
Maket bangunan masjid religi perpaduan arsitektur Timur Tengah dan Jawa yang dibangun Pemkab Bojonegoro sekarang dalam proses ketiga pembangunannya.
Kabupaten Bojonegoro, Bhirawa
Kabupaten Bojonegoro terus berbenah dan berkembang. Kini Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) membangun masjid cukup megah di Kecamatan Margomulyo. Masjid ini berkonsep nuansa religi perpaduan arsitektur Timur Tengah dan Jawa. Masjid dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare.
Bangunan masjid di kawasan barat ini diharapkan bisa sebagai daya tarik perbatasan dengan Kabupaten Ngawi. Tak hanya untuk ibadah salat, masjid ini juga menjadi tujuan wisata masyarakat. Wisata religi yang ini nantinya tak kalah menarik untuk dikunjungi.
Kepala DPKPCK Bojonegoro, Adie Widjaksono melalui Kepala Bidang (Kabid) Tata Bangunan, Beny Kurniawan menjelaskan, pembangunan masjid ini dimulai pada 2021 hingga 2023. Untuk tahap dua pada 2022, pengerjaan sudah rampung 100 persen. Sedang untuk 2023 dalam tahap finalisasi perencanaan.
“Masjid dibangun satu lantai dengan luas bangunan 6891,04 meter persegi. Dalam bangunan tersedia ruang kantor dan perpustakaan,” ujarnya, Senin (23/1).
Menurutnya, gaya bangunan masjid ini mengusung arsitektur perpaduan antara Timur Tengah dan Jawa. “Jawa dengan ornament ukirannya, Timur Tengah dengan kubahnya,” ujarnya.
Pembangunan masjid kawasan religi tersebut sudah memasuki tahap tiga pada 2023. Melanjutkan banguan utama (gedung masjid) dan sebagian arsitektur yaitu pemasangan grc jadi ukir ukiran tapi masih sebagian.
“Tahun ini untuk menyelesaikan bangunan utama masjid dan landscape, jalan lingkar, tembok penahan dinding, pagar dan parkir. Dan semoga ditahun 2023 ini cepat selesai,” ungkapnya.
Dikatakannya, untuk pelaksanaana proyek tersebut diperkiran pada bulan Maret mendatang. Dan pada bulan Pebruari baru mulai lelang. “Pelaksanaan membutuhkan waktu delapan bulan dan target Desember mendatang rampaung,” jelasnya.
Masjid ini dapat menampung 1.877 jemaah. Di antaranya, kapasitas jamaah gedung utama dapat memuat 396 orang, bagian serambi masjid sebanyak 416 orang, bagian atas kolam sebanyak 69 orang, dan bagian pelataran 996 orang.
Sementara untuk tempat parkir terbagi dua. Kapasitas parkir dalam bisa muat 99 mobil, dan kapasitas parkir luar dapat menampung 8 mobil dan 7 bus.
“Tujuan pembangunan dapat menjadi salah satu destinasi religi, rest area di wilayah barat Bojonegoro. Untuk syiar (Islam) dan juga dapat meramaikan kawasan setempat agar perekonomian meningkat. Hal yang menarik, masjid di desain megah,” imbuhnya.
Seperti diketahui, pembangunan dimulai pada tahun 2021 Tahap I dengan anggaran sebesar Rp 21 miliar, Tahap II tahun 2022 sebesar Rp 43 miliar dan Tahap III tahun 2023 sebesar Rp 41 miliar. Dengan total anggaran Rp 105 miliar bersumber dana dari APBD Bojonegoro. [Achmad Basir]