Menjadi Orang Bijak

Ir Arif Wicaksono

Ir Arif Wicaksono

Oleh: Ir Arif Wicaksono
Ketua DPRD Kota Malang
Ramadan mengajarkan kita bersabar. Bersabar untuk menahan lapar, bersabar menghadapi godaan makanan, hawa nafsu dan menahan dari perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Tidak semua orang Indonesia berpuasa, ada yang berhalangan karena  sakit, ada yang disebabkan syar’i dia tidak bisa menjalankan ibadah puasa.
Dalam Alquran Allah hanya memerintahkan kepada orang yang beriman untuk berpuasa seperti kaum sebelumnya. Perintah tersebut mutlak dilakukan bagi orang Islam. Tetapi hidup di negara yang demokrasi dan kebhinekaan tentunya harus saling menghormati, yang berpuasa tidak boleh memaksakan untuk mengajak puasa pada orang lain. Sementara bagi yang tidak puasa selayaknya menghormati yang berpuasa.
Inilah yang disebut dengan bijaksana, persoalan hukum agama menjadi tanggung jawab masing-masing manusia sebagai hamba Allah. Muslim mengajarkan puasa, sebagai hamba yang bijak tentunya akan mengikuti ajaran tersebut berikut melakukan amalan sunah dalam bulan Ramadan.
Hikmah yang bisa diambil dari berpuasa bagi seorang muslim sangat banyak, tidak sekadar haus dan lapar. Di situ kita mendapat pelajaran yang sangat berharga, merasakan laparnya orang-orang miskin, di mana mereka setiap harinya sulit untuk makan. Sementara kita hanya diperintahkan oleh Allah untuk sekadar menahan makan mulai dari Subuh hingga Magrib.
Perintah puasa memang mengandung filosofi yang sangat dan  amat luar biasa, baik dari sisi kesehatan maupun sisi kepekaan sosial. Rangsangan kepekaan sosial yang disiapkan oleh Allah dengan balasan yang berlimpah akan membuat kita bersemangat untuk berbagi pada orang lain.
Secara harfiah berbagi itu dimaknai dengan material atau materi berupa uang, barang, sembako dan jenis lainya. Padahal Allah tidak membatasi hanya uang dan barang saja yang bisa dibagikan. Ilmu menjadi bagian penting yang harus digikan kepada orang lain, media pembagian ilmu  bisa melalui lembaga formal atau non formal. Forum diskusi kecil pada setiap percakapan juga mengandung ilmu.
Bahkan ketika kita mendapat kritik dari teman sejawat atau orang lain, disadari atau tidak di situ ada ilmu baru yang kita tidak memiliki. Karena itu tidak bijak jika sebagai hamba Allah anti terhdap kritik yang disampaikan orang lain.
Ilmu baru yang kita dapat dari kritik yang konstruktif akan menambah khasanah keilmuan kita. Di situkah kita tersadarkan jika mencari ilmu sepanjang masa dan tak terbatas ruang sebagai mana hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya, “Carilah ilmu sejak dari ayunan ibu hingga kamu ke liang lahat”. [#]

Rate this article!
Menjadi Orang Bijak,5 / 5 ( 1votes )
Tags: