Menko Kemaritiman Ingatkan Pelabuhan Hindari Pungli

Gubernur-Jatim-berbincang-dengan-Menko-Kemaritiman-di-Teluk-Lamong. [m ali/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mewarning agar mereka yang dipercaya menjabat dan bertugas di pelabuhan agar tidak masuk penjara, sekarang jaman kepemimpinan bapak Joko Wi ini sangat tegas dan lugas , ” Jadi, jaga diri jangan sampai masuk penjara,” ungkapnya mengingatkan Senin (20/3) usai kinjungan ke Teluk Lamong kemarin.
Peringatan keras tersebut perlu disampaikan kembali Menko kemaritiman mengingat masih marak dan tidak jera, padahal sudah banyak yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) , termasuk di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Pada kesempatan tersebut Luhut menyinggung Pungli Pelabuhan Samarinda, yang juga terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT). Menko Luhut mengatakan ini adalah bagian dari usaha pemerintah untuk memerangi inefisiensi yang terjadi selama ini.
“Bagus itu, Pak Menteri Perhubungan kemarin sudah memberitahukan kepada saya bahwa ada sekitar Rp 6 miliar lebih yang ditangkap, Ini menjadi bagian dari usaha kita membersihkan bongkar muat di pelabuhan yang selama ini terlalu dimonopoli. Kita ingin melakukan efisiensi agar produktivitas terus berjalan,” ungkap Luhut.
Dijelaslan pula, bahwa pada akhir pekan lalu Bareskrim Polri melakukan OTT atas praktik pemerasan, pencucian uang dan premanisme yang dilakukan di wilayah Pelabuhan Palaran Samarinda yang menyebabkan tingginya biaya bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Palaran.
Sementata itu, saat kunjungan di kawasan industri Maspion, Menko Luhut melakukan peninjauan ke industri pipa kabel laut dan terminal kendaraan industri. Menko Luhut sempat menuliskan “Produksi dalam negeri dibanggakan” pada sebuah gulungan kabel laut.
Setelah meninjau kawasan industri tersebut, Menko Luhut bertatap muka dengan pimpinan Maspion dan beberapa pengusaha. Pada acara ini para pengusaha menyampaikan usul, bertanya dan menyampaikan keluhan mereka mulai dari birokrasi, pentingnya reklamasi, serta infrastruktur dan transportasi.
Menko Luhut kembali mengingatkan pentingnya peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), menurutnya kunjungan ini adalah tindak lanjut dari paparan yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo beberapa waktu yang lalu di depan Presiden Joko Widodo.
“Pokoknya kita tingkatkan penggunaan produk dalam negeri. Kalau bisa pakai produksi dalam negeri, tidak perlu lagi impor,” katanya.
Pada kesempatan yang sama gubernur Jatim Soekarwo yang ikut serta dalam rombongan Menko Kemaritiman mengatakan, bahwa dia telah menghitung produksi dalam negeri telah memenuhi standar dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Tadi pak Gubernur katakan kita ingin semampu kita menggunakan produksi dalam negeri. Beliau mengatakan tadi ada sejumlah 25 triliun bahan baku yang diimpor padahal bisa menggunakan produksi dalam negeri. Padahal dengan ini, kita bisa menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan pajak daerah,” ujar Luhut menegaskan apa yang disampailan pakde Karwo. [ma]

Tags: