Mengevaluasi BPJS dan RS

BPJS-2014Besarnya minat mengikuti program BPJS Kesehatan kini mulai menyurut. Awalnya, banyak masyarakat mengira bisa dilayani langsung oleh rumahsakit (RS) rujukan. Tetapi prosedur BPJS mewajibkan pelayanan awal pada fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama setingkat Puskesmas atau klinik terdekat. Bahkan rujukan juga dibatasi sebanyak 15%. Artinya, tidak mudah dirujuk ke RS peserta Jamkes. Masyarakat kecele, tapi BPJS untung.
Pada sisi lain terdapat 144 jenis diagnosis yang harus ditangani oleh Puskesmas. Termasuk diagnosis yang semestinya dilakukan oleh dokter spesialis. Misalnya, pneumonia dan bronkopneumonia, serta tuberkulosis (TBC) paru tanpa komplikasi (spesialis penyakit dalam). Begitu pula penanganan anemia defisiensi besi pada kehamilan, seharusnya ditangani dokter spesialis Obstetri ginekologi (Sp OG, kandungan).
Pelayanan tupoksi spesialis, lazimnya memerlukan peralatan khsusus. Untuk TBC misalnya, dibutuhkan pemeriksaan intensif tes Mantoux  selama 48 hingga 72 jam. Berarti harus rawat inap. Di Jawa Timur, beberapa Puskesmas dengan klasifikasi pelayanan rawat inap biasanya juga memiliki dokter spesialis. Tetapi dokter spesialis tidak selalu standby 24 jam di Puskesmas, karena dibutuhkan di tempat lain. Pada usia 5 tahun keatas di pedesaan Indonesia, TBC menjadi “pembunuh” nomor dua setelah stroke.
Dus, sebenarnya Puskesmas pedesaan lebih membutuhkan. Setiap hari terdapat 165 kematian karena TBC. Kenyataannya, sarana tes mantoux maupun dokter spesialis penyakit dalam, sangat langka di pedesaan. Begitu pula biaya praktek dokter spesialis masih sangat mahal. Hal itu wajar karena pendidikan dokter spesialis juga sangat mahal.
Inilah salahsatu problem Puskesmas, secepatnya memperbanyak dokter spesialis untuk menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan. Caranya, bisa memberi beasiswa kepada dokter yang berminat. Pemerintah Propinsi Jawa Timur mesti meningkatkan kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri. Biayanya bisa sharing dengan BPJS.
Sebenarnya peserta BPJS bisa mendapat pelayanan gawat darurat dimanapun, bahkan di fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama dengan BPJS sekalipun. Ini menggembirakan peserta yang enggan antri di poli.
Tetapi tidak bisa serta-merta. Seringkali keluarga pasien terkaget-kaget pada waktu ditagih biaya pelayanan  UGD. Maka harus diketahui apa itu gawat darurat dan kondisi yang bisa ditangani gratis.
Selama ini BPJS nyaris tidak mensosialisasi kondisi darurat kepada peserta calon pasien. Kondisi darurat adalah kondisi yang apabila tidak segera diberi pertolongan,  bisa mengakibatkan kecacatan, keparahan bahkan kematian. Setelah kondisi kedaruratan terlewati, peserta harus pindah ke fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS, apabila ingin menggunakan haknya.
Karena sering kisruh, banyak peserta menarik diri dari program BPJS, cukup tidak membayar iuran bulanan. Toh pelayanan di Puskesmas dianggap cukup, lebih murah (bahkan gratis). Hal yang sama juga dilakukan oleh rumahsakit mundur sebagai mitra pelayanan BPJS. Penyebabnya, pembayaran klaim yang bisa mengganggu penghasilan RS. Pembayaran klaim oleh PT Askes, disesuaikan dengan program INA CBG (Indonesia Case Based Groups) yang dijalankan oleh BPJS.
Konon sistem ini bisa mencairkan klaim biaya lebih cepat, hanya butuh waktu 15 hari, setelah verisifikasi. Ini suatu kemajuan, karena biasanya pembayaran oleh Pemerintah Daerah (Jamkesda) menunggu sampai 3 bulan. Bedanya, Dinas Kesehatan (daerah) membayar penuh (100%) sebesar jumlah tagihan. Sedangkan INA CBG hanya berkisar antrara 30% sampai 80% total biaya pelayanan kesehatan (tindakan).
Tetapi verikasi malah menjadi kendala tersendiri karena keterbatasan akses online. Ujung-ujungnya pembayaran klaim oleh BPJS molor, rendah pula. Artinya, model Jamkesda (dulu) lebih baik. Namun, hak masyarakat mestilah ditunaikan sebagaimana dimandatkan UUD pasal 28H ayat (1), bahwa “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, … serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.” Itu kewajiban pemerintah.

ooo

Rate this article!
Mengevaluasi BPJS dan RS,5 / 5 ( 1votes )
Tags: