Mengunjungi Sentra Kampung Tajhin Palappa Situbondo

Warga Situbondo saat mengunjungi kawasan sentra kampung tajhin palappa di Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji, Situbondo. [sawawi]

Tarik Pelanggan Baru, Desain Dinding dan Pagar dengan Mural
Kab Situbondo, Bhirawa
Situbondo sejak dulu dikenal memiliki makanan yang enak dan lezat. Satu diantaranya yang hingga kini masih melegenda adalah masakan bernama tajhin palappa atau bubur berbumbu rujak. Harganya yang murah menjadikan makanan ini mendapat tempat di hati masyarakat. Seperti apa rasanya ?.
Jika ditilik dari berbagai lokasi, tidak hanya ada di pusat Kota Situbondo saja. Di tiap Kecamatan atau bahkan di berbagai desa di Situbondo, ada saja yang menjajakan tajin palappa. Selain memiliki rasa yang khas dan nikmat, tajhin palappa biasanya dijual dibawah harga Rp 10 ribu/porsi. Bahkan ada sebagian menjual dengan harga miring. Antara Rp 2000 hingga Rp 5000/porsi.
Rihwani, salah seorang penjual tajhin palappa yang mangkal di Kelurahan Dawuhan, Situbondo, setiap subuh berbelanja terlebih dahulu ke pasar induk Kelurahan Mimbaan atau Pasar Senggol Kelurahan Ardirejo. Rihwani sudah hafal betul, jenis sayuran dan aneka pelengkap bumbu menu masakan tajhin palappa.
Mulai kacang goreng, kecamba, kangkung dan beras/tepung selalu ia siapkan ditas jinjingnya. “Tiap hari harus berbelanja kebutuhan untuk bahan tajin palappa ini. Sehingga masakan selalu fres dan tiak layu. Seperti kangkung dan kecamba/toge kalau disimpang dalam waktu lama akan cepat layu,” aku Rihwani.
Sesampai di rumah, Rihwani tinggal menata semua bumbu bumbu yang ia kumpulkan dari hasil belanja di pasar sayur. Rihwani selanjutnya hanya tinggal menunggu beras yang dimasak menjadi bubur diatas panci. Tak sampai satu jam, Rihwani sudah behasil menata seluruh bahan masakan tajin palappa. Ditempat meja jualannya, biasanya sejumlah pelanggan sudah antri beberapa pelanggan untuk memesan tajin palappa. “Masakan ini selain murah juga enak diperut karena jenis masakannya halus,” tegas Rihwani.
Disisi lain, untuk menarik pelanggan baru ada salah satu penjual tajin palappa melakukan terobosan menarik dengan memajang berbagai lukisan untuk menghiasi dinding di teras rumahnya. Sutina namanya. Penjual tajin palappa di kawasan Rt 01/Rw 02, Kelurahan Mimbaan, Kecamatan Panji berada di sentra kampung makanan khas Situbondo. Sutina sengaja melounching lokasi itu sebagai sentra kampung Tajhin Palappa di Situbondo.
“Ini agar menarik pelanggan baru untuk berkunjung. Bahkan sebagian dari mereka ada yang sekedar ingin berfoto. Namun banyak pula yang ingin mencicipi tajhin palappa yang memiliki desain lukisan ala grafitty dan mural,” ujar Sutina.
Kata Sutina, setelah usai meresmikan kawasan sentra tajin palappa di RT01/Rw 02 di rubah, beberapa hari terakhir ini mengalami banyak perbedaan dari hari biasanya. Dinding-dinding pagar yang terletak di tepi jalan itu dipenuhi dengan warna-warni lukisan tiga dimensi. Beberapa pengendara yang lewat atau sengaja berkunjung, tanpa malu untuk melakukan selfie atau swafoto. “Ini suasana sentra kampung nya sangat unik. Selain itu juga bagus untuk dijadikan bagcround selfie,” aku Joni salah satu pelanggan.
Sementara itu Yudi Black, pelukis dinding di lokasi pusat tajin palappa mengatakan, kampung itu sengaja dijadikan sentra kampung tajhin palappa karena banyak sekali warga yang berjualan masakan tajhin palappa. Yudi berani mengklaim kampung itu sebagai sentra tajhin palappa karena dalam satu RT terdapat empat penjual masakan yang sama. “Ini yang beda dan sangat luar biasa. Bagi kami ini sebagai identitas kampung yang unik dan layak dilestarikan,” tegas Yudi yang mengaku sebagai salah penjual pemula tajhin palappa di Situbondo.
Karena itu, kata Yudi, dirinya sengaja melukis dinding-dinding di sekitar ruamhnya untuk menarik pengunjung atau penyuka kuliner tajin palappa di Situbondo. Sehingga kampung tajhin palappa kedepan akan lebih mudah dikenal pelanggan lokal Situbondo atau luar daerah. “Kami sengaja melukis dengan aneka gambar khas Situbondo. Seperti halnya pantai dan ornamen batik. Harapannya, agar masyarakat Situbondo lebih tahu tempat kampung tajhin palappa yang memiliki rasa enak dan lezat,” jelas Yudi.
Sementara itu Rendra, rekan sekaligus parner kerja Yudi menambahkan, inisiatif membuat sentra kampung tajhin Palappa berawal dari bincang bincang ringan warga setempat. Dengan harapan, urai Rendra, inisiatif tersebut mendapatkan dukungan dari semua pihak terutama penghobi masakan tajhin palappa. Dari salah satu destinasi ini, ungkap dia, ia meyakini bisa menjadi tujuan warga luar daerah untuk menikmati masakan khas Situbondo. “Dengan banyaknya lukisan dan mural tiga dimensi ini, warga akan tertarik untuk berkunjung sekaligus menikmati sajian tajin palappa. Saya yakin setelah merasakan tajhin palappa, mereka akan terus ketagihan,” ucapnya.
Rendra kembali menuturkan, dirinya sejak lama sudah menjual tajhin palappa yang notabene merupakan masakan jenis bubur yang disajikan dengan bumbu kacang. Dalam penyajiannya, urai Rendra, biasanya disertai dengan sayuran berupa tauge dan kangkung. Selain itu, tutur Rendra, kebanyakan penikmat tajin palappa lebih enak dimakan dengan tambahan bala bala/piya piya. Menurut Rendra, dirinya biasa menjual tiap porsi seharga Rp 4 ribu. “Untuk tarif Rp 4 ribu itu ukuran biasa. Sementara untuk jenis masakan spesial dijual Rp 5 Ribu. Saya biasa buka mulai jam 07.00 wib. Biasanya jam 09.00 wib sudah ludes,” paparnya.
Rendra menandaskan, dalam sehari produksi masakan tajhin palappa yang terjual biasanya tembus ratusan porsi. Untuk setiap harinya, kata Rendra, bisa menjual 100 porsi sampai 150 porsi. “Khusus hari minggu karena liburan saya menyiapkan stock masakan tajhin palappa dengan lebih banyak. Bahkan bisa mencapai 300 porsi. Pelanggan yang datang lebih banyak, karena akhir pekan libur,” pungkasnya. [sawawi]

Tags: