Mengenang Tokoh Legendaris Mantan Gubernur Jatim Asal Sampang

Moh Noer, Penggagas Jembatan Suramadu yang Pernah Menjabat Duta Besar Prancis
Kabupaten Sampang, Bhirawa
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Jawa Timur yang ke-75, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Forkopimda dan jajaran Bakorwil Madura, melakukan upacara dan ziarah ke makam mantan Gubernur Jatim Raden Panji H Moh Noer, yang asli putra terbaik Kabupaten Sampang. Beliau dimakamnya di Jalan Merapi, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Kepala Bakorwil IV Pamekasan Drs Alwi MHum dan sebagai perwira upacara yakni Plt Kepala Kasatpol PP Kabupaten Sampang Drs Suryanto MM. Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Sampang H Abdullah Hidayat, Wakapolres Sampang Kompol Mukhamad Lutfi, Kasdim 0828/Sampang Mayor Inf. Jupri, Ketua DPRD Sampang Fadol, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Sampang Ifan dan Kepala OPD di Sampang.
Pada upacara sekaligus ziarah tersebut juga dibacakan otobiografi Raden Panji H Mohammad Noer serta mengheningkan cipta untuk memberikan penghormatan kepada Mantan Gubernur Jawa Timur Ke-7 tersebut.
Otobiografi Raden Panji Mohammad Noer, lahir di Sampang, Jawa Timur, 13 Januari 1918 – meninggal di Surabaya, Jawa Timur, 16 April 2010 pada umur 92 tahun), adalah Gubernur Jawa Timur pada masa bakti 1967- 1976, beliau salah satu tokoh yang sangat gemilang dan tokoh legendaris.
Diantara karir beliau mulai dari bawah, mulai dari magang di Kantor Kabupaten Sumenep, Asisten Wedana, Patih (Wakil Bupati), Bupati Kabupaten Bangkalan, Residen (Pembantu Gubernur), Pejabat Sementara Gubernur Jawa Timur, hingga menjadi seorang Gubernur Jawa Timur. Dia juga pernah menjabat sebagai Duta Besar RI di Paris, Prancis.
Mohammad Noer dikenal pula sebagai penggagas Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura, daerah asalnya, yang telah ia impikan sejak menjadi Patih (Wakil Bupati) Kabupaten Bangkalan pada tahun 1950-an.
Sebagai Gubernur Jatim, Noer menggalakkan pertanian di Jatim. Ia kemudian membentuk badan Usaha Unit Desa (BUUD) yang ditujukan untuk meningkatkan ekonomi para petani sebagai produsen pangan. Program intensifikasi dilakukan dengan cara menyalurkan bibit-bibit unggul dan pupuk kepada petani melalui BUUD tersebut. Hasilnya luar biasa, kenaikan produksi beras naik 36,36 persen dari masa pemerintahan sebelumnya.
Ketika menjabat sebagai Gubernur Jatim, RP. Muhammad Noer pernah menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari fraksi utusan daerah. Salah satu ungkapan M Noer yang popular adalah ‘Agawe Wong Cilik Melu Gumuyu’ atau ‘Membuat Rakyat Kecil Ikut Tertawa’, yang dia sampaikan dalam pidatonya di sidang MPR pada Maret 1973.
Selain dikenal dekat dengan rakyat, M Noer juga dikenal sering mengeluarkan keputusan tidak populis, misalnya melakukan sosialisasi program Keluarga Berencana (KB) dengan kentongan. Tapi program itu berhasil. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pemimpin yang mau mendengar kritik publik. Maka wajar bila semasa hidup, banyak tokoh Jatim yang berkunjung ke sana meminta petuah dan nasihat.
Disela-sela mengenang jasa-jasa RP Muhammad Noer di makamnya di Sampang, Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat menyampaikan bahwa banyak yang bisa diteladani dari sosok RP H Mohammad Noer. “Karir, cita-cita dan kontribusinya untuk bangsa Indonesia, Jawa Timur dan Madura sangat besar,” ucapnya.
Dengan acara ini pihaknya mengharapkan kepada seluruh masyarakat khususnya warga Sampang, bahwa di makam ini telah disemayamkan tokoh besar RP Mohuammad Noer, mantan Gubernur Jawa Timur asli dari Sampang.
Sementara itu, Kepala Bakorwil IV Pamekasan menyampaikan jika upacara dan ziarah ini merupakan bentuk penghormatan kepada almarhum yang merupakan mantan Gubernur Jawa Timur sekaligus penggagas Jembatan Suramadu.
Pihaknya berharap masyarakat Madura khususnya Kabupaten Sampang, bisa meneladani sosok almarhum Moh. Noer yang banyak memiliki ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat ketika masa hidupnya. Kegiatan ditutup dengan pembacaan doa oleh seluruh peserta yang hadir dan meletakkan karangan bunga di sekitar lokasi makam. [Nur Cholis]

Ringkasan Riwayat Karier (Raden Panji Mohammad Noer)
Juli 1939 -Agustus 1949, Pamong Praja
Agustus 1949-Maret 1950, Kapten TNI
Maret 1950-Januari 1976, Pamong Praja terakhir
Desember 1967-Januari 1976, Gubernur Daerah Tingkat I Provinsi Jawa Timur
1973 -1978, Anggota MPR RI
Oktober 1976-Oktober 1980, Duta Besar RI untuk Prancis
Agustus 1981-1983, Anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
1983-11 Maret 1988, Anggota DPA Periode II
1987, Anggota MPR RI
1989-1997, Anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (BPPN)
1989-2010, Ketua Dewan Penyantun seluruh Universitas Negeri di Surabaya dan beberapa Universitas Swasta di Surabaya, Jember dan Madura
1980-2010, Ketua Yayasan Jantung Cab. Utama Jawa Timur
1984-2010, Ketua Yayasan Asma Wilayah Jawa Timur
1985-2010, Ketua Yayasan Aji Dharma Bhakti (bergerak di bidang Sosial Pendidikan) Pemberian beasiswa
2005-2010, Dewan Kurator Universitas Al-Zaytun
1970-an, Komisaris PT Super Mitory Utama (Sidoarjo)
1970-an, Komisaris PT Unilever Indonesia (Surabaya)
1970-an, Komisaris perusahaan properti PT Mas Murni Indonesia
1970-an, Komisaris Bank Tiara
1990-an, Direktur Utama PT Dhipa Madura Pradana
1990-an, Komisaris SCTV (Surya Citra Televisi)

Tags: