Menginap Diluar Bandarapun Dijalani, Asalkan Dapat Ilmu Pakan Ternak

Para mahasiswa berprestasi yang mendapatkan beasiswa saat berfoto bersama jajaran pimpinan PT Matahari Sakti.

Para mahasiswa berprestasi yang mendapatkan beasiswa saat berfoto bersama jajaran pimpinan PT Matahari Sakti.

Surabaya, Bhirawa
Segala cara harus dilakukan untuk mencari ilmu, bahkan rintangan yang dianggap tidak mungkin bisa dilalui asal memiliki tekad yang kuat. Kondisi inilah yang dialami oleh  mahasiswa Universitas Riau Fakultas Ilmu Kelautan Neni Zulfa Nengsih yang rela mengorbankan waktu dan uang saku demi untuk mendapatkan beasiswa mempelajari ilmu pakan ternak dari PT Matahari Sakti.
Perjuangan Neni Ulfa dari Riau untuk tiba di Surabaya tidaklah mudah, apalagi pihak panitia mengumumkan kalau semua penerbangan dari Riau di cancel akibat kabut. Namun tekadnya untuk mendalami ilmu pakan ternak sudah bulat, sehingga ia nekad untuk menempuh jalur darat ke Medan.
Kemudian ia naik pesawat menuju Jakarta. Sayangnya saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta ruang tunggu pesawat sudah tutup, sehingga gadis berjilbab itu harus rela tidur bandara untuk bisa naik pesawat ke Surabaya pagi harinya.
“Sebenarnya pihak panitia tidak mengharuskan saya datang karena kabut asap, tapi saya tetap harus di Surabaya agar bisa secara mendapat ilmu peternakan dari PT Matahari Sakti. Berat, tapi saya harus bisa melalui itu semua karena dalam prinsip hidup saya tidak ada kata menyerah,” tutur gadis berkulit sawo matang itu.
Bukan beasiswa yang diperdulikan oleh Neni akan tetapi ilmu yang akan diberikan oleh PT Matahari Sakti terkait dengan pakan ternaknya, mulai dari entrepreneurship, produksi hingga formulator. “Ilmu seperti ini yang ingin saya kembangkan di daerah kami, bahkan saya nantinya ingin memiliki sendiri perusahaan perikanan,” katanya.
Neni juga berharap supaya pelatihan semacam ini tidak hanya bisa digelar dua hari saja tapi kalau bisa satu minggu.
Sementara itu,  pihak PT Matahari Sakti selain memberi beasiswa bagi 17 mahasiswa berprestasi dari 9 Universitas di Indonesia ini juga untuk mendukung terwujudnya pendidikan dengan mengedepankan karakter-karakter kreatif dan inovatif.
“Kami akan tetap melakukan pemantauan prestasinya bagi mahasiswa-mahasiswa yang menerima beasiswa ini. Selain itu pemberian beasiswa ini juga bergilir setiap tahunnya yang akan kami berikan kepada seluruh Universitas yang ada di Indonesia,” pungkas Direktur Utama Matahari Sakti, Puspita Dewi Prijadi.
Dewi berharap kepada mahasiswa supaya bisa tetap meningkatkan prestasinya di dunia perikanan dan budidaya. “Kedepannya, tiap universitas yang ada dapat berkontribusi kepada MS khususnya akan menjadi dutanya MS. Jadi duta-duta MS ini yang tersebar di seluruh Indonesia bisa menjadi corong  dan ikon khususnya bagi MS dan dunia perikanan,” jelasnya.
9 Universitas tersebut adalah, Universita Brawijaya 8 orang, Universitas Airlangga 2 orang, Universitas Padjajaran Jabar 1 orang, Universitas Diponegoro Jateng 1 orang, Universitas Gajah Mada Jogja 1 orang, Universitas Lampung 1 orang, Universitas Riau 1 orang, Universitas Jederal Soedirman Purwokerto 1 orang dan Institut Pertanian Bogor 1 orang. [riq]

Tags: