Mengkhawatirkan Masa Depan Pertanian

foto ilustrasi

Isu perubahan iklim yang ditandai dengan meningkatnya suhu bumi, rupanya memiliki daya tarik sekaligus kekhawatiran bagi sebagian besar petani, pasalnya perubahan iklim ini bisa dipastikan akan berpengaruh pada sektor pertanian. Itu artinya, perubahan iklim akan memberikan banyak pekerjaan rumah di sektor pertanian. Logis adanya, jika kedepannya sektor pertanian dan pangan ditengah perubahan iklim akan terus menjadi isu yang menarik untuk selalu dikaji dan disorot.

Sektor pertanian merupakan penyumbang PDB terbesar ketiga untuk Indonesia, yakni sebesar 13 persen dari total PDB. Terlebih, berdasarkan data BPS, selama 2020 yakni pada triwulan II-2020, PDB sektor pertanian tumbuh 16,24 persen (q to q). Pada triwulan III dan IV, PDB pertanian tumbuh masing-masing 2,15 persen dan 2,59 persen (yoy) dan mampu menjadi penyelamat memburuknya resesi ekonomi nasional.Selanjutnya, ekspor pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Selama Januari-Desember 2020 nilai ekspor produk pertanian mencapai Rp451,8 triliun dan meningkat 15,79 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebesar Rp390,2 triliun, (Republika, 26/10/2021)

Melihat kontribusi sektor pertanian yang terbilang bagus ditengah kepanikan global dan domestik karena pandemi covid-19 menjadi logis ketika adanya isu perubahan iklim yang identik dekat dengan persoalan krisis air dan lonjakan pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia bahkan dunia, justru memberikan kekhawatiran tersendiri bagi negeri ini, lebih-lebih lagi sektor pertanian ini terkait erat dengan ketersediaan pangan.

Melihat kemungkinan dan potensi yang akan terjadi ditengah perubahan iklim, maka kini saatnya kekhawatiran yang ada terkait dengan pertanian dan ketersediaan pangan perlu tindakan konkret, semisal dengan menyiapkan teknologi untuk mengatasi perubahan iklim, agar bisa menyiapkan air sehingga tidak terjadi kekeringan, menanami pekarangan dengan varietas tanaman yang dapat menyimpan air. Selain itu, mensintesis dan menyoroti ilmu iklim yang bertujuan mempercepat jalur adaptasi dan ketahanan iklim mutlak perlu terperhatikan. Melalui upaya tersebut, setidaknya sebagai solusi untuk mengantisipasi kekhawatiran masa depan pertanian di tengah perubahan iklim.

Dyah Titi Muhardini
Dosen FPP Universitas Muhammadiyah Malang.

Rate this article!
Tags: