Menghasilkan Suara yang Indah, Mahasiswa Asing tertarik Pelajari Angklung

Mahasiswa asal Jerman berdarah Taiwan tengah serius belajar mengayam pada pertukaran budaya di SD Muhammadiyah 6 Gadung, Kemarin (31/7).

Surabaya, Bhirawa
Indonesia selalu membawa kesan tersendiri bagi turis mancanegara yang berkunjung di negara Zamrud Khatulistiwa ini. Pasalnya negara yang kaya akan budaya, makanan, suku, bahasa dan adat-istiadat nya ini selalu membawa cerita bagi warga asing yang ingin mengenal Indonesia lebih dekat. Hal itu terlihat ketika sepuluh mahasiswa asing yang berasal dari Rumania, Jerman, Kanada dan Spanyol berkunjung di SD Muhammadiyah 6 Gadung, Surabaya kemarin (31/7).
Dalam kunjungannya tersebut, para mahasiswa diajak untuk mengenal berbagai bentuk kekayaan bangsa. Seperti alat musik angklung, menganyam dan belajar batik tulis. Mahasiswa asal Spanyol, Natalia Sobrino De Toro menceritakan jika ia menaruh ketertarikan lebih dengan budaya yang dimiliki Indonesia.
“Ini pertama kalinya saya datang kesini. Melihat antusias mereka mengajari kami berbagai budaya yang dimiliki bangsa Indonesia. saya mulai jatuh cinta dengan budaya Indonesia. Terutama pada musik angklung,” ungkap dia
Di mana, lanjut dia, alat musik angklung tidak hanya menghasilkan suara yang unik dan khas, melainkan juga bentuk angklung yang aneh namun membuat siapa saja jatuh cinta ketika dimainkan. “saya sangat excited, karena alat musik ini tidak ada di Eropa. Saya baru pertama kali lihat alat musik ini dan jatuh cinta. Kalau ada kesempatan lagi saya ingin belajar lebih dalam untuk saya kolaborasikan dengan permainan gitar saya,” imbuh dia.
Selain angklung, Natalia juga diajarkan membuat gelang dari anyaman tali. Ia menuturkan jika membuat gelang dari anyaman tidak semudah yang dia bayangkan. Pasalnya, ini juga merupakan pengalaman pertama bagi dia.
“Menganyam ini agak sulit. Tapi lama-lama menyenangkan. Saya suka belajar anyaman. Ini kalau jadi akan saya gunakan menjadi gelang,” ujar mahasiswa semester 4 Universidad de Valencia.
Sementara itu, disinggung terkait budaya Indonesia, Natalia berpendapat jika budaya yang dimiliki Indonesia memiliki perbedaan yang sangat kental di banding negara lain. Misalnya saja, dia menceritakan dalam bentuk bersikap pada orang yang belum di kenal. Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, Natalia sempat berstigma negative dan mulai menutup diri dengan masyarakat Indonesia. Namun, seiring dengan misi sosial yang dibawanya bersama Association Internationale des Etudiants en Scinces Economiques et Commerciales (AIESEC) Surabaya, ia mulai memiliki pandangan berbeda terhadap seorang muslim. “Orangtua asuh saya disini kebetulan seorang muslim. Dia sangat baik dengan saya, ramah. Ternyata ekspektasi orang muslim yang dicitrakan Amerika tidaklah benar,” sambung dia
Salah satu siswa SD Muhammadiyah 6 Gadung, Surabaya Baiq Nadia mengatakan jika ia cukup senang dengan kedatangan para mahasiswa asing untuk belajar budaya bangsa Indonesia. Terlebih lagi, tiga budaya bangsa yang dikenalkan kemarin (31/7) bukanlah sesuatu yang mudah untuk dipelajari.
“Main angklung, menganyam terus membatik ini sulit. Tapi aku senang karena mau mengenal budaya kita,” kata siswi kelas 6 ini.

Pertukaran Budaya, Membuka Cakrawala Dunia
Sebagai upaya membuka cakrawala dunia, SD Muhammadiyah 6 Gadung, Surabaya mengenalkan keragaman budaya Indonesia di hadapan sepuluh mahasiswa asing. Ini dimaksudkan agar para siswa SD Muhammadiyah 6 Gadung mampu menyikapi perbedaan budaya di tengah percepatan arus globalisasi.
“Dengan adanya tukar budaya ini, kami ingin mengenalkan kemampuan anak-anak kami ke dunia luar. Di samping itu, kami juga ingin mengenalkan keragaman budaya yang kami miliki sebagai dasar persatuan bangsa kami,”tutur Kepala SD Muhammadiyah 6 Gadung, Munahar.
Di sisi lain, tambah dia, adanya pertukaran budaya ini juga dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan para siswa dalam berbahasa inggris. Dengan begitu, para siswa akan terinspirasi untuk bisa mengemban ilmu di luar negeri. “Ketika mereka kembali ke Indonesia mereka bisa menerapkan ilmu yang mereka peroleh untuk memajukan pendidikan Indonesia,” tandas dia. [ina]

Tags: