Mengurai Benang Kusut Arus Mudik Lebaran

Nunig_Rodiyah-KPP_JatimOleh :
Nuning Rodiyah
Komisi Pelayanan Publik Provinsi Jatim

Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. Momentum mudik adalah momentum yang selalu ditunggu karena identik dengan liburan panjang, silaturahmi dan berkumpul dengan keluarga.
Tradisi mudik setiap tahunnya tidak terlepas dari segala hal yang berkaitan dengan mudik, mulai dari panganan yang akan dijadikan oleh-oleh maupun suguhan bagi para pemudik, pakaian yang akan dipakai saat mudik, penukaran uang baru yang akan dibagikan bagi sanak saudara di tujuan mudik, dan hal yang paling sering dibincangkan adalah tiket dan moda transportasi yang akan digunakan menuju tujuan mudik.
Moda Transportasi Mudik Lebaran
Moda transportasi Mudik biasanya menggunakan berbagai alat transportasi yang ada,  dan baik kendaraan pribadi, umum, maupun fasilitas mudik gratis yang disediakan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta, bahkan juga atas fasilitas partai politik dan perseorangan.
Transportasi darat yang digunakan sebagai sarana mudik yang digunakan adalah transportasi umum yang terdiri dari : bus, travel, kerta api. Sedangkan alat transportasi pribadi masyarakat menggunakan mobil pribadi dan sepeda motor.  Adapun sarana transportasi laut masih satu-satunya sarana transportasi berupa kapal, beupa kapal besar pengangkut penumpang dan barang dan juga kapal feri (penyeberangan). Berikutnya adalah sarana transportasi udara yang banyal diakses oleh publik sebagai sarana mudik adalah pesawat terbang. Telah banyak operator maskapai penerbangan yang menyediakan layanan jasa penerbangan dengan berbagai kelas yang disediakan dan segala tawaran promo meskipun sudah tidak berlaku lagi low cost carrier.
Arus mudik tahun 2015 menurut kementerian perhubungan diperkirakan akan mengalami kenaikan sejumlah 2 % dari arus mudik tahun 2014 atau sejumlaj 20 juta penduduk melakukan rutinitas tahunan mudik baik menggunakan sarana transportasi umum maupun pribadi. Sarana transportasi darat akan mengalami kenaikan sejumlah 5 %, pengguna sarana bus mengalami penurunan sejumlah 2 %, pengguna sarana kereta api mengalami kenaikan sejumlah 8%, pengendara motor naik sejumlah 5-7 %. Sedangkan pengguna sarana transportasi laut dan udara akan naik sejumlah 2-3%. Berdasarkan perkiraan kenaikan tersebut, pemerintah telah mengantisipasi dengan penambahan sarana transportasi berupa penambahan kapal penumpang dari 174 menjadi 184 kapal, dan penambahan pesawat (Extra flight) dari 325 menjadi 370 pesawat.
Selain Mudik gratis yang difasilitabsi oleh pemerintah provinsi Jawa Timur berdasarkan data dinas perhubungan Provinsi Jawa Timur menyebutkan bahwa jumlah pemudik tahun 2015 diperkirakan sejumlah 156.898 pemudik dengan sebaran sarana mudik yang bemavam-macam, diantaranya melalui darat dengan menggunakan sarana bus, bus pemerintah provinsi, 24 Bus Kota, 117 bus swasta dan ditambahkan 8 truk untuk mengangkut motor. Selain itu pemerintah provinsi Jawa timur juga menyediakan tiket kereta api untuk berbagai jurusan sejumlah 89.943 tiket kereta api dengan berbagai jurusan.
Moda transportasi laut yang disediakan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur adalah 2 unit  Kapal TNI dan 1 Unit Kapal swasta dengan kapasitas 7200 penumpang. Ironisnya kapal yang digunakan adalah kapal barang yang dimodifikasi menjadi kapal penumpang, meskipun telah melalu pemeriksaan syahbandar, namun hal ini akan membuat pemudik tidak nyaman karena kondisinya tidak sebagaimana kapal penumpang.
Fasilitas mudik gratis yang diselenggarakan oleh berbagai pihak, utamanya oleh pemerintah secara positif akan menurunkan angka kecelakaan khususnya bagi pengendara sepeda motor.  Berdasarkan data Operasi Ketupat 2014, jumlah penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi mudik dalam Lebaran 2014 mencapai 4.424.483 unit. Tingkat kecelakan Di tahun mudik 2014 meningkat menjadi 130 pengajuan klaim.  Kecelakaan yang tercatat dalam Operasi Ketupat selama 22 Juli 2014 hingga 6 Agustus 2014 sebanyak 3.057 kasus. korban kecelakaan meninggal dunia di Jawa Timur selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2014 sebanyak 64 orang. Adapun korban luka berat 111 dan luka ringan 848. Jumlah korban meninggal tahun ini turun sekitar 33 persen dibanding tahun 2013.
Masalah-masalah Arus Mudik Lebaran
Masalah yang selalu menjadi kendala dalam arus mudik lebaran diantaranya adalah, Pertama.  Kondisi jalan yang rusak atau sedang dalam proses perbaikan.  Dalam konteks perencanaan pembangunan dan perbaikan jalan seyogyanya tidak berhimpitan dengan pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran, karena material pembangunan dan perbaikan jalan sedikit banyak akan mengganggu perjalanan masyarakat yang melakukan mudik lebaran.
Kedua, kondisi Kendaraan yang digunakan pemudik baik kendaraan Umum maupun pribadi. Kendaraan umum harus lolos seleksi Uji KIR, Kondisi mesin harus dipastikan dalam kondisi baik, rem tidak blong, dan ban harus dalam kondisi laik pakai. Demikian pula sarana transportasi laut dan udara juga harus dipastikan semua laik operasi dan telah diuji oleh pihak yang berwenang. Sedangkan untuk kendaraan pribadi juga masih banyak ditemukan tambahan-tambahan “asesoris”   seperti kayu, bagasi yant dimodifikasi agar daya muat angkut lebih banyak yang akhirnya akan membahayakan pengendara sendiri.
Ketiga, Konektifitas antar moda yang belum sinergi antara moda yang satu dengan yang lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan keengganan para pemudik untuk menggunakan transportasi umum. Dan cenderung menggunakan sepeda motor. Sementara data menyebutkan bahwa angka kecelakaan tertinggi adalah sepeda motor.
Keempat, Kecelakaan yang masih selalu terjadi setiap arus mudik dan balik lebaran yang dikarenakan banyak factor, mulai dari kondisi fisik pengemudi baik kondisi kesehatan, maupun daya tahan pengemudi untuk mengemudikan kendaraan dalam kondisi prima, sopir/ pengendara yang ugal-ugalan, serta kondisi kendaraan yang tidak laik operasi, dan juga kondisi prasarana pendukung yang kurang memadai sebagai sebab maraknya kecelakaan di arus mudik dan balik lebaran.
Berdasarkan beberapa masalah tersebut di atas, maka penulis memberikan saran perbaikan sebagai berikut : Pertama, pemerintah dalam rangka mudik lebaran 2015 hendaknya mengoptimalkan Posko layanan, informasi dan keamanan yang dapat dijadikan rujukan bagi pemudik untuk mendapatkan layanan kesehatan, informasi dan keamanan. Kedua, pemerintah melakukan Pengawasan dan pengendalan secara ketat atas seluruh moda transportasi yang digunakan dalam arus mudik dan balik lebaran tentang kelaikan operasi armada mudik. Ketiga, pemerintah menyediakan Pra sarana berupa  jalan, rambu lalu lintas dan lain sebagainya yang dapat membantu kelancaran Pemudik. Keempat, jajaran Pelni, KAI, Polri, TNI, maskapai, Bina Marga, Damri, Pelindo I, Pelindo II, KNKT, BMKG dan Basarnas bersinergi dan berkoordinasi untuk meningkatkan pelayanan arus mudik-balik lebaran. Kelima, pemerintah membuka kanal pengaduan yang seluas-luasnya berupa sms hotline, telepon dan media sosial agar masyarakat dapat menyampaikan keluhan, saran dan masukan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan layanan di masa yang akan datang. Keenam, bagi Pengguna layanan (masyarakat) untuk berkomitmen mematuhi segala aturan yang telah ditentukan dan menyampaikan pengaduan apabila mendapatkan pelayanan  atau kondisi yang dibawah standar pelayanan arus mudik dan balik lebaran 2015.

                                                                                          ——————- *** ———————

Tags: