Mengupas Lebih Dalam Program Sosial SMKN 3 Bondowoso

Kacabdindik Provinsi Jatim wilayah Bondowoso Situbondo Mahrus Syamsul bersama Kasek SMKN 3 Bondowoso, Umar Said saat meresmikan rumah layak huni hasil program sociopreneur. [sawawi]

Gali Potensi Diri dengan Mandiri dan Pupuk Rasa Empati Melalui Sociopreneurship
Bondowoso, Bhirawa
Sejumlah terobosan yang digagas SMKN 3 Bondowoso sebagai salah satu sekolah kejuruan di Jawa Timur layak untuk diapresiasi. Setelah sukses dengan berbagai program keahlian pengembangan motor dan penghijauan, kini sekolah kejuruan yang dipimpin Umar Said itu mulai serius menggarap program-program dibidang sosial.
Satu diantaranya yang sudah terealisasi adalah pembangunan rumah warga miskin milik salah satu warga Kota Tape menjadi rumah layak huni, Kamis (21/2) kemarin.
Menurut Umar Said, program ini sasaran utamanya adalah untuk ikut meringankan beban dan menghapus kesedihan yang dirasakan orang lain yang notabene merupakan bagian dari kewajiban semua elemen masyarakat termasuk SMKN 3 Bondowoso.
Selain itu, kupas Umar, sebagai sesama manusia yang menghamba pada sang Rabbi, manusia memiliki kewajiban untuk saling membantu. “Dalam ajaran Islam dikatakan bahwa tidak lengkap iman seseorang jika tidak mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri,” ucap Umar Said kemarin.
Mantan Kasek SMKN 1 Situbondo itu sempat mengutip sebuah hadist diriwayatkan dari Abu Hamzah Anas bin Malik, bahwa khadim (pembantu) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau berkata, “Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya”.
Untuk itu, tegas Umar said, ia mengajak semua elemen masyarakat dan dunia pendidikan untuk berjiwa sosial. “Yang terpenting lagi mari kita bersama menanamkan rasa empati dan kebersamaan seperti yang sudah diajarkan Rasulullah berabad-abad yang lalu. Terlebih program sociopreneur yang diwujudkan SMKN 3 Bondowoso ini merupakan bagian dari ajaran Islam,” terang Umar Said.
Menurutnya, entitas sociopreneur adalah irisan antara entitas entrepreneur (usaha bisnis murni) dan lembaga sosial seperti yayasan. Jika entrepeneur hanya berorientasi pada profit dan sebaliknya, urai Umar Said, maka yayasan hanya berfokus pada mengelola dan mengalokasikan dana untuk kegiatan sosial (tanpa mengusahakan asal sumbernya), maka sociopreneur adalah peralihan antara keduanya.
“Sociopreneur ini memang murni mengusung misi sosial. Tentu dengan tidak melupakan bagaimana dana yang diperlukan untuk kegiatan itu dapat terkumpul dengan baik,” bebernya.
Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Provinsi Jawa Timur Wilayah Bondowoso Situbondo, Mahrus Syamsul, menuturkan, program yang digagas civitas SMKN 3 Bondowoso layak untuk diapresiasi.
Karena itu, kata mantan Kasek SMAN 1 Prajekan Bondowoso itu, program itu murni untuk pengentasan kemiskinan, terutama bagi warga miskin yang tidak memiliki rumah tinggal yang layak huni.
“Kami sangat mendukung program program yang muaranya untuk peningkatan taraf sosial masyarakat. Seperti yang diinisiasi SMKN 3 Bondowoso bersama berbagai elemen itu patut kami banggakan bersama,” pungkas Mahrus Syamsul.

SMKN 3 Bondowoso Ingin Warga Menjadi Insan Yang Mandiri
Setelah pembangunan rumah layak huni terealisasi, ada banyak harapan yang diinginkan oleh keluarga besar SMKN 3 Bondowoso yakni ingin mewujudkan warga menjadi insan yang mandiri.
Salah satunya melalui program sociopreneur yang secara sederhana dapat dikatakan sebagai bentuk ideal bagi kegiatan sosial di tengah masyarakat.
Mengapa sangat ideal ? Ini karena dengan konsep sociopreneur, masyarakat yang ada di kelas bawah yang menjadi sasaran program diharapkan kedepan dapat menjadi mandiri dan tidak memiliki ketergantungan dengan donasi satu arah seperti yang terjadi pada lembaga sosial selama ini.
Menurut Umar Said, mengingat pada kisah sedih Ananda Rahmat, yang rumahnya luluh lantak akibat angin kencang di musim penghujan sempat menjadi perhatian halayak umum dan pemerhati medsos. Hunian sederhana yang dibangun untuk Ananda Rahmat dari para dermawan, aku Umar Said, kini sudah tampak berdiri kokoh dan indah yang secara resmi selesai Senin (18/2).
“Kami bersama pengawas dan Kacabdindik Bondowoso telah melakukan serah terima kunci dari SMK Negeri 3 Bondowoso kepada Ibunda Ananda Rahmat,” tegasnta.
Disisi lain, Sujianto Wakasek Sarana Prasarana SMKN 3 Bondowoso meyakini program kegiatan yang berbasis sociopreneur ini akan terus berkembang di SMK Negeri 3 Bondowoso.
Menurut Sujianto, program selanjutnya yang akan dilaksanakan SMK Negeri 3 Bondowoso adalah pembuatan plengsengan sungai di Kampung Templek yang sampai saat ini terus berjalan.
Yang jelas, aku Sujianto, kegiatan ini merupakan amanah dari bapak Dr.Umar Said, M.Pd. selaku Kepala SMKN 3 Bondowoso. “Kegiatan ini juga diprakarsai Ibu Afida selaku pembina KIR, Waka Sarpras dan pengelola Takola serta Bapak Agus Sucipto selaku penasihat project,” urai Sujianto seraya berharap kegiatan sociopreneurship dapat meningkatkan pendidikan karakter bagi seluruh warga SMKN 3 Bondowoso dan masyarakat luas. [awi]

Tags: