Menelusuri Keindahan Jalan Menuju Puncak Rengganis Argopuro

Sejumlah wisatawan lokal saat menikmati indahnya kawasan Puncak Gunung Rengganis Situbondo baru-baru ini. [Sawawi]

Jadi Ikon Wisata Baru, Sepanjang Jalan Banyak Ditumbuhi Tanaman Kopi
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Satu lagi ikon wisata alam di Kabupaten Situbondo berhasil diangkat oleh masyarakat  Desa Baderan Kecamatan Sumbermalang baru-baru ini. Selain memiliki pesona alam yang mengagumkan, kawasan menuju Puncak Gunung Rengganis itu ternyata dipenuhi oleh aneka tumbuhan kopi yang siap panen. Tak pelak banyak wisatawan baru baik domestik maupun manca negara yang berkunjung kesana kian kesengsem oleh pesona unik dan indah itu.
Cukup jauh dari Kota Situbondo untuk bisa sampai ke kawasan Puncak Rengganis yang persis ada di Pegunungan Argopuro, diperlukan waktu kurang lebih 2 jam. Meski cukup jauh, para wisatawan djamin akan betah karena sejak memasuki kawasan puncak akan disambut cuaca dingin. Selangkah kemudian banyak aneka tumbuhan yang terbentang di depan mata akan menyihir pemandangan para pengunjung. Sehingga selama perjalanan kesana terasa akan nikmat karena rute yang ditempuh cukup menyegarkan.
Roni, salah satu wisatawan lokal mengatakan sesampainya di Kecamatan Besuki, perjalanan menuju Desa Baderan Kecamatan Sumbermalang bisa dilalui dengan menggunakan motor yang ditempuh sekitar 30 menit. Tenggat waktu selama itu masih belum sampai ke kawasan Puncak Gunung Argopuro, aku Roni, karena salah satu wisata pegunungan di desa tersebut masih cukup jauh. “Memang cukup melelahkan karena akses jalannya yang kurang mendukung untuk dilalui,” ucap Roni.
Roni menuturkan untuk menuju ke kawasan Puncak Rengganis di kawasan Gunung Argopuro memang agak sulit. Namun jika sudah sampai di lokasi, rasa capek pengunjung dan perasaan lelah dijamin cepat terobati. Sebab, kata Roni, di sepanjang jalan para pengunjung akan disuguhi keindahan alam yang memesona.
“Pemandangan menuju lokasi sangat menyenangkan. Silakan saja kunjungi kalau ingin menikmati indahnya pemandangan Puncak Gunung Rengganis,” ujar Roni.
Wawan, wisatawan lain memiliki kenangan yang sama dengan Roni semasa berkunjung ke Puncak Gunung Rengganis. Sebab, selain disuguhi aneka pemandangan yang sejuk,  di sana juga akan dihadapkan kepada suasana kehidupan masyarakat sekitarnya yang sangat klasik dan ramah. Wawan menilai semua pekerjaaan warga di sana dijalani dengan alat-alat tradisional, misalnya saat menumbuk padi.  “Masyarakatnya masih menggunakan alat penumbuk dari kayu, bukan mesin. Bahkan kegiatan kaum ibu saat menumbuk padi masih dengan cara-cara tradisional,” ucap salah satu pendaki Gunung Argopuro.
Masih kata Wawan, susana di Puncak Rengganis ini cukup menarik untuk dijadikan daya tarik di mata wisatawan. Menurut Wawan, hal tersebut akan menjadi kearifan lokal langka yang perlu dipromosikan di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional. “Karena memang puncaknya menyimpan daya tarik tersendiri. Makanya banyak wisatawan yang ketagihan untuk berkunjung kesana lagi,” aku pria asal Kecamatan Banyuputih itu.

Tags: