir pekan kemarin.

(Meskipun Anggaran Kemendiknas Dipotong Rp 5 T)
Kota Malang, Bhirawa
Mendiknas Muhadjir Efendi, kepada sejumlah wartawan, usai melakukan silaturahmi dengan Walikota Malang HM. Anton, Akhir pekan kemarin, mengutarakan, meskipun anggaran Mendiknas dipotong hingga Rp5 triliyun, tetapi untuk bantuan operasional sekolah (BOS) tetap akan berjalan seperti biasa.
Menurut Muhadjir, pemotongan anggaran itu, tidak akan berdampak pada pengembangan pendidikan di Indonesia. Selain BOS, kepentingan rakyat lainya tetap akan diperhatikan, seperti tunjangan profesi dan sertifikasi guru tetap akan diberikan.
“Semua hak rakyat kecil akan tetap diberikan. Kami akan melakukan penghematan dibidang lain. Yang jelas tidak akan mempengaruhi pada kebijakan yang pro rakyat,”tutur Muhadjir. Yang akan dihemat, lanjut Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu adalah, belanja rutin operasional kementerian, termasuk didalamnya fasilitas menteri.  Selain itu, pihaknya juga akan menunda persoalan-peersoalan yang belum mendesak. Termasuk pembangunan museum bisa ditunda.
“Jadi yang belum prioritas kami akan tunda dulu,”imbuh Muhadjir Efendi.
Sementara itu, terkait dengan kunjungannya ke Walikota Malang, pihaknya menjelaskan, jika selaku menteri meminta saran dan masukan terkait dengan pendidikan.
“Kota Malang ini, pendidikannya sangat maju, makanya tidak ada salahnya saya meminta masukan dari Wali Kota Malang, Abah Anton,”tutur Muhadjir.
Diakui dia, selama berbicara dengan Walikota Malang, ia mendapat banyak masukan. Salah satunya adalah rencana pengelolaan pendidikan untuk jenjang SMK SMA.
“Semua masukan yang diberikan akan kami tampung untuk dibicarakan lebih lanjut di kementerian. Untuk diambilkan langkah yang tepat agar tidak berbenturan dengan Undang-undang,”kata Muhadjir.
Ia menyampaikan pendidikan vokasi harus dipertajam, spesialisasinya. Ini perlu disusun kembali. Untuk Kota Malang idealnya pendidikan vokasi berbazis pada teknologi IT.
“Yang kita bicarakan menyangkut masa depan anak bangsa, agar pendidikan vokasi disesuaikan dengan kewilayahannya. Kota Malang idelanya berbazis IT, kalau daerah lain, seperti di Lamongan bisa berbazis kelautan. Semua akan kita bicarakan lebih lanjut,”timpalnya.
Sementara itu Walikota Malang, HM. Anton, mengaku tersanjung, dikunjungi Mendiknas. Ini menunjukan jika Mendiknas sosok pemimpin yang sangat bijak. Meskipun sudah menjadi pejabat negara masih mau meminta masukan dari bawahan.
Kunjungan Kerja Menteri Pendidikan Nasional, Muhadjir Eefendi kata Abah Anton, menandakan seorang pemimpin yang elegan. Karena meskipun posisinya menteri tetap mau datang pada kepala daerah.  Ajang silaturahmi dan komunikasi ini pun berjalan dengan gayeng. Abah menyatakan telah menyampaikan beberapa saran dan masukan terkait perkembangan dunia pendidikan di Kota Malang.
Salah satu yang menjadi perhatian Abah Anton adalah kelanjutan nasib siswa siswi lulusan SMK untuk mendapatkan pekerjaan.
“Indikator utama yang harus diupayakan adalah siswa lulusan SMK diharapkan memiliki sertifikasi yang bertaraf internasional akan keahliannya” ujar Abah. [mut]

Tags: