Mengaudit Manajemen PSSI

PSSIKONGRES tahunan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) membara lagi. Kali ini bukan disebabkan pertikaian antar-kubu (seperti dulu), melainkan malah bersatu melawan tim sembilan yang dibentuk pemerintah (Kemenpora). Pemilik hak suara (voters) menghujat tim sembilan yang konon akan meng-audit PSSI. Tetapi di luar hotel tempat kongres, PSSI juga dihujat oleh Bonek 1927. Agaknya, perseteruan lamaantara kelompok LPI dan LSI kambuh kembali
Apakah PSSI akan diambil-alih oleh FIFA seperti dulu? Walau pahit, pengambil-alihan oleh FIFA merupakan jalan tengah. Saat ini Kementerian Kepemudaan dan Keolahragaan (Kemenpora) telah membentuk tim sembilan untuk meng-audit PSSI. Investigasi oleh pemerintah bukan hanya problem penggunaan alokasi dana APBN. Melainkan manajemen kompetisi yang meliputi Liga Super Indonesia (LSI), Divisi Utama, dan Divisi dibawahnya.
Tim sembilan yang dibentuk pemerintah memperoleh laporan bahwa kompetisi divisi utama tidak dalam koridor sportifitas. Terjadi pengaturan skor dan berbagai penyuapan. Tim juga memperoleh “proposal” lainuntuk meningkatkan prestasi sepakbola pada ajang internasional. Salahsatu caranya, dengan merombak manajemen, serta kepengurusan PSSI. Bahkan harus didahului dengan pembekuan PSSI.
Selama ini hampir seluruh timnas selalu gagal memenuhi harapan publik. Misalnya, timnas senior asuhan Riedl gagal masuk semi final ajang AFF di Vietnam. Padahal timnas Indonesia sudah empat kali menjadi runner-up. Sehingga sesungguhnya target masuk final tidak muluk-muluk. Kenyataannya, timnas malah gagal masuk babak kedua.
Begitu pula Aji Santoso gagal pada Asian Games XVII di Incheon 2014. Targetnya masuk delapan besar. Tetapi timnas U-23 yang dibawa Aji Santoso harus angkat koper lebih awal.  Lalu Indra Sjafrie keok pada piala Hasanal Bolkiah 2014. Indra juga gagal melampaui fase grup pada piala Asia (AFF) U-19 di Myanmar (Oktober 2014). Padahal telah dilakukan laga ujicoba lebih dari 30 laga di dalam dan luar negeri. Karena itu serta-merta BTN mencopot pelatih timnas U-19.
Kegagalan dan kemerosotan prestasi sepakbola wajib menjadi perhatian seksama PSSI. Walau sebenarnya peringkat pada FIFA telah naik 13 tahap, ke peringkat 159 (semula 172 tahun 2013). Karea itu diperlukan campur tangan pemerintah, sampai melibatkan kepemimpinan nasional (Presiden Jokowi). Sebab problemnya menyangkut pendanaan. Selama ini anggaran ke-olahraga-an masih menempati urutan ke-14 alokasi sektoral dalam APBN.
Tetapi haruskah dengan membekukan PSSI? Konon dalam hal anggaran, PSSI saat ini lebih mandiri. Bahkan selama tahun 2014 PSSI tidak menggunakan dana dari pemerintah (APBN). Berdasar laporan Bendahara PSSI pada kongres tahunan, saat ini malah terdapat surplusRp 100 milyar lebih. Surplus keuangan ini akan menjadi masalah besar manakala pemerintah (Kemenpora) membekukan PSSI.
Memang tidak mudah membekukan PSSI. Sama sulitnya dengan mengatur suporter-mania antar klub.Harus ekstra hati-hati. Jika tidak, per-sepakbola-an akan masuk program “penyehatan.” Itu domain FIFA, yang tidak menguntungkan sistem pembinaan prestasi. Seluruh kompetisi akan terganggu. Sehingga target mencapai podium tertinggi pada SEA-Games 2015 (Juli di Singapura) bisa berantakan.
Pengalaman menunjukkan, bahwa “penyehatan” oleh FIFA tidak banyak membantu prestasi sepakbola nasional. Buntutnya, timnas dibantai 10 gol tanpa balas saat melawan Bahrain. Pernah pula AFC (asosiasi sepakbola Asia) coba “menyehatkan” PSSI. Ketika itu sistem kompetisi nasional terbelah, antara PSSI dengan KPSI. Melalui mediasi Wapres AFC Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah (di Kuala Lumpur), dua lembaga sepakbola Indonesia menandatangani MoU.
Tetapi peng-akuran itu tidak langgeng. Buktinya, sekarang kambuh lagi dengan kubu yang tetap. Dan akan bergulir sampai kongres PSSI, Maret nanti. Siapa (voters) yang akan mengikuti kongres? Pada domain masyarakat tidak penting benar siapa mengelola PSSI. Yang penting prestasinya!

                                                                                              ————- 000 ————–

Rate this article!
Mengaudit Manajemen PSSI,5 / 5 ( 1votes )
Tags: