Menjadi Sehat Tidak Harus Mahal

Pamela Dewi Widuri, SKM

Pamela Dewi Widuri, SKM
Pepatah lama yang mengatakan bahwa sehat itu mahal harganya menggelitik mahasiswi cantik satu ini. Mahasiswi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang bernama lengkap Pamela Dewi Widuri, SKM ini mengajak merenungkan kembali apakah sehat yang mahal atau justru sakit yang mahal?
Menurut Pamela, demikian panggilan akrab mahasiswi kelahiran Palangkaraya ini, anggapan sehat itu mahal adalah apabila di mata orang sakit yang sedang berusaha untuk sehat.
“Tentu saja jika telah sakit, bahkan walau hanya sakit flu atau demam sekalipun kita akan mencari pengobatan agar dapat sehat kembali,” jelas Pamela yang minat Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat ini. Apabila telah sakit, lanjut Pamela akan banyak biaya dan waktu yang harus dikorbankan.
Kalau ditelusuri lebih jauh, tegas Pamela bukankah “sakit” yang membuat rugi dalam segala hal, membuat mengeluarkan banyak uang, membuang waktu dan tenaga.
“Bahkan tidak jarang orang yang mapan sekalipun bisa jatuh miskin karena sakit. Pada titik ini bisa kita tarik benang merahnya bukankah sakit itu yang mahal?” ungkapnya.
Jika sehat itu mahal, seolah-olah hanya orang yang berada dan memiliki banyak uang saja yang bisa memiliki kesehatan yang baik.Tapi buktinya tidak bukan? Semua orang bisa mendapatkan kesehatan yang baik tanpa memandang status, pekerjaan, ras, agama, dan sebagainya.
“Ya, untuk hidup sehat itu sebenarnya murah, tapi tidaklah mudah. Karena sejatinya paradigma masyarakat di Indonesia belum menganut Paradigma Sehat,” jelas mahasiswa yang pernah tampil di Conference of Indonesian Students Association in Korea (CISAK) Tahun 2015, Daejeon, Korea Selatan ini.
Menurut Pamela, Indonesia masih menganut Paradigma sakit, yaitu lebih terfokus pada kuratif dan rehabilitatif.
“Simpelnya seperti ini, anda tidak usah repot-repot olahraga atau membatasi merokok dan makanan junkfood, karena apabila anda sakit tinggal pergi saja ke dokter supaya sembuh. Namun, apakah paradigma sehat itu? Paradigma sehat adalah kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat promotif dan preventif,” jelas Pamela. Lebih lanjut dijelakan, dalam paradigma sehat tindakan promotif-preventif lebih ditekankan karena ada lebih banyak orang yang sehat dibandingkan dengan orang yang sakit (sekitar 80%), selain itu tindakan preventif jauh lebih murah dibandingkan dengan pengobatan dan rehabilitasi pada orang yang sakit. “Kuncinya adalah apabila kita dapat berhasil menanamkan mindset paradigma sehat setidaknya untuk diri kita sendiri dan orang disekitar, niscaya masyarakat pasti akan semakin mudah untuk menerapkan gaya hidup sehat,” tegasnya. Karena kesehatan tegas Pamela bukanlah sesuatu yang dapat dibeli, namun sesuatu yang dapat menjadi suatu tabungan yang sangat berharga. Kesehatan yang baik merupakan tabungan dari perilaku dan kebiasaan sehari-hari yang dilakukan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, sebelum kesehatan terganggu sangat penting untuk menjaga pola perilaku, pola makan yang baik, dan rajin berolahraga dengan teratur. [why]

Rate this article!
Tags: