Mendulang Rupiah Melalui Hobi

Pengusaha SUksesJudul Buku  : Jurus Maut Pengusaha Sukses Modal Dengkul
Penulis        : John Afifi
Penerbit      : FlashBook
Cetakan      : I, 2016
Tebal           : 220 halaman
ISBN             : 978-602-296-179-6
Peresensi   : Imron Mustofa
                       Mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga

Jauh sebelum Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) diresmikan, Indonesia ramai persaingan bisnis. Baik tua maupun muda, semua berlomba-lomba untuk mendulang rupiah dari bisnis apapun. Alasannya sederhana: (beberapa) tergiur dengan keuntungan yang besar. Namun, dari sekian banyak perintis bisnis, hanya beberapa gelintir saja yang bertahan.
Banyak faktor yang membuat perintis bisnis mandeg atau meneruskan ‘profesinya’. Tentu, mereka yang ulet dan mampu menikmati proses, bisa mendapat capaian tertinggi dari angan-angan bisnisnya. Sebaliknya, mereka yang terlalu silau dengan keuntungan tapi tak dibarengi dengan kekuatan menjalani proses, tumbang satu per satu.
Salah satu iklan di televisi swasta cukup menarik perhatian saya. Kira-kira begini: Ketika main game, saya tak pernah main-main. Pesan tersebut meluncur dari mulut seorang gadis pecinta game. Game menjadi hobinya, sementara ‘tak pernah main-main’ adalah ‘ruh’ yang ia bangkitkan setiap kali memainkannya.
Bukan tanpa alasan saya memaparkan iklan tersebut dalam kaitannya dengan bisnis. Jika kita jeli, ada nilai-nilai dalam iklan yang juga perlu diaplikasikan dalam dunia bisnis. Nilai-nilai tersebut yang oleh John Afifi coba dihidupkan dalam salah satu bab buku 220 halaman ini.
Ada dua hal yang perlu mendapat perhatian sama: hobi dan ‘tak main-main’. Hobi, jika kita mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, bisa diartikan suatu kegemaran. Sementara ‘tak main-main’ memiliki arti sungguh-sungguh, dengan segenap hati. Hobi yang dilakukan dengan segenap hati bisa menjadi peluang bisnis menggiurkan.
Membangun bisnis dari hobi akan terasa lebih enjoy. Hal ini karena keinginan menjalankan bisnis berawal dari diri sendiri dan terhadap hal yang kita gemari. Bukan dari ajakan atau pengaruh orang di luar kita, yang kerap memberikan iming-iming keuntungan besar. Bahkan, dalam buku ini dijelaskan, para pengusaha sukses mengakui bahwa bisnis yang dimulai dari hobi cenderung bertahan lama (halaman 68).
Selain itu, tak ada kata gagal bagi perintis bisnis yang berawal dari hobi. Sebab, sembari menjalankan bisnis, sembari mencari keuntungan, kita juga mencari kepuasan batin. Barangkali sudah fitrah manusia, bahwa untuk mencari kesenangan batin apapun siap dikorbankan.
Banyak pengusaha yang sukses berawal dari hasil kreasinya terhadap penyaluran hobi. Salah satunya Tanggol Angien Jatikusumo, seniman lokal yang sukses karena mengembangkan hobinya. Ia merupakan pelukis yang berambisi memiliki kamera DSLR di masa mudanya tapi tak terwujud.
Maka dibuatlah rumah berbentuk kamera DSLR yang di dalamnya juga dijadikan galeri untuk memajang lukisan-lukisannya. Didirikan tahun 2013 dan oleh masyarakat lebih dikenal dengan Rumah Kamera. Hasilnya fantastis, hampir setiap hari ada saja pengunjung yang tertarik untuk menikmati keindahan lukisan dan desain Rumah Kamera beserta atribut-atributnya.
Keuntungan mengalir tiap hari. Bukan hanya materi, juga kepuasan batin karena karyanya dihargai masyarakat. Dalam sebuah artikel bahkan disebutkan bahwa Tanggol bukan semata mencari materi. Ia membangun Rumah Kamera untuk mengajari kepada anak-anak muda sebuah seni, lukisan. Keuntungan materi yang ia dapat hanyalah efek samping, dari kegemarannya yang digeluti dengan sungguh-sungguh.
Begitu banyak pengusaha atau pebisnis yang sukses melalui penyaluran hobi. Mereka merupakan pribadi yang memiliki prinsip kuat dan tidak silau dari godaan keuntungan materi. Benar yang dikatakan John Afifi, bahwa untuk menjadi pebisnis jangan melulu mengejar hasil, tapi nikmatilah prosesnya (halaman 215).
Untuk bisa menikmati proses, alternatif yang paling sesuai adalah menyalurkan hobi yang produktif. Menjadikan hobi sebagai bisnis: menghasilkan kesenangan batin sekaligus keuntungan materi.
———- *** ———-

Rate this article!
Tags: