Mengoptimalkan Kerja Gen Positif untuk Kegemilangan

Judul : The 9 Golden Habits for Brighter Muslim
Penulis : Agus Sukaca
Penerbit : Penerbit Bunyan (PT Bentang Pustaka)
Cetakan : Pertama, November 2017
Tebal : xxii+226 halaman
Nomor ISBN : 978-602-291-447-1
Peresensi : Yeti Islamawati, SS
Alumnus Universitas Negeri Yogyakarta. 

Setiap bagian tubuh terdiri atas sel-sel. Ahli genetika terkemuka di dunia, Kazuo Murakami Ph.D., menyebutkan bahwa setiap kilogram berat badan terdapat satu triliun sel. Seseorang dengan berat badan 60 kilogram memiliki 60 triliun sel. Setiap sel dari bagian tubuh mana pun mengandung gen yang sama.
Di dalam setiap sel terdapat nukleus (inti sel) yang dilapisi oleh membran. Dalam nucleus terdapat deoxyribonucleatic acid (DNA), yaitu zat yang disebut gen. Gen adalah cetak biru kehidupan, elemen kunci yang memungkinkan diteruskannya kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Informasi yang tersimpan dalam sebuah gen sama persis dengan yang tersimpan dalam sel dalam tubuh. Menariknya, bila DNA seluruh penduduk dunia yang berjumlah enam miliar dikumpulkan, ternyata beratnya hanya seberat satu butir beras. Luar biasa!
Banyak orang menyangka bahwa gen hanya diwariskan oleh orang tua kepada anak dan tidak memiliki banyak peran dalam kehidupan. Padahal, gen memiliki banyak peran dalam kehidupan. Gen juga selalu aktif setiap saat yang menghasilkan reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Dari sekitar enam puluh triliun gen, hanya 5 sampai 10 persen yang berfungsi setiap waktu. Para ilmuwan tidak tahu apa yang dilakukan sisanya.
Allah Swt. telah meng-instal gen positif dan negatif dalam tubuh manusia. Mempersilakan manusia untuk memanfaatkan gen positif atau gen negatif, tentunya dengan konsekuensi masing-masing. Gen tidak tetap dan dapat berubah-ubah akibat dari banyak faktor. Mekanisme nyala padam gen dipengaruhi oleh lingkungan, pikiran, dan sikap mental.
“Gen-gen kita dilengkapi dengan tombol nyala padam yang dapat mengubah fungsi gen. Menyalakan banyak gen positif menjadikan kita menjadi orang positif, dan membiarkan gen-gen negatif menyala menjadikan kita menjadi orang negatif.” (Halaman 6)
Datangnya sebuah kesuksesan tidak datang secara tiba-tiba. Perlu langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten. Buku ini menyampaikan bagaimana membangun 9 kebiasaan utama yang harus dilakukan oleh pribadi seorang muslim untuk meraih kegemilangan masa depannya.
Pada kenyataannya, sebagian besar aktivitas manusia dari bangun tidur hingga tidur lagi merupakan aktivitas yang berulang. Aktivitas yang telah menjadi kebiasaan tersebut dilakukan secara otomatis tanpa dipikir akan mengalir begitu saja dan energi yang diperlukan sedikit. Hal tersebut berlaku pula dalam menerapkan 9 Golden Habits.
Kesembilan habits yang disampaikan Agus Sukaca meliputi salat, puasa sunah, zakat (termasuk infak dan sedekah), adab islami, tadarus quran, membaca buku, menghadiri pengajian, tertib berjamaah, serta pikiran positif.
Ada lima tahapan dalam melakukan 9 habits golden, yaitu tahap berpikir dan perekaman, tahap pelaksanaan, tahap perekaman (penyimpanan), tahap pengulangan, serta tahap kebiasaan.
Untuk membiasakan tadarus Alquran misalnya, tahapan yang dilalui adalah sebagai berikut. Pertama, tahap berpikir dan perekaman. Mula-mula pikirkan bahwa Anda senantiasa melaksanakan tadarus Alquran setiap hari pada waktu-waktu tertentu. Pilihlah waktu yang tetap setiap hari, misalnya setelah salat magrib. Bayangkan kebiasaan tersebut merupakan bagian dari citra diri atau identitas Anda. Buatlah komitmen dan tulislah: Mulai hari ini saya senantiasa tadarus Alquran setiap hari dan khatam setiap bulan. Beri tahukan kepada orang-orang yang Anda cintai (orang tua, istri, suami, anak, dan lain-lain) bahwa Anda sedang memulai kebiasaan tadarus Alquran. Mintalah dukungan mereka. Otak akan merekam dan membuka file-file sejenis pikiran itu dan menghubungkannya dengan pikiran-pikiran lain yang sejenis atau yang dinilai bermanfaat baginya.
Kedua, tahap pelaksanaan. Anda benar-benar tadarus di waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Ketiga, tahap perekaman. Pengalaman tadarus sesuai jadwal yang ditentukan tersebut direkam oleh otak dan disimpan dalam file. Otak kemudian membuat asosiasi antara waktu-waktu yang telah ditetapkan dengan tadarus Quran.
Keempat, tahap pengulangan. Setiap Anda mengulangi, pikiran menjadi semakin kuat. Pengulangan berkali-kali akan menggeser penyimpanan file tadarus ke memori bawah sadar. Anda cukup berjuang mengamalkannya secara rutin, maka kebiasaan tersebut lama-lama menjadi milik Anda sepanjang hayat. Nantinya, Anda akan merasakan bahwa tadarus tersebut terjadi begitu saja di luar kemauan. Setiap kali memori yang tersimpan di akal bawah sadar itu diulang, kebiasaan tersebut tertanam semakin kuat dan mendalam.
Kelima tahap kebiasaan. Pengulangan yang berkelanjutan dengan menjalani tahapan-tahapan sebelumnya, pikiran akan meyakini bahwa kebiasaan “tadarus” merupakan bagian penting dari perilakunya. Maka, ia memperlakukannya seperti bernapas, makan, minum, atau kebiasaan lain yang mengakar kuat. Jika sudah begitu, orang tidak dapat mengubahnya hanya dari berpikir untuk mengubah, kemauan keras, atau dengan sesuatu yang berasal dari dunia luar. Anda pun memiliki kebiasaan tadarus sepanjang hayat.
Begitu pula dengan kebiasaan emas yang lain. Tahapan-tahapan tersebut diterapkan dengan cara yang sama.
Kelebihan buku ini disampaikan dengan cara sederhana, detail, runtut, serta mendalam. Apa yang disampaikan dalam buku ini juga mudah untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Buku The 9 Golden Habits for Brighter Muslim perlu dibaca oleh siapa saja yang ingin meraih kegemilangan dalam hidup di dunia maupun di akhirat.

———– *** ————–

 

Tags: