Menggelorakan Hidup Sehat

Oleh :
Oryz Setiawan
Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat (Public Health) Unair 

Di kala terjadi problematika pada aspek pembiayaan kesehatan yakni melonjaknya defisit Badan Penyelenggara Jaminasan Sosial (BPJS) Kesehatan yang membutuhkan solusi berkelanjutan maka kondisi tersebut dapat dijadikan momentum agar kita (kembali) merenung atas karunia kesehatan yang saat ini kita nikmati. Berapa banyak saudara-saudara kita yang tengah berbaring di layanan kesehatan (puskesmas, rumah sakit maupun klinik medis lain). Secara konsep kesehatan, aspek pembiayaan akan terus menjadi permasalahan atas layanan kesehatan mengingat sifat atau karakteristik bahwa status atau derajat kesehatan seseorang secara tidak sadar dibangun oleh hitung-hitungan keekonomian terutama ketika telah jatuh sakit. Pengobatan, perawatan hingga pemulihan (terapi) dibutuhkan tiap layanan yang dikonversi menjadi satuan unit biaya, meski beberapa kelompok miskin tidak berbayar (gratis), namun sebenarnya aspek pembiayaan ditanggung negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah (provinsi, kabupaten/kota).
Di sisi lain, ancaman sederet problem kesehatan terutama serangan penyakit baik yang bersifat menular (communicable diseases) maupun tidak menular (uncommunicable diseases). Selain itu fenomena degradasi kualitas lingkungan seperti polusi, banjir, kemarau berkepanjangan hingga radikal bebas yang menyebabkan tubuh rentan terjangkit berbagai penyakit. Maraknya produk pangan berbahaya, obat-obatan abal-abal hingga ancaman narkoba kian memperparah derajat kesehatan masyarakat. Di sisi lain membludaknya kunjungan pasien ke layanan kesehatan terutama rumah sakit adalah potret degradasi kualitas hidup sehat publik kekinian. Kondisi tersebut berimplikasi pada melambungnya pembiayaan kesehatan secara makro. Berbagai upaya memang harus terus dilakukan untuk mencegah timbulkan resiko gangguan kesehatan, salah satu upaya yang sederhana, murah, mudah dan bersifat massal adalah olahraga.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional menegaskan bahwa pembangunan nasional di bidang keolahragaan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkokoh ketahanan nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan sebuah bangsa. Dalam konteks yang lain olahraga merupakan upaya untuk menciptakan atau mengkondisikan agar tubuh tetap sehat dan meminimalisasi tingkat kesakitan (morbiditas). Olahraga harus menjadi kebutuhan hidup dan menjadi gaya hidup. Permasalahan terbesar saat ini yakni derajat kebugaran masyarakat Indonesia yang masih rendah (dibawah 18 persen). Maka dengan gerakan masyarakat hidup sehat dan gerakan olahraga diharapkan akan menjadi salah satu jawaban atas berbagai permasalahan atau gangguan kesehatan yang akan timbul.
Dengan kata lain saatnya kita tempatkan olahraga sebagai salah satu instrumen penting pembangunan nasional hingga pembangunan di level daerah khususnya pembangunan jasmani dan rohani, pembangunan jiwa dan raga. Dalam pembangunan jasmani, kita terus gerakan semangat Ayo Olahraga, agar sehat, bugar dan produktif melalui berbagai aktivitas jasmani yang bersifat Murah, Mudah, Menarik, Massal, dan Manfaat (5M). Jalan sehat, bersepeda (gowes), senam bersama, car free day adalah sederet aktivitas sederhana yang diyakini mampu menurunkan resiko terjadinya kesakitan. Mungkin kelihatan sederhana namun bila dilakukan secara masif dan berkelanjutan tentu dapat mengurangi resiko masyarakat jatuh sakit. Hal tersebut didukung oleh sebuah studi yang dipublikasikan pada International Journal of Obesity di 2017 menunjukkan, kurang bergerak menjadi faktor risiko pelebaran lingkar pinggang dan jantung koroner.
Di sisi lain, olahraga akan meningkatkan aktivitas harian. Manfaat lainnya, olahraga dua kali sehari bisa memicu percepatan pertumbuhan otot dan membuat kita menjadi lebih kuat. Olahraga dua kali dalam sehari juga bisa meningkatkan sintesis protein, kapasitas metabolisme, dan hasil anabolik. Faktor-faktor ini tentunya akan meningkatkan performa tubuh secara keseluruhan. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati adalah pakem kesehatan yang sepatutnya ditanamkan dibenak setiap kita sehingga timbul pengertian, pemahaman hingga membentuk sebuah kebiasaan (habits) yang pada akhirnya menjadi perilaku yang bergaya hidup sehat dalam keseharian. Pendek kata, sudah saatnya kita berorientasi pada gaya hidup sehat atau paradigma sehat terus digalakkan secara total di pelbagai lini kehidupan. Berdasarkan penelitian lebih dari 80 persen sakit sebenarnya dapat dicegah. Hal ini dimaknai bahwa ternyata menjadi hidup sehat dan produktif dapat diciptakan setiap orang.
Hampir tak sadar bahwa acapkali kita terjebak dalam pola hidup yang tidak sehat misalnya stres yang berlebihan (tak terkendali), malas berolahraga, merokok hingga mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori, gula dan lemak. Kondisi tersebut diperparah dengan minimnya check up medical secara berkala untuk mendeteksi sejak dini munculnya penyakit. Semakin berumur tentu semakin intens untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Tren epidemiologi penyakit kian banyak menyerang pada saat usia produktif tentu sangat mencemaskan. Membudayakan hidup sehat bermula dari figur atau panutan seperti sikap atau kebiasaan orang tua, pejabat atau publik figur, tokoh agama hingga di level keluarga. Pola kemitraan dalam mendukung pola hidup sehat di tengah-tengah masyarakat misalnya melalui sponsorship atas penyelenggaraan even-even olahraga maupun kegiatan lain dalam rangka membangun penerapan yang mengarah pada upa menciptakan pola hidup sehat. Pepatah barat mengatakan bahwa “Health is not everything, but without health everything is nothing”. Kesehatan itu bukanlah segalanya, tetapi tanpa kesehatan, segalanya tidak ada apa-apanya. Sehat dapat diawali sejak dini dan saat ini, semoga masyarakat tetap sehat dan produktif dalam mengisi kehidupan sehari-hari.

———– *** ————

Rate this article!
Menggelorakan Hidup Sehat,5 / 5 ( 1votes )
Tags: