Mengunjungi Indahnya Puncak Candibang di Pesisir Utara Situbondo

Pemandangan Candibang yang terletak di Dusun Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih Situbondo kini menjadi destinasi wisata baru bagi wistawan lokal maupun dunia. [sawawi]

Pemandangan Candibang yang terletak di Dusun Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih Situbondo kini menjadi destinasi wisata baru bagi wistawan lokal maupun dunia. [sawawi]

Warga Dapat Melihat Pemandangan Gunung Ijen seperti Ada di Atas Laut
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Keberadaan Candibang merupakan salah satu dari beberapa destinasi wisata alam yang dimiliki Taman Nasional Baluran, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih. Namanya ada embel-embel candi karena ditengarai dahulukala sempat akan dibangun sebuah candi bersejarah.
Saat berkunjung kemarin, matahari pagi baru saja keluar dari tempat persembunyiannya. Hamparan sinar matahari perlahan mulai menampakkan diri menyingkap jejeran dedaunan pohon. Hembusan udara pagi menambah dinginnya kulit para pengunjung. Namun beberapa orang yang sedang berada di atas motor, mereka rata-rata tidak peduli dengan hantaman udara dingin. Mereka bahkan kian semangat ikut membelah barisan pohon yang tinggi menjulang.
Bagi setiap pengunjung yang hendak menuju Candibang yang berada di Dusun Pandean, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, bisa menaiki motor ojek dari kawasan Jalan Raya Pantura Taman Nasional (TN) Baluran yang berjarak sekitar 20 kilometer ke utara. Saat jam menunjukkan pukul 07.00, rombongan yang menaiki motor baru sampai di Pantai Perengan, Pandean, Desa Wonorejo. Dari tempat ini yang merupakan pintu masuk TN Baluran, masih menyisakan jarak sekitar 13 km lagi untuk sampai ke lokasi Candibang.
Bagi pengunjung yang suka berjalan kaki, bisa mencapai lokasi Candibang dengan melewati jalan menyusuri hamparan bibir pantai. Apalagi waktu air laut sudah mulai surut bisa menambah leluasa saat menuju ke lokasi Candibang. Diperkirakan perlu perjalanan sekitar empat jam untuk tiba di Candibang, ini karena tempatnya berada di atas gunung. “Kami bisa melihat bebeberapa pemandangan yang jaraknya jauh. Salah satu yang tampak dengan jelas adalah Gunung Ijen, gunung yang terkenal dengan kawahnya itu terlihat seperti berada di atas lautan. Dari sana akan terlihat berada di sebuah tanjung. Bentuknya seperti cekungan,” kata M Aryo, salah satu pecinta wisata Candibang kemarin.
Selain itu, aku M Aryo, di sana juga ada beberapa benda yang bisa ditemukan sebagai bukti tempat tersebut memiliki nilai sejarah. Salah satunya berupa struktur batu bata yang yang sudah terpecah-pecah. “Ini sebagai bukti kalau tempat ini ada peradaban sejarah zaman dahulu kala,” imbuh pria asli Dusun Pandean, Desa Wonorejo itu.
M Aryo menandaskan, dari beberapa keterangan yang pernah ia dapat, di tempat Candibang itu ada kaitannya dengan Kerajaan Majapahit ratusan tahun silam. Dari beberapa sumber yang dia baca, misalnya Kebo Ijo yang waktu itu dibohongi Gajah Mada konon sempat bersembunyi di tempat tersebut. “Ada kemunginan dia mendirikan candi. Akan tetapi candi belum jadi, dia sudah ketahuan,” papar M Aryo.
Dari cerita itu, lalu masyarakat sekitar memberikan embel-embel candi pada nama Candibang. Keterangan tersebut memang tidak terlalu kuat referensinya karena tidak adanya keterangan secara ilmiah yang menjadi penguat sejarah tersebut. Yang pasti, Aryo sangat meyakini di sana tersimpan bekas peninggalan sejarah kerajaan kuno.
Temuan indah lainnya, saat di tengah perjalanan kaki menuju tempat ini, para pengunjung mengaku pemandangannya sangat menarik. Pengunjung bisa menikmati beberapa pemandangan yang sangat eksotis. Misalnya saja seperti ekosistem dan biota laut dan banyaknya barisan Pohon Sentegi yang berjejer di sepanjang bibir pantai.
Awi, salah satu pengunjung lainnya mengatakan sebelum sampai di Candibang, pengunjung masih bisa menikmati hamparan savana yang sangat luas dengan ditambah beberapa ekor rusa yang berlarian di padang rumput. Indahnya kawasan ini, menurutnya masih lebih bagus dari pada savana yang ada di Taman Nasional Baluran. Untuk itulah, kawasan wisata Candibang harus segera dilestarikan. “Misalnya saja dipromosikan sebagai tempat wisata yang potensial dengan sistem pengelolaan yang bagus akan menambah derasnya arus pengunjung ke kawasan Candibang,” terang Awi.
Upaya penyebarluasan tempat lokasi Candibang oleh instansi terkait ini sangat diperlukan, karena sampai saat ini banyak orang tidak tahu atas keindahan dan keelokan pemandangan Candibang. Bahkan, warga Situbondo sendiri juga kebanyakan tidak tahu dengan lokasi Candibang tersebut. “Ya betul, warga Kota Santri Situbondo juga jarang mengenal wisata Candibang ini,” pungkas Awi. [Sawawi]

Tags: