Menko PMK Muhadjir Dukung Surabaya Gelar PTM

Menko PMK, Muhadjir Effendy menandatangani dimulainya Topping Off atau tahap akhir pembangunan The Ahmad Dahlan Plasa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, disaksikan Sekretaris Umum PW Muhammadiyah Jawa Timur, Ustadz Sukadiono dan Sekretaris PDM Kota Surabaya Ustadz M Arif An dan Kepala SD Muhammadiyah, Ustadz M Syaikhul Islam, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ngagel, Ustadz Ahmad Zaini. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK), Muhadjir Effendy, sangat mendukung Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang segera digelar Pemerintah Kota Surabaya. Namun harus tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) ditetapkan.
Menurut Muhajir, ketika ditemui usai meresmikan Topping Off (pembangunan tahap akhir, red) The Ahmad Dahlan Plaza SD Muhammadiyah 4 Surabaya di Jln Pucang Anom, Sabtu (14/11), jika sekolah di Surabaya bisa menerapkan protokol kesehatan dan rutin melakukan tes swab kepada guru serta murid. Maka PTM dapat segera dilaksanakan.
“Saya sangat mendukung kalau memang sudah siap dan jangan takut, kita harus berani menghadapi Covid ini, karena kalau kita takut dengan Covid ini maka dia semakin menakut – nakuti kita. Tapi memang harus dimulai karena kalau terlalu lama anak – anak tidak sekolah, ini kerusakannya jauh lebih parah dibandingkan kerusakan ekonomi,” kata Muhadjir usai meresmikan Topping Off.
Menteri Muhajir menjelaskan, PTM di masa pandemi menyangkut Sumber Daya Manusia, sehingga kegiatan sekolah dengan Daring bisa menyebabkan ketertinggalan pendidikan. Sebab sekarang Pendidikan di Negara Indonesia sudah tertinggal dibandingkan dengan negara lain, apalagi nanti ditambah pendidikan dimasa pandemi Covid 19. Memang Kewenangan menggelar PTM terletak di Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemkot Surabaya, sedangkan Pemerintah Pusat hanya memberikan rambu atau aturan pelaksanaannya.
“Jadi yang berhak untuk menetapkan kapan masuk, dengan cara – cara apa itu Pemda lebih menentukan. Pemerintah Pusat hanya memberikan rambu – rambunya saja, karena ini kalau Pemkot Surabaya segera mengambil keputusan untuk masuk sekolah, saya sangat dukung penuh,” lanjutnya.
Ketika disinggung Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Kementerian terkait PTM di Surabaya selama masa pandemi Covid-19. Muhadjir mengatakan, kunci pelaksanaannya ada di Pemda.
“SKB itu penting tetapi itu kuncinya di masing – masing Pemda, karena saya tahu sebetulnya di Jawa Timur ini terutama di wilayah – wilayah pinggiran yang memang tidak ada Covidnya juga sekolah biasa,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo, yang juga hadir dalam Topping Off mewakili Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjelaskan, pihaknya telah menyelesaikan kajian PTM dan akan melihat aturan dari SKB Empat Menteri. ”Tentunya kita akan melihat SKB Empat Menteri tentang zona, maka nanti kita sesuaikan dengan zona yang ada,” kata Supomo.
Menurut Supomo, sekolah di Surabaya hampir seluruhnya siap melaksanakan PTM, dari data yang diperolehnya memang banyak wali murid yang menghendaki PTM. Dengan pergeseran zona Covid 19 di Surabaya yang sangat dinamis, Dispendik Kota telah melakukan pendataan swab bagi guru dan murid. Sehingga PTM bisa segera direalisasikan.
“Kita secepatnya ketika semuanya sudah mendukung, pendataan sudah, swab bagi guru sudah, ini berjalan swab untuk para siswa. Kalau semuanya sudah lengkap ya digelar PT,” jelas Supomo.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, Ustadz M Syaikhul Islam SHI menegaskan, untuk persiapan PTM sekolah telah beberapa kali disupervisi, baik oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya, LPMP, Muhammadiyah Kota Surabaya, dinyatakan SD Muhammadiyah 4 Surabaya sudah siap menggelar PTM. Mulai bagaimana mengatur sirkulasi kegiatan para siswa, pelibatan para pengajar, sampai sarana prasara pendukungnya sudah siap, selanjutnya tinggal menunggu maklumat dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya kapan PTM bisa mulai digelar.
“Kita menunggu instruksi atau maklumat dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya, kapan boleh digelar PTM itu. Pokoknya SD Muhammadiyah 4 Surabaya sudah siap menggelar PTM,” tandas Ustadz Icool-sapaan akrabnya.
Ustadz Icool juga menjelaskan, Gedung Baru The Ahmad Dahlan Plasa (TADP) ini merupakan plasa untuk pendidikan, dan ini merupakan plasa pertama yang dimiliki Muhammadiyah se Indonesia. Dan SD Muhammadiyah 4 Surabaya mengawali di Komplek Pucang ini. Gedug TADP ini berlantai 7, untuk lantai dasar digunakan sebagai lahan parkir, lantai 2 hingga lantai 5 untuk area pendidikan. Ada ruang kelas, perpustakaan, ruang server, ruang metting, ruang pimpinan, ruang administrasi, di lantai 6 ada ruang auditorium, ada ruang teater, di lantai 7 ada ruang terbuka dan taman. Diperkirakan gedung baru ini akan selesai sekitar Bulan Mei tahun 2021. [fen]

Tags: