Mengunjungi Dam Selumbung Penggaron di Mojowarno, Jombang

Dam Brumbung, Penggaron, Mojowarno, Jombang yang terdapat Arca Kala. [Arif Yulianto]

Dibangun pada 1911, Ada Arca Kala yang Diyakini Diambil dari Situs Candi Arimbi
Kabupaten Jombang, Bhirawa
Sebagai bendungan yang telah berusia ratusan tahun, Dam Selumbung di Desa Penggaron, Kecamatan Mojowarno, Jombang ternyata memiliki sisi sejarah purbakala. Ini setelah adanya arca kala yang menancap di bagian utama bendungan. Seperti apa wujudnya ?.
Unik dan menarik, mungkin kata itu yang cocok menggambarkan bendungan ini. Sebagai bendungan Kali Boro, yang bermuara ke Kali Gunting, bendungan ini terbilang sangat tua. Dibangun sejak 1911 seperti yang tertulis pada bangunan bendungan.
Sisi menarik lainnya yakni, sebuah arca batu yang terletak di pintu air sebelah barat. Menghadap ke barat, arca ini nampak menonjol karena bentuknya yang berbeda diantara susunan batu sungai lainnya.
Sekilas, arca ini terlihat terbuat dari besi. Ini setelah warga mengecatnya dengan cat berwarna perak mengkilat. Bagian badan lainnya juga dicat sesuai dengan perwatakannya, mata dicat hitam, dan beberapa gigi taring dicat putih.
Bukan sembarang arca, potongan arca kala yang terpasang di bendungan itu sebenarnya adalah salah satu benda bersejarah. Arca itu dulunya adalah Arca Kala yang diambil dari Situs Candi Rimbi (Arimbi) di kecamatan Bareng, Jombang.
“Dari keterangan warga dan hasil penelitian sementara memang cocok. Arca itu bukan buatan warga setempat, namun arca yang dibawa dari Candi Arimbi saat pembangunan bendungan di era penjajahan Belanda,” papar Hadi Ali, Koordinator Juru Pelihara Situs Purbakala di Jombang, Sabtu (25/5) lalu.
Dari cerita rakyat setempat, proses pemasangan arca ini dulunya juga tidak sembarangan. Sejumlah ritual kepercayaan serta perlakukan khusus harus dilakukan masyarakat. Penempatan arca di bendungan itu diyakini untuk media penangkal bala.
Arca kala ini, diyakini diambil dari sisi barat Candi Arimbi yang bentuk dan warnanya telah diubah. Hal ini bisa dibuktikan dengan sisa arca yang masih tersisa di Candi Rimbi yang ukuran dan bentuknya sama persis. Hadi Ali mengaku sangat menyayangkan adanya perubahan bentuk dan warna pada arca ini.
“Bentuknya sebenarnya tidak begitu, bagian kepala itu harusnya terpotong dan rata, cuma saat dipasang itu dulu sama tukangnya ditambah, jadi seperti topeng. Warnanya juga diubah dengan cara dicat itu, padahal harusnya sayang sekali,” paparnya lagi.
Karena statusnya sebagai bangunan bersejarah dan bernilai purbakala, arca yang menempel di Bendungan Selumbung, Penggaron, Mojowarno, Jombang itu saat ini sudah menjadi salah satu situs cagar budaya yang tercatat di Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto. “Statusnya sudah cagar budaya, sudah tercatat juga di kantor (BPCB Trowulan),” pungkasnya. [Arif Yulianto/bhirawa]

Tags: