Menjaga Kebhinekaan dengan Saling Menghormati

Sungkono di Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. [hadi suyitno/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Salah satu cara menjaga keberagaman dan kebhinekaan dengan menghormati antar umat beragama. Buang perasaan egois bahwa agamanya yang paling benar, dan agama orang lain yang salah. Dalam kehidupan bermasyarakat tidak bisa menggunakan alam berpikir demikian
Perbedaan agama harus dirasakan sebagai rahmat, sebagai konsentrat untuk membuat bangsa ini menjadi kuat.
Dalam Pancasila sila kesatu yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut anggota DPR RI, H Sungkono, saat memberikan Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Kantor DPD PAN Sidoarjo, Sabtu (22/7) lalu, sila kesatu telah memberi garis tegas perlunya saling menghargai agama.
”Menghormati agama orang lain itu tidak mengorbankan aqidah, justru malah menunjukkan Islam adalah agama yang toleran terhadap umat lain,” ujarnya. Islam sebagai agama yang penuh rahmat linier dengan sila kesatu dalam Pancasila itu.
Bila sila ini diterapkan dengan cara yang benar, maka perbedaan agama itu akan tumbuh menjadi sebuah kekuatan yang sangat luar biasa. Jangan berpikir sebaliknya yang menggunakan perbedaan beragama dijadikan sarana untuk memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
H Sungkono perlu menegaskan, bahwa menghormati agama lain, tidak harus mengorbankan aqidah. Hal ini ditekankan karena masih ada segelintir kelompok ekslusif yang merasa ajaran agamanya paling benar, sementara menganggap agama lain sebagai musuh. Hal itu tidak benar, karena tidak ada ajaran agama yang mengajarkan seperti itu.
Dalam hal lain, ia menyebut, bangsa Indonesia saat ini memang menghadapi persoalan ekonomi yang berat. Dikotomi kelompok kaya dan miskin sangat tajam, dan sumber kekayaan ekonomi justru banyak dikuasai kelompok asing dan aseng. Anak yang baru selesai sekolah sulit mencari pekerjaan. Hidup menjadi tambah susah, tetapi itu tidak seharusnya membuat bangsa indonesia menjadi pesimis. Masyarakat harus bekerja keras, beriktiar dan jangan menggantungkan pekerjaan pada orang lain. Tetapi bagaimana menciptakan lapangan kerja sendiri.
H Sungkono juga menjelaskan, soal geo politik belakangan yang berkaitan dengan sikap politik Fraksi PAN yang memilih walk out dalam penentuan Presiden Treshold dalam sidang paripurna DPR RI. Fraksi PAN memilih walk out atau tidak bertanggungjawab terhadap keputusan yang diambil dalam sidang paripurna.
Sikap politik itu ditempuh PAN justru untuk menyelamatkan konstitusi. Fraksi PAN akan melakukan apa saja untuk menjaga konstitusi walaupun dengan cara walk out. [hds]

Tags: