Mengungsi di 12 Titik dan Belum Ada Korban Jiwa

BPBD Jatim, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, bergerak cepat dalam menindaklanjuti status aktivitas Gunung Semeru naik dari Level 3 (Siaga) menjadi Level 4 (Awas) pada pukul 12.00 WIB, Minggu (4/11). BPBD Jatim pun mengirimkan personel dan bantuan di wilayah terdampak erupsi.
“Kami sudah terjunkan personel, baik dari BPBD Jatim berkoordinasi semua pihak, yakni TNI-Polri, BPBD setempat, Pemda, Dinsos dan relawan ke wilayah terdampak Semeru,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Minggu (4/12).
Kepada Bhirawa Gatot menjelaskan, penurunan tim ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya pengungsi yang terus bertambah. Untuk wilayah Pronojiwo yang terputus dari Lumajang karena tidak bisa dijangkau dan jembatan putus, pihaknya mensuport bantuan logistik yang dikirim melalui jalur Malang.
Masih kata Gatot, dari data per 4 Desember 2022 pukul 16.40 WIB, sebanyak 2.219 jiwa yang mengungsi di 12 titik pengungsian. Dengan rincian tempat pengungsian di SDN 4 Supiturang (266 jiwa), Masjid Ar-Rahman Pronojiwo (70 jiwa), Masjid Nurul Jadid Pronojiwo (70 jiwa), Balai Desa Oro-Oro Ombo (217 jiwa), SMPN 2 Pronojiwo (100 jiwa), SDN 2 Sumberurip (119 jiwa).
Kemudian di Balai Desa Sumberurip (228 jiwa), Balai Desa Penanggal (131 jiwa), Pos Gunung Sawur, Dusun Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro (52 jiwa), Balai Desa Pasirian (216 jiwa), Lapangan Candipuro (150 jiwa) dan Kantor Kecamatan Candipuro (600 jiwa).
“Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada korban jiwa. Untuk masyarakat diimbau agar segera mengevakuasi diri ke tempat-tempat pengungsian tersebut. Serta menggunakan masker agar tidak terganggu kesehatannya,” imbaunya.
Ditambahkannya, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kabupaten Lumajang dan PPGA Gunung Semeru terkait kenaikan status Gunung Api. Kemudian memberangkatkan Tim Aju sebanyak 15 personel dengan armada 1 Truck Serbaguna, 1 Pickup Serbaguna (L300) , 1 Mobil Ranger, 1 Mobil Dinas Operasional.
“BPBD Kabupaten Lumajang juga telah mengirimkan masker untuk masyarakat sekitar. Kemudian TRC PB BPBD Kabupaten Lumajang membantu evakuasi warga menuju titik pengungsian,” pungkasnya.
Adapun bantuan dari BPBD Jatim yakni masker medis 10.000 lembar, masker kain anak 4.000 lembar, masker kain dewasa 6.000 lembar, mie instan 50 karton, beras 1000 kilogram, minyak 200 Liter, gula 200 kilogram, sarden 200 kaleng, air mineral 35 karton, selimut 100 lembar, terpal 50 lembar. Kemudian kasur lipat 50 unit, bantal 50 pcs, pakaian perempuan 50 paket, pakaian Laki-Laki 50 Paket, sabun deterjen 12 karton dan sabun mandi 2 karton.
Lebih lanjut Gatsu, sapaan akrab Gatot Soebroto menambahkan, dirinya mengimbau agar masyarakat tidak berkegiatan dengan jarak 19 kilometer dari lokasi wilayah erupsi. Karena, hingga saat ini terpantau guguran awan panas mencapai 17 kilometer.
“Masyarakat diimbau meninggalkan lokasi, menuju ke pengungsuan yang telah ditetapkan. Lalu, tetap menggunakan masker saat berkegiatan maupun evakuasi pengungsian untuk menjaga dari sebaran abu awan panas tersebut,” imbaunya.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat juga mengecek kondisi keluarga sekitar. Dirinya berpesan, jika ada keluarga yang kurang atau tertinggal saat evakuasi agar segera diinformasikan kepada pihak petugas.
“Sehingga sama-sama bisa melakukan pengecekan dan pemeriksaan yang bersangkutan. Selalu mendengarkan himbauan petugas, jangan mudah terprovokasi informasi yang belum jelas. Karena saat informasi simpang siur banyak ditemukan. Saya menghimbau agar masyarakat mencari informasi pada petugas yang ada dilapangan saat ini,” tegasnya. [bed]

Tags: