Mengungkap Misteri Tembok Zulqarnain

Buku Zulqarnain dan Tembok CinaJudul Buku   : Zulqarnain dan Tembok Cina
Penulis           : Muhammad Raghib ath-Thabbakh
Penerbit        : Tinta Medina
Tahun             : I, 2014.
Tebal               : 285  halaman.
ISBN               : 978-602-9211-99-3
Peresensi  : Muhammad Saleh
Pengajar di SD IT Tarbiatul Aulad, Barabai, Kalimantan Selatan.
Tembok yang dibangun oleh Zulqarnain pada masa lalu untuk menghalangi bangsa Yakjuj dan Makjuj (bangsa penghancur) sangat mahsyur hingga zaman sekarang  ini. Namun, yang jadi tanda tanya besar adalah di manakah tepatnya tembok Zulqarnain itu berada? Banyak pendapat mengatakan dan menduga bahwa tembok Zulqarnain itu adalah tembok besar cina yang kita kenal sekarang ini.
Bangunan yang menjadi salah satu keajaiban dunia itu benar-benar memukau orang-orang yang melihatnya. Bagaimana tidak, sebab tembok tersebut dibuat sebelum manusia mengenal alat-alat canggih seperti zaman sekarang ini tapi dapat membuat bangunan yang besar dan begitu panjang.
Zulqarnain sendiri adalah seorang raja yang diceritakan dalam Al-Quran dan memiliki kekuasaan yang begitu luas. Sejarah mengenalnya karena memiliki strategi brilian dengan membangun tembok besar ketika melawan bangsa Yakjuj dan Makjuj, bangsa pemusnah yang sangat bengis.
Lewat buku ini, dengan begitu apik Muhammad Raghib ath-Thabbakh, pakar sejarah asal Yaman, menyajikan kajian ilmiah berdasarkan dalil-dalil syar’i berpadu dengan fakta-fakta kontemporer. Semua itu akan menjawab segala penasaran kita tentang bagaimana sifat terjang Zulqarnain dan upayanya dalam melawan bangsa Yakjuj dan Makjuj serta strategi dalam membangun tembok besarnya dan menunjukkan dimana sebenarnya tembok itu berada.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Zulqarnain membangun tembok tersebut setelah pulang dari negeri Yakjuj dan Makjuj. Ia lalu menuju dua gunung, menghitung jarak antara keduanya, yaitu perbatasan tanah Turk ke arah timur. Ia mendapati jaraknya sejauh seratus farsakh. Kemudian, ia menggali fondasi hingga sedalam mata air, menjadikan lebarnya lima puluh hasta, menjadikan tepiannya bebatuan, tengahnya tembaga yang dilelehkan. Akhirnya menjadi fondasi gunung di bawah tanah. Di bagian atasnya dituangkan besi dan tembaga meleleh, sedangkan celah-celahnya diisi dengan tembaga kuning hingga bangunan itu berwarna kuning kehitaman. (hal. 136).
Sebagaimana hal ini juga tak menafikan keyakinan bahwa yang membangun tembok itu adalah raja Cina pada zaman itu. Alasannya adalah pembangunan tembok tersebut atas permintaannya dan dibangun dengan pengawasannya. Hanya saja karena mereka saat itu lemah dan tidak mungkin membangunnya bersama rakyatnya sendiri, sementara musuhnya sangat kuat, raja pun minta tolong kepada Zulqarnain dan pasukannya yang tidak terhitung jumlahnya untuk membangun ketika ia sampai disana.
Bangsa Mongol (Yakjuj dan Makjuj) pun akhirnya tak mampu melawannya. Jadi, bangsa Cina berkat pertolongan Zulqarnain telah berhasil membangun tembok besar itu. Tentu saja keutamaan itu kembali kepada kekuatan Zulqarnain. (hal. 139).
Selain itu, penulis dalam buku ini juga membahas tentang perjalanan-perjalanan yang dilakukan Zulqarnain bersama pasukannya, menuju ujung Barat dan ujung Timur. Di ujung Barat, Zulqarnain menemukan benua yang kita kita kenal sekarang ini dengan nama benua Amerika. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa penemu pertama benua Amerika adalah orang Arab, bukan Columbus seperti yang tercatat dalam buku sejarah buatan bangsa Barat-yang kebanyakkan selalu memutar balikkan fakta.
Pada bagian akhir buku ini, penulis memaparkan dan menjelaskan tentang hadits-hadits yang menceritakan bahwa bangsa Yakjuj dan Makjuj akan kembali berkuasa di muka bumi ini setelah berhasil menghancurkan tembok yang di bangun oleh Zulqarnain yang selama ribuan tahun menahan mereka dari tempat kediaman dan negeri mereka untuk menghancurkan bangsa lain. Dan jika itu terjadi, itu adalah sebagai tanda bahwa kehidupan dunia akan segera berakhir sebagaimana janji Allah SWT.
Dengan membaca dan mempelajari buku ini, umat Islam di harapkan dapat mengungkap dan bangkit dari kebohongan-kebohongan sejarah yang selama ini melekat dalam pikiran kita serta meluruskan sejarah yang telah dibolak-balikkan. Kalau selama ini The Great Wall (Tembok Besar) yang berada di Cina hanya menjadi kebanggaan penduduk negeri tersebut, fakta membuktikan bahwa umat Islam-lah yang seharusnya lebih bangga dan percaya diri. Hal ini disebabkan karena yang membangun tembok tersebut merupakan seorang muslim, yaitu Zulqarnain.
Dengan mengetahui fakta sejarah ini, anak cucu kita akan mengetahui bagaimana kehebatan para pendahulunya. Hal ini akan membangkitkan semangat dan diri mereka dalam menggapai gelar khairu ummah (sebaik-baiknya  umat) di muka bumi ini. Selamat membaca.

                                                         ————————— *** —————————–

Rate this article!
Tags: