Meningkatkan Kreativitas dan Percaya Diri Melalui Pembuatan Topeng

Siswa kelas VI SDN Karangjati II Kec. Pandaan Kabupaten Pasuruan saat mengikuti pembelajaran ketrampilan membuat topeng.

Kabupaten Pasuruan, Bhirawa
Pembelajaran seni di Sekolah Dasar (SD) salah satu tujuannya adalah menciptakan cipta rasa keindahan dan kemampuan mengolah menghargai seni. Sesuai karakteristik siswa SD yang senang belajar sambil bermain, maka guru harus lebih kreatif dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Harapannya, dengan model pembelajatan yang tepat, seni cipta, rasa dan karsa anak dapat diolah dan dikembangkan secara maksimal.
Dalam pembelajaran di SDN Karangjati II, pembuatan topeng kertas bagi siswa-siswi kelas 6 menjadi media untuk menumbuhkan kreativitas dan meningkatkan rasa percaya diri siswa. Pak Sriantono,S.Pd.SD yang akrab disapa Pak Yanto menjelaskan pembuatan topeng menggunakan bahan limbah kertas yang sudah tidak terpakai dan kemudian dijadikan bubur kertas, setelah itu dicampur dengan lem kertas dan siswa akan berkreasi membuat topeng kertas dengan alas papan kayu.
Sebelumnya, jelas Pak Yanto, anak-anak membuat cetakan dari tanah liat dan dijemur sampai kering kemudian ditempeli potongan-potongan kertas berbentuk persegi dan dijemur sampai kering. Hal ini bertujuan agar bubur kertas tidak menempel pada cetakan. Setelah semuanya kering sempurna bubur kertas ditutupkan pada cetakan.
“Anak-anak bebas membuat topeng dengan karakter yang mereka inginkan menurut kreativitas mereka,” tutur Pak Yono. Menurut Pak Yono, kegiatan pembuatan topeng selain menyenangkan anak-anak mendapat ilmu dan mendapatkan pengalaman yang tidak akan mereka lupakan. Beberapa anak awalnya memang mengalami kesulitan saat pembuatan topeng, Saiful salah satu siswa mengatakan bahwa kesulitannya saat harus membuat mulut pada topeng. Namun, berkat bimbingan Pak Yanto Saiful mampu menyelesaikan topengnya.
Berbeda dengan Saiful, Shinta sangat senang membuat topeng dari bubur kertas, menurutnya kegiatan ini sangat mengasyikkan dan membuatnya berkreasi dan berpikir tentang bagaimana karakter topeng yang akan dibuatnya nanti apakah berkarakter sedih, gembira, lucu atau menakutkan.
“Topeng saya bagus,” teriak Saiful pada teman-temannya saat topeng bubur kertasnya selesai. Pak Yanto juga menegaskan bahwa dengan pembuatan topeng juga melatih kesabaran para siswa, karena prosesnya yang agak panjang, mulai dari pencampuran bahan, pembuatan topeng dan penjemuran, ditambah lagi suasana mendung sehingga topeng bubur kertas tidak cepat mengering. [Dewi Fitrotun Amania, SPd.SD, SDN Karangjati II Kec. Pandaan, Kabupaten Pasuruan]

Tags: