Menkop UKM Imbau Rancangan APBD Tingkatkan PDB Koperasi

Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga saat membuka Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Koperasi dan UMKM. [Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kementerian Koperasi dan UKM RI menggelar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Koperasi dan UMKM yang berfokus dalam pembahasan progres Rancangan Undang-Undang Perkoperasian dan Evaluasi Program Tahun 2017 di Garden Palace Hotel Surabaya, Kamis (14/12) kemarin.
Dalam Rakortas yang dihadiri langsung Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga mengharapkan peran koperasi ini bisa menambah pertumbuhan ekonomi sehingga bisa meningkatkan lapangan kerja.
“Kalau lapangan kerja meningkat pastinya pengangguran berkurang dan bila pengangguran berkurang maka kemiskinan juga ikut berkurang. Kalau kemiskinan berkurang maka nilai rasio juga turun dan inilah peran koperasi yang seharusnya tertanam, untuk rasio kewirausahaan saja dari dulu masih 1,12% sampai 1,55% tapi sekarang sudah naik 3,01%,” jelasnya.
AAGN Puspayoga menambahkan untuk KUR akan diturunkan dari 22% menjadi 9% dan untuk bulan depan jadi 7%. “Dengan menurunkan suku bunga ini nantinya akan bisa meningkatkan program kerakyatan, untuk itu kami targetkan Rp120 Triliun untuk penyaluran dengan KUR 7%,” terangnya.
Selain itu Kementerian Koperasi dengan Kementerian Keuangan menghadirkan produk terbarunya yakni Ultra Mikro (UMI) untuk mendorong sebanyak 60 koperasi sebagai penyalur KUR UMI.
Sementara itu AAGN Puspayoga juga meminta dalam Rakortas juga perlu dilakukan evaluasi, apakah Rakortas masih penting atau tidak. Kalau penting seharusnya yang menentukan adalah Dinas dengan Kapala Daerah bukan dari Kementerian.
“Sebab dengan Rakortas ini pastinya akan banyak anggota bahkan mencapai ratusan maka akan menguntungkan pihak perhotelan dan tidak perlu disediakan jamuan makan malam. Apalagi saat rakornas yang mencapai ribuan anggota tidak perlu juga disiapkan makan malam, biarkan mereka makan di luar sehingga para pedagang-pedagang kecil ini hidup,” ujarnya.
Inilah salah satu program yang ringan yang perlu juga diperhatikan sebab kegiatan Rakortas maupun Rakornas kedepannya tidak lagi memerlukan biaya yang besar. “Kalau kita menggelar kegiatan di hotel juga sekaligus makan malamnya maka biaya yang dikeluarkan juga pastinya besar,” pungkasnya. [riq]

Tags: