Mengenang Peter A Rohi dalam Catatan Jurnalis Pejuang

Surabaya, Bhirawa
Nama Peter A Rohi menjadi sahabat dan guru bagi banyak kalangan. Mulai para jurnalis hingga kaum nasionalis. Mantan anggota KKO (Marinir, red) yang melanjutkan profesi sebagai wartawan ini telah berpulang 10 Juni 2020 lalu.
Sabtu (14/11) merupakan momen tokoh bersahaja ini hari lahir 78 tahun lalu di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Momen itu dikenang para sahabat dan muridnya dari pelbagai komunitas. Perjuangan Peter A Rohi pun diabadikan dalam catatan yang telah dibukukan berjudul Jurnalis Pejuang, Pejuang Jurnalis.
Buku ini disusun sejak Juni 2020 lalu dan dilaunching dalam kegiatan bertajuk Tribute to Peter A Rohi di Warung Mbah Cokro, di Jl Prapen, Surabaya. Acara digelar dengan serangkaian diskusi mengenang sosok Peter.
Presidium Gusdurian Jawa Timur, Yuska Harimurti mengatakan, Peter adalah salah satu sosok tokoh Indonesia yang patut untuk menjadi panutan. Di balik kesederhanaan dalam hidupnya, ada jiwa kejujuran dan keksatriaan di dalamnya. Kegigihan memperjuangkan pengungkapan kebenaran sejarah Bung Karno menjadi sesuatu yang berharga bagi Bangsa Indonesia, khususnya Kota Surabaya. Kecintaan pada dunia jurnalistik dan NTT bumi kelahirannya menjadikannya sosok dihormati. Mulai dari karya tulis hingga semangat nasionalismenya.
“Ayo dukung gagasan menjadikan Peter A Rohi sebagai sosok yg patut diteladani. Kita mulai pada Hari Sabtu ini di acara Tribute To Peter A Rohi, 14 November 2020 di Warung Rakyat Mbah Cokro Surabaya,” ajaknya.
Ketua IKA Stikosa AWS, M Zurqoni, mengenang sosok Almarhum Peter A Rohi yang hidup dalam kesederhanaan. ”Saya diperkenalkan sama almarhum oleh Mas Zed (Jurnalis Senior Alumni Stikosa AWS, Zed Abidien) pada pertengahan tahun 90 an. Waktu itu kami, Beki (fotografer Jawa Pos), Manan (Ketua AJI) dan Jimuha (aktivis) masih aktif di Surabaya Pers Club (cikal bakal AJI Surabaya). Karena rumah saya dekat sama kediaman almarhum, sejak itu saya sering antar jemput,” kenangnya.
Zurqoni menceritakan, Peter tinggal di rumah sederhana. Rumahnya masuk gang, masih masuk lagi di wilayah Kampung Malang, Surabaya. ”Inilah pencerahan awal bagi saya,” ungkapnya.
Zurqoni juga mengenal Pak Peter sebagai seorang sufi yang menjalani kehidupannya atas nilai-nilai Illahi. Dimana ukuran – ukuran dunia menjadi nomer sekian. Itulah prinsip yang dijalaninya. ”Jangan sekali – kali ditawari sesuatu yang bersifat duniawi. Sebagai seorang sufi perjalanannya tentu terasa berat bagi ukuran umum. Jadi beliau menikmatinya dengan penuh gairah dan penuh keyakinan. Membagi prinsip – prinsip kemanusiaan pada banyak orang, kepada banyak generasi. Terima kasih untuk Pak Peter A Rohi. Terima kasih pada keluarga. Damai di surga,” tandasnya.
Ketua Panitia Tribute to Peter A Rohi, Evan Siahaan, mengaku merasa terhormat untuk melaksanakan agenda dialog seorang tokoh yang sangat hebat. Acara ini digelar untuk mengemukakan kembali jejak – jejak pikiran dan jejak perjuangan Opa Peter di masa sekarang. Khususnya generasi millenial perlu meneladani sosok Peter yang berintegritas dan sederhana.
Diskusi dan bedah buku menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya Budayawan, Henri Nurcahyo, Jurnalis Senior dan Penulis, Amang Mawardi, dan Guru Besar Sosiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Dr Hotman Siahaan. Jurnalis Heti Palestina Yunani sebagai Penanggap dan dimoderatori Akademisi Fikom Unika Widya Mandala, Dr Nanang Krisdinanto.
Acara selain digelar offline juga disiarkan online melalui media sosial. Acara Tribute to Peter A Rohi ini disiarkan langsung melalui Instagram dan Facebook @tributetopeterarohi, serta Youtube channel Tribute to Peter A Rohi. Acara dimulai hari Sabtu (14/11/2020) mulai pukul 19.00 WIB hingga selesai.
Sebelum acara dimulai, sekitar pukul 12.00 WIB juga dilakukan ziarah ke makam Peter A Rohi di TPU Keputih Surabaya. Ziarah dilakukan sebagai bentuk penghormatan, lintas komunitas turut terlibat. Seperti Forum Budaya Surabaya, Gusdurian Jawa Timur, Gardu Solidaritas Sosial, Soekarno Institute, Institut Aspirasi Indonesia, Cokro Bergerak, dan IKA Stikosa AWS. [geh]

Tags: