Menghadirkan Islam Ramah Melalui Studi Interdisipliner

Studi IslamJudul Buku  : Studi Islam Suatu Pengantar dengan Pendekatan Interdispliner
Penulis  : Dede Ahmad Ghazali, M.Ag. dan Heri Gunawan, M.Ag.
Penerbit  : Remaja Rosdakarya, Bandung
Cetakan  : Pertama, 2015
Tebal    : 203 halaman
ISBN    : 978-979-692-612-1
Harga    : Rp 51,000/-
Peresensi  : Ahmad Fatoni
Penggiat Pusat Studi Islam dan Filsafat UMM

KEKERASAN beraroma agama di negeri ini masih menjadi sorotan banyak pihak. Sumber-sumber kekerasan tersebut antara lain: takfiri (kecenderungan mengkafirkan orang lain), hubungan Sunni-Syiah, lemahnya toleransi, dan diskriminasi. Keempat hal ini patut menjadi perhatian agar kekerasan atas nama agama tidak berlangsung terus-menerus.
Perkembangan terakhir menunjukkan gejala ekstrimisme keberagamaan kian meningkat. Di kalangan umat Islam, misalnya, terdapat kelompok yang suka menghakimi, menanamkan kebencian, dan melakukan tindakan kekerasan terhadap kelompok lain yang berbeda dengan tuduhan sesat dan kafir. Padahal, kecenderungan takfiri bertentangan dengan watak Islam yang menekankan toleransi, kesantunan, dan kasih sayang.
Buku ini mencoba memberikan pemahaman pentingnya studi interdisipliner untuk mengkaji Islam lebih komprehensif dengan berbagai perspektif. Pemahaman terhadap Islam secara utuh akan menyemangati sikap menghargai perbedaan sebagai suatu keniscayaan dalam kemajemukan sosial dan budaya. Bagi kaum muslim, memahami Islam secara interdisipliner diharapkan dapat meningkatkan komitmen keislamannya di antara ragam keyakinan yang ada.
Dalam konteks di atas, Islam sesungguhnya bukan agama monodimensi. Islam bukan hanya disandarkan pada intuisi mistis manusia dan terbatas pada hubungan manusia dengan Tuhan. Ini hanyalah satu dari sekian banyak dimensi agama Islam. Untuk mempelajari aspek multidimensional dari Islam, metode filosofis niscaya dipergunakan untuk menemukan sisi-sisi terdalam dari hubungan manusia dengan Tuhan dengan segenap pemikiran metafisikanya yang luas dan dalam.
Dimensi lain dari agama Islam adalah masalah kehidupan manusia di muka bumi. Untuk menyelami dimensi ini harus dipergunakan metode-metode yang biasa dipakai dalam ilmu manusia. Dalam hal ini agama (Islam) tidak lagi berwajah tunggal (single face), melainkan memiliki banyak wajah (multifaces), Islam tidak lagi dipahami semata-mata terkait dengan persoalan ketuhanan, kepercayaan, keimanan, dan seterusnya, tetapi juga dituntut pemahaman yang mendalam atas persoalan historis-kultural yang merupakan suatu keharusan bagi ihwal kemanusiaan.
Buku ini merupakan pengembangan ilmu keislaman dari berbagai pendekatan studi seperti pendekatan teologis, filosofis, antropologis, sosiologis, psikologis, dan sosial budaya. Hal ini tentu, memunculkan nuansa studi Islam yang agak berbeda dengan studi-studi Islam lain yang bercorak monodisiplin.
Demi menjembatani kesimpang-siuran wilayah teologis dan kultural-sosiologis dalam beragama, misalnya, tawaran pendekatan kritis-filosofis yang dipaparkan penulis layak dipertimbangkan. Melalui pendekatan filosofis, niscaya dapat melacak berbagai akar persoalan, termasuk dalam hal beragama, sampai kepada hal-hal yang bersifat fundamental (hal. 66). Dari situ akan mampu menunjukkan sikat kritis dalam beragama, kedewasaan secara intelektual, serta kedalaman dari segi spiritual.
Selain pendekatan filosofis penulis juga memaparkan pendekatan psikologis dalam studi Islam. Dalam perspektif psikologi, suatu agama yang dianut seseorang tidak dipersoalkan benar salahnya, tetapi bagaimana keyakinan agama tersebut terlihat dalam perilaku seseorang yang menganutnya (hal. 71).
Secara umum, kendati tidak terlalu dalam, buku ini telah membuktikan betapa ilmu yang dikembangkan oleh studi Islam tidak statis, tetapi terus berkembang hingga zaman modern ini. Kelebihan lainnya, karya ini memberikan gambaran secara utuh tentang kajian Islam serta cabang-cabang ilmu yang dapat dikembangkan di dalamnya, yaitu Islam ditinjau dari aneka perspektif, berbagai metode dan pendekatan.
Beberapa pendekatan interdipliner dalam studi Islam yang ditawarkan buku ini diharapkan menjadi katalisastor yang dapat mengantar pada pemahaman agama Islam yang lebih komprehensif dan terbuka atas kemungkinan-kemungkinan baru bagi aplikasi metodologi lintas displin ilmu, terutama pendekatan humanities dan social sciences. Dengan memahami Islam secara menyeluruh diharapkan dapat melahirkan watak keberagamaan yang ramah sekaligus kritis terhadap potensi destruktif akibat sikap ekstrim sebagian kelompok atas nama agama.

                                                                                              ———————— *** ————————–

Tags: