Menikmati Lezatnya Sayur Lodeh Legendaris di Sidoarjo

Pemilik Depot Bedjo Untung Kweek Soen Tjin foto di depan depotnya yang terletak di daerah Porong, Sidoarjo. [Hadi Sujitno]

Tak Ada Petunjuk Arah, Miliki Pelanggan Fanatik dari Berbagai Daerah
Kabupaten Sidoarjo, Bhirawa
Warung Bedjo Untung bener-bener bejo bagi keluarga Kweek yang turun temurun, selama 66 tahun menjaga kelezatan dan cita rasa sayur lodeh di Porong, Sidoarjo. Kendati tumbuh rumah makan baru yang beraneka menu yang garang-garang, namun warung ini tetap eksis dan memiliki konsumen fanatik.
Sepintas tidak ada yang istimewa pada bangunan depot yang berukuran 6 x 4 meter. Walaupun dekat degan Jalan Raya Porong, jangan harap bisa melihat karena tidak ada papan nama. Depot yang berdiri tahun 1951  lokasinya masuk ke kampung yang jaraknya sekitar 20 meter saja dari Jalan Raya Porong. Tidak ada papan petunjuk yang menandakan di situ ada Warung Bedjo. Bahkan di depan warung itu tidak diberi papan nama.
Papan nama yang menunjukkan sebuah depot baru tampak saat masuk di dalam depot. ada papan nama setengah meter bertuliskan ‘Depot YS Bedjo Untung’ yang dipasang di atas pintu masuk bagian dalam. Tidak jelas apa yang dimaksud dengan Depot YS. Di ruangan sempit itu meja makan menyatu dengan dapur.
Karena itu bagi yang tidak pernah mengenal atau menginjak kaki di depot Bedjo jangan harap bisa menemukan tempat itu. setidaknya harus berputar-putar atau bertanya dulu sebelum menemukan lokasinya. Tidak ada tanda atau pengenal yang menunjukkan di situ ada depot.
Pelanggan mengetahui itu dari telinga ke telinga atau dari teman yang sudah pernah mencicipi kelezatannya. Atau diajak duluan oleh teman. Rata-rata pelanggannya fanatik yang berpuluh-puluh tahun. Dan penggemarnya yang dulu masih anak-anak dan setelah menjadi bos perusahaan masih kerap mampir dan makan di situ.
Uniknya karena tidak ada batas antara meja makan dengan dapur sehingga pelanggan dapat melihat cara penyajian dan memasak. Ternyata kunci yang membuat masakan lezat, keluarga kweek memasak dengan arang. Ada tungku arang dan tabung gas 3 kilo di dapur yang juga ruang makan tersebut.
Kweek Soen Tjin yang kini usianya 70 tahun, menuturkan, depot ini diwarisi dari ayahnya Kweek Gwan Hook yang mendirikan depot 66 tahun lalu dengan menu sayur lodeh. Depot ini menempati sebuah rumah kuno yang awalnya milik keluarga mantan Kapolri/Kapolda Jatim, Jendral Purn Rusmanhadi. Alm  Gwan Hook menyewa bangunan dari keluarga Rusmanhadi, mulai 1947-1976 untuk dijadikan tempat tinggal dan usaha depot. Dan akhirnya 1976 rumah itu dibeli oleh alm Gwan Hook.
Menurut Soen Tjin atau Junaedi, papanya meraih sukses dengan menjual sayur lodeh sehingga menjadi usaha turun temurun. Usaha ini dikerjakan keluarga sendiri, mulai istri dan anak. Gwan Hook mempunyai 9 anak, namun kini tinggal tiga anak yang masih hidup. Soen Tjin yang akhirnya menjaga usaha ini hingga sekarang.
Keluarga ini benar-benar bersahaja, tidak ada niat mengembangkan usaha ini ke tampat lai kendati masakannya sudah dikenal. Bahkan untuk merehab depotnya saja tidak dilakukan selama 66 tahun ini, depot itu tetap dibiarkan seperti wajah bangunan tahun 1951. Dirinya lebih mengutamakan kerukunan dan kebahagian, dengan rejeki seadanya ini sudah dianggap memadai untuk menopang keluarganya.
Dulu sebelum bencana Lapindo di Porong, depot ini sangat ramai pengunjungnya. Namun sejak 2006 seteah bencana itu, diakui ada penurunan omzet.
Torino Junaedi, owner Suncity Plasa di Sidoarjo, Madiun, Bekasi, saat ditemui tengah bersantap siang di depot itu, mengatakan, sudah menjadi langganan sejak dirinya masih sekolah SMP. Junaedi atau yang kerap disapa Koh Jun, mengaku bukan hanya masakan saja yang enak, tetapi melihat kerukunan keluarga Kweek itu yang membuatnya kagum. Ia dapat merasakan harmonisasi keluarga pengelola depot. Keluarga ini bahu membahu, ada yang memasak, meracik, menyajikan dan Soen Tjin yang menjadi mentor kerukunan keluarga ini.
Hamzah, anggota DPRD Sidoarjo, mengaku juga berlangganan lama. Sayur lodehnya sungguh tiada duanya. “Setiap pekan saya pasti mampir depot ini,’ ujarnya.
Sebenarnya citarasa sayur lodeh depot Bedjo Untung lebih mirip sayur asem, ada kacang panjang, sayur manisa, dan empal suwir-suwir. Justru tidak ada nangka muda yang lazim bahan utama sayur lodeh. Sambalnya memang pas. Sehingga bisa dirasakan itu sebagai sayur lodeh rasa sayur asem. Entahlah, mungkin imej sayur lodeh lebih menjual daripada sayur asem di depot keluarga Kweek. [Hadi Sujitno]

Tags: