Menjadi Ayah Hebat si-Kecil Ala Lactogen

Unilever-saat-membeeikan-plakat-jaga-lingkungan-le-SDN-Wonorejo surabaya.

Unilever-saat-membeeikan-plakat-jaga-lingkungan-le-SDN-Wonorejo surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Hingga saat ini, masih banyak orang yang memandang adanya pemisahan peran antara ayah dan ibu dalam keluarga, di mana peran ayah adalah sebagai tulang punggung dan pemimpin keluarga, sementara peran ibu adalah mengasuh anak. Padahal, penelitian yang dilakukan oleh University of Guelph Canada tahun 2007 menunjukkan kuatnya pengaruh keterlibatan ayah dalam pola pengasuhan terhadap perkembangan anak secara sosial,
emosi, fisik, dan kognitif.
Fakta tersebut melatarbelakangi Nestlé LACTOGEN 3 ActivGro menggelar Happy Date with Legendaddy – taman bermain bertemakan pantai di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya untuk mengajak para ayah agar menghabiskan lebih banyak waktu berkualitas bersama si Kecil. Bincang-bincang “Menjadi Ayah Hebat bagi si Kecil” yang diadakan di sela rangkaian kegiatan tersebut mengajak ayah dan ibu untuk sama-sama terlibat dalam pengasuhan anak serta saling mendukung peran satu sama lain guna mencapai tumbuh kembang anak yang optimal.
Nur Shilla Christianto, Head of Corporate Communication Nestlé Indonesia mengatakan, “Happy Date with Legendaddy yang diselenggarakan di Jakarta dan Medan pada awal Juni dan Oktober 2015 lalu berhasil menarik 26.400 pengunjung. Hal ini menunjukkan bahwa ternyata masyarakat sangat tertarik dan mulai mengerti tentang pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak. Semangat inilah yang melatarbelakangi Nestlé LACTOGEN 3 untuk membawa Happy Date with Legendaddy ke Surabaya agar dapat menginspirasi para orang tua di Surabaya untuk memberikan kepercayaan lebih kepada ayah dalam mengasuh anak.” Keceriaan Happy Date with Legendaddy masih akan berlanjut ke Makassar pada 31 Oktober-1 November.
Penelitian berjudul The Effects of Father Involvement: An Updated Research Summary of the Evidence memaparkan lebih lanjut mengenai dampak positif dari keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Anak yang turut diasuh oleh ayahnya sejak dini memiliki kemampuan kognitif lebih baik ketika memasuki usia enam bulan hingga satu tahun, memiliki nilai IQ yang lebih tinggi ketika menginjak usia tiga tahun, serta berkembang menjadi anak dan individu yang mampu memecahkan permasalahan dengan lebih baik.
Dosen dan psikolog dari Universitas Indonesia Rini Hildayani, M.Si. menjelaskan, “Terdapat beberapa faktor yang dapat mendukung peran serta ayah dalam pengasuhan, diantaranya adalah dukungan dari lingkungan sekitar serta pengetahuan dan keterampilan ayah perihal pengasuhan anak. Sayangnya, saat ini masih ada ibu yang belum bisa memberikan kepercayaan pengasuhan anak kepada ayah, sehingga ayah pun tidak terpacu untuk terlibat lebih jauh dalam pengasuhan si Kecil.”
Turut berbagi cerita mengenai pengalamannya sebagai seorang ayah, Oka Antara, seorang aktor yang juga merupakan legendaddy dari dua putra dan satu putri ini mengatakan, “Jam kerja yang tidak menentu terkadang membuat saya sulit untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan ketiga buah hati. Untuk itu, terkadang saya membawa anak-anak ke lokasi syuting agar mereka dapat melihat pekerjaan yang saya lakukan dan sekaligus menghabiskan lebih banyak waktu bersama mereka. Ketika saya harus bekerja namun tidak bisa mengajak mereka, saya selalu berusaha memberikan kabar dari waktu ke waktu. Kedekatan yang terbangun ini membuat mereka mendukung pekerjaan saya. Mereka bahkan mengatakan bahwa mereka selalu semangat menantikan penampilan saya di televisi.”
Lebih lanjut Oka Antara mengatakan, “Komunikasi dengan pasangan juga merupakan kunci untuk dapat memberikan perhatian seimbang kepada buah hati. Saya sangat merasakan betapa dukungan istri begitu berpengaruh terhadap kedekatan saya dengan anak-anak. Berkat kepercayaan istri yang membiarkan saya untuk sesekali membawa mereka ke lokasi syuting, saya dapat menghabiskan semakin banyak waktu berkualitas dengan anak-anak.”.ungkapnya. Serupa dengan Oka, Rini Hildayani memaparkan, “Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak tidak hanya akan membangun ikatan emosi antara ayah dengan si Kecil, namun juga dengan pasangannya. Pasangan dengan ikatan emosi yang kuat dapat menjalin komunikasi yang lebih terbuka, sehingga mampu memberikan perhatian yang optimal kepada si Kecil.”
Ada tiga hal penting yang menurut Rini Hildayani perlu diperhatikan agar ayah dan ibu dapat berbagi peran yang seimbang dalam mengasuh anak, yaitu: komunikasi – ayah dan ibu harus memiliki kesepakatan bersama mengenaipola pengasuhan yang seimbang; saling mendukung – perasaan nyaman dan aman dalam diri si Kecil hanya bisa terbentuk di bawah pengasuhan kedua orang tua yang saling mendukung; dan komitmen – di tengah kesibukannya masing-masing, orang tua harus dapat saling mengingatkan agar kedua hal yang telah disebutkan dilakukan secara konsisten.
Selain ikatan emosional yang baik dengan ayah dan ibu, asupan nutrisi yang baik, termasuk nutrisi perlindungan untuk menjaga imunitas, berperan penting dalam tumbuh kembang optimal anak. Faktanya adalah bahwa 80% dari sistem imunitas tubuh berada dalam saluran cerna, dan saluran cerna yang baik akan meningkatkan penyerapan nutrisi.
“Keterlibatan orang tua yang seimbang dalam pengasuhan anak serta asupan nutrisi seimbang untuk kesehatan saluran cerna dapat membuat anak menjadi lebih aktif dan tidak mudah sakit. Pada akhirnya, kesemua faktor tersebut dapat mendukung si Kecil untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Happy Tummy, Happy Kids,” tutup Nur Shilla Christianto. [ma]

Tags: