Atiko
Atiko
Keinginan Atiko untuk mengubah wajah pendidikan dari konvensional ke bentuk digital perlahan terbuka. Sebab beberapa waktu yang lalu, guru SMPN 17 Surabaya ini didapuk menjadi Duta Terbaik Rumah Belajar Jawa Timur 2019, oleh Pusat Teknologi dan Komunikasi (Pustekkom) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Berbagai tugas pun telah menanti Atiko, dalam sumbangsihnya untuk kemajuan pendidikan di Jawa Timur.
“Dalam waktu dekat ini saya dan duta lainnya akan menyosialisasikan portal Rumah Belajar ke seluruh nusantara bahkan luar negeri,” ungkapnya.
Wanita kelahiran 41 tahun ini berharap, dengan terpilihnya dia sebagai Duta Rumah Belajar bisa mewujudkan 1 guru 32 tablet. Di mana jika 1 guru diberi 32 tab, maka aplikasi di tab tersebut akan lebih terkontrol. Sebab, guru kesulitan memantau aplikasi apa saja yang akan di instal oleh siswa dalm tab yang diberikan. “Tapi kalau tab diberikan kepada guru, maka 32 tab tersebut dapat dimanfaatkan ke seluruh kelas yang dipegang,” ujarnya.
Dengan begitu, keinginan untuk mengubah kelas konvensional menjadi kelas digital modern dengan menggunakan aplikasi Rumah Belajar kemdikbud bisa terwujud. Terlebih menurut dia, untuk menciptakan kelas moder harus ada inovasi, kreatifitas dan keberanian dari guru.
“Kebanyakan guru mungkin masih belum mengenal secara utuh tentang e-learning rumah belajar sehingga mereka mengalami kesulitan dalam pemanfaatannya. Karena itu, saya akan membuat hal tersebut menjadi nyata dengan mengajak seluruh guru di Indonesia untuk membuat kelas yang inovatif di zaman android ini,” ujar wnaita kelahira Surabaya, 1 maret 1978 dengan optimis.
Sebelum didapuk menjadi Duta Rumah Belajar, Atiko bersama ke empat perwakilan lainnya harus melewati beberapa tahapan. Mulai dari literasi TIK, pembuatan bahan ajar dan ujian sertifikasi, kreasi TIK, mengikuti lokakarya dan Bimtek hingga akjirnya dikukugkan sebagai peserta Duta Rumah Belajar Nasional 2019.
“Saya tertarik menjadi Duta Rumah Belajar karena rasa memiliki Rumah Belajar yang tinggi. Bisa berbagi ilmu ke seluruh nusantara dengan memanfaatkan aplikasi Rumah Belajar. Aplikasi karya putera negeri sendiri yang membuat saya bangga memiliki Indonesia dengan Rumah Belajar,” pungkasnya. [ina]
