Mengikuti Pj Bupati Hudiyono Tilik SD Negeri Terpencil di Sidoarjo

Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono saat melakukan kunjungan ke SDN Gebang 2, Kelurahan Gebang, Kecamatan Sidoarjo Kota. Untuk menuju SDN tersebut harus menggunakan speed boat.

Ingin Memastikan Proses Pembelajaran Tetap Efektif dan Berjalan di Masa Pandemi
Kab Sidoarjo, Bhirawa
Sejak dilantik Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjadi Penjabat (Pj) Bupati Sidoarjo, Hudiyono langsung gerak cepat melakukan berbagai kegiatan. Seperti mengunjungi salah satu SD Negeri terpencil yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Tujuannya untuk memastikan jika proses belajar mengajar di SDN tersebut berjalan baik di tengah pandemi Covid-19.
Cuaca mendung dan angin pagi yang semilir mengiringi perjalanan dari Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono, saat mengunjungi proses belajar mengajar di SDN Gebang 2. SD ini merupakan salah satu SD Negeri terpencil yang berada di wilayah Kabupaten Sidoarjo. SD Negeri ini berada di Kelurahan Gebang, Kecamatan Sidoarjo Kota.
Yang menarik perhatian dari pejabat yang saat ini juga menjabat Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setdaprov Jatim tersebut, jauh-jauh melihat kondisi SD Negeri yang berada di kawasan tambak dan juga dekat dengan kawasan pantai di timur wilayah Kab Sidoarjo itu.
Karena di saat pandemi Covid-19 ini, SD Negeri itu menerapkan proses pembelajaran seminggu masuk seminggu dengan cara daring. Usaha tersebut dilajukan karena untuk menjaga kesehatan siswa dan guru dari penularan Covid-19.
Proses belajar daring juga tidak bisa dilakukan secara full. Sebab pembelajaran daring disana, yang wilayahnya terpencil itu, jelas-jelas terkendala oleh daya jangkau internet.
Perjalanan yang ditempuh menggunakan perahu speed boat, bersama sejumlah Kepala OPD terkait di Pemkab Sidoarjo selama 1 jam, mulai pukul 09 – 10.00 WIB akhirnya tiba.
Di SD Negeri yang berada di Dusun Pucukan, Kelurahan Gebang itu, yang kanan-kirinya kawasan tambak, Pj Bupati ngobrol bersama dengan Kepala sekolah, guru dan Lurah Gebang.
Kepala Sekolah SDN 2 Gebang, Hariono, melaporkan jumlah siswanya mulai dari kelas 1, kelas 2, kelas 3, dan kelas 6 total ada 17 siswa. Di kelas 1 ada 2 siswa, di kelas 2 ada 2 siswa, di kelas 3 ada 7 siswa dan di kelas 6 ada 5 siswa. “Sementara untuk kelas 4 dan kelas 5 tidak ada siswanya. Sebab pada tahun ajaran masuk sekolah , tidak ada anak yang mendaftar sekolah,” kata Hariono.
Pj Bupati, Hudiyono, yang didampingi Kadibud M Asrofi, Kepala Bappeda Heri Soesanto, Kadinsos Tirto Adi, Kadis Perikanan M.Bahruni dan Kadispora Joko Supriyadi, menjelaskan ingin memastikan proses pembelajaran disana tetap efektip dan berjalan di masa pandemi Covid-19 ini. “Kalau dari laporan Kepala sekolah, di sini meski berada di wilayah terpencil. Tapi satu-satunya SD yang tidak sampai full 100 persen daring, walau ada pandemi Covid-19,” katanya.
Pj Bupati menjanjikan akan membantu sejumlah sarana yang dibutuhkan untuk memperlancar proses belajar disana. Misalnya melakukan pengecoran jalan setapak di wilayah itu. Supaya memudahkan tranaportasi siswa untuk menuju sekolah.
Juga akan kerja sama dengan pihak Telkom dalam memperluas jaringan internet. Selanjutnya, melakukan tes kesehatan pada guru dan siswa supaya bisa terhindar dari penularan Covid-19. “Kalau tidak salah, guru di daerah terpencil juga sudah ada intensif khusus ya,” katanya kepada para guru disana.
Menurut Hudiyono, meski disana termasuk wilayah terpencil, tapi produk domestik regional bruto (PDRB) dari wilayah itu cukup besar. Sebab disana banyak terdapat kawasan pertambakan. [Ali Kusyanto]

Tags: