Menkop Kenalkan Kredit UMI

Menteri Koperasi dan UMKM dalam kunjungan kerjanya di Bojonegoro. [achmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
Menteri Koperasi dan UMKM dalam kunjungan kerjanya di Bojonegoro, memperkenalkan Kredit Ultra Mikro (UMI) bagi masyarakat Bojonegoro, Program tersebut diluncurkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang sejalan dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang banyak diketahui masyarakat.
Program ini adalah untuk memberikan pemerataan Kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan adanya program tersebut nantinya masyarakat dapat meningkatkan perekonomian di masing-masing daerah.
“Sinergitas ini akan berjalan baik apabila mendapatkan dukungan semua pihak mulai lembaga pemerintah, swasta dan lain sebagainya. Kredit UMI ini dinilai sangat tepat dan akan membawa manfaat yang luar biasa karena yang menjadi sasaran adalah warga kita yang miskin utamanya kaum ibu,” ungkap Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga seusai menyerahkan secara simbolis kredit Ultra Mikro (UMI) di Balai Desa Growok Kecamatan Dander, kemarin (14/8).
Apalagi, lanjut Puspayoga, kredit yang disalurkan angka macetnya sangat rendah hanya nol sekian persen. Ini menandakan bahwa sasaran kita tepat bahwa mereka yang kurang mampu jika dibantu mereka juga mau mengembalikan. Justru yang nakal dan tidak mau mengembalikan adalah orang-orang yang mampu.
“Untuk meningkatkan ekonomi dan pemerataan ini salah satunya adalah melalui koperasi, lembaga koperasi harus bergerak bersama masyarakat,” ujarnya.
Puspayoga mengingatkan, jajaran pemerintah daerah bahwa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai oleh dua hal yakni infrasruktur dan pariwisata. Mengapa demikian.
Dengan tersedianya infrastruktur maka akan memperlanjar jalur distribusi, semisal dengan adanya jalan tol atau infrstruktur jalan yang bagus maka akan menurunkan biaya produksi Dicontohkan transportasi dan kemacetan  termasuk biaya produksi yang tinggi dan mahal.
Namun dengan tersedianya infrastruktur berupa jalan maka akan membawa dampak penurunan biaya. Sektor lain yang menjanjikan adalah pariwisata. daerah-daerah destinasi wisata selama ini adalah daerah-daerah yang menjaga dengan baik lingkungannya,
“Sumber Daya Manusia dan Sosial, menjaga kearifan lokal dan menjaga sosial dan budaya. Karena itu adalah aset yang jika dikelola dengan baik akan mendatangkan nilai yang membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi rakyat,” pungkasnya.
Sementara itu Wiwin Istanti dari Kantor Wilayah DJPBN Jatim mengatakan bahwa prioritas pemerintah pusat adalah peningkatan penanggulangan kemiskinan. Ditahun 2019 nanti angka kemiskinan kita menurun dai angka 7- 8 persen, sedangkan keuangan inklusi kita diharapkan mencapai 75 persen.
“Ini dapat tercapai dengan adanya kerjasama semua pihak untuk saling bersinergi menggerakkan roda ekonomi dan bagaimana meningkatkan kemakmuran,” jelasnya.
Salah satunya adalah dengan beberapa program yang digagas pemerintah melalui Kementerian Keuangan yakni Kredit UMI.
Bupati Bojonegoro, Suyoto menandaskan,  bahwa pihaknya untuk menggerakan ekonomi rakyat dan disemua sektor  dengan menerapkan sebuah kebijakan yakni industri masuk desa,  kita usir kemiskinan dengan industri masuk desa.
“Dalam penerapan pengelolaan keuangan Kabupaten Bojonegoro memegang paham money follow problem, money for sulution, solution for sustainable,” ujarnya.
Bupati flashback sejanak apa yang dilakukan pemkab melalui Dana Alokasi Pendidikan (DAK) , pendapatan penduduk, jumlah usia produktif. Itu tidak akan mendapat data yang sedemikian real tanpa adanya data dasa wisma yang dilakukan oleh Kader PKK.  ” Dengan data yang sedemikian detail ini maka pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat untuk masyarakat,” ucapnya.
Kedepan Bupati berharap, warga Growok yang kini memanfaatkan Kredit UMI untuk kedepannya bisa menolak PKH maupun rastra, karena ekonomi yang kini mereka rintis melalui Kredit UMI mampu berjalan dan berkembang meningkatkan kesejahteraan. [bas]

Rate this article!
Tags: