Mengaku Tak Ada Unsur Kesengajaan, Cak Ikin pun Akhirnya Memaafkan

Animasi logo Culo Boyo karya Cak Ikin, alumnus ITS yang digunakan kampanye Pemuda PIS pendukung Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana. Protes pencipta karya akhirnya bisa diselesaikan setelah ada permintaan maaf.

Animasi logo Culo Boyo karya Cak Ikin, alumnus ITS yang digunakan kampanye Pemuda PIS pendukung Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana. Protes pencipta karya akhirnya bisa diselesaikan setelah ada permintaan maaf.

Relawan Pendukung Risma-Whisnu Ganti Logo Culo Boyo
Kota Surabaya, Bhirawa
Relawan pemuda Produktif, Inspiratif, Solutif (PIS) pendukung Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana mengganti logo Pemuda PIS yang semula mirip logo Culo Boyo hasil karya Solikin.
Protes yang dilakukan Solikin, alumnus ITS tentang karya animasinya Culo Boyo yang diklaim telah dijiplak   Tim kampanye paslon Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana direaksi.
Koordinator Pemuda PIS Escha Islami menyatakan komunitasnya telah minta maaf kepada Solikin, pencipta logo Culoboyo Juniols yang akrab disapa Cak Ikin.
“Gak ada unsur kesengajaan. Kita sudah menyelesaikan secara seduluran, dan minta maaf ke Cak Ikin,” ujarnya, Senin (9/11).
Sementara itu, pencipta logo Culo Boyo Juniols Solikin mengaku telah bertemu dengan Pemuda PIS. Dia menganggap persoalan itu terjadi karena ketidaktahuan komunitas anak muda tersebut. “Mereka tidak tahu. Ini kesalahan koordinasi dengan desainer mereka saja,” kata Solikin.
Cak Ikin menegaskan, pihaknya sudah tidak ada masalah dengan komunitas Pemuda PIS. Komunitas anak muda dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya ini pun, telah menyadari kesalahannya. “Selama mereka menyadari kesalahan, itu gak masalah,” katanya.
Menurut Cak Ikin, dirinya mengetahui adanya kemiripan karyanya dengan logo Pemuda PIS dari temannya. “Kebetulan waktu itu saya di Malang. Ada teman yang kasih tahu,” ujarnya.
Dosen Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya ini menambahkan, karya animasinya yang memakai karakter Suro dan Boyo dibuat pada 2010. Karya tersebut, jelas Cak Ikin, menceritakan seputar anak-anak Surabaya.
Sebelumnya Tim kampanye paslon Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana dituding melakukan penjiplakan karya alumnus ITS Surabaya. Karya alumnus ITS ini diduga dijiplak untuk kepentingan kampanye pasangan yang diusung oleh PDIP tersebut.
Karya tersebut adalah gambar Culo Boyo milik Muhammad Solikin. Karya Solikin ini digunakan oleh tim pemenangan Risma-Wisnu dalam kampanye Pemuda Solutif Kreatif. Solikin yakin, bahwa atribut Culo Boyo yang digunakan kampanye Tim Pemenangan Risma-Wisnu adalah karyanya.
Hingga akhirnya, pria asal Bojonegoro ini melayangkan protes melalui Wall Facebook-nya dengan akun Cak Ikin. Dalam protes tersebut ia kecewa karena Culo Boyo dibawa dalam kampanye politik dan tidak izin pada yang membuat. Atas protes ini,  Pemuda PIS pun kemudian berusaha menyelesaikan secara seduluran dengan Cak Ikin.
Sementara itu, Fahmi Sandria, pencipta logo Pemuda PIS mengaku dirinya tak mengetahui ada kemiripan antara logo Pemuda PIS dengan Culo Boyo Juniols karya Cak Ikin. Dia membuat sketsa logo setelah ada permintaan koleganya di Pemuda PIS.
Mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Surabaya ini mengatakan, setelah selesai membuat sketsa logo, dia masukkan ke aplikasi pembuatan logo. “Sama sekali tidak ada niatan jiplak,” ujarnya.
Menurutnya, pembuatan logo Pemuda PIS terinspirasi dari logo Suro Boyo yang bertebaran di internet. “Mohon maaf, saya tidak tahu animasi  Suroboyo yang untuk logo Pemuda PIS itu buatan Cak Ikin,” jelas Fahmi.
Sedang Fuad Benardi, pendiri relawan Pemuda PIS mengatakan, pihaknya sudah mengganti logo Pemuda PIS. “Kami ganti logo Pemuda PIS, agar tak ada masalah di kemudian hari,” kata Fuad.
Dia menambahkan saat bertemu dengan Cak Ikin, pihaknya bukan hanya berbincang soal logo. Mereka juga ngobrol masalah animasi dan industri kreatif di Surabaya. “Kita tadi dengan Cak Ikin, berbincang banyak hal terutama masalah industri kreatif, animasi dan film di Surabaya,” kata putera sulung Tri Rismaharini itu.  [Gatot Suryo Widodo]

Tags: