Menpan Blusukan ke Samsat Manyar dan P2T

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN) Yuddy Chrisnandi bersama Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menggelar sidak di kantor bersama Samsat Manyar Surabaya,Selasa (18/11).

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN) Yuddy Chrisnandi bersama Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menggelar sidak di kantor bersama Samsat Manyar Surabaya,Selasa (18/11).

Pemprov Jatim, Bhirawa
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Yuddi Chrisnandi tak bisa menutupi kebanggaannya usai blusukan ke Samsat Manyat dan Pelayanan Perizinan Terpadu (P2T) milik Pemprov Jatim. Dia menyebut manajemen pelayanan publik di bawah komando Gubernur Jatim Dr H Soekarwo ini adalah yang terbaik dan termodern di Tanah Air.
Pujian yang diberikan menterinya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini memang tak berlebihan. Sebab seperti pelayanan di Kantor Bersama Samsat, masyarakat bisa memilih mau bayar pajak kendaraan bermotor dengan model seperti apa yang diinginkan. Seperti melalui ATM (Anjungan Tunai Mesin), drive thru, samsat keliling hingga membayar secara manual datang ke kantor samsat.
“Inovasi-inovasi yang dilakukan Pemprov Jatim dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor bisa menutup kemungkinan terjadinya penyimpangan-penyimpangan. Ada orang yang bisa langsung dari atas mobil dan motor bisa membayar pajak, atau bisa lewat ATM dan bisa secara manual. Layanan ini sangat baik,” kata Yuddi ditemui usai blusukan ke Kantor Samsat Manyar Surabaya, Selasa (18/11).
Dengan banyaknya pilihan pembayaran pajak kendaraan bermotor ini, politisi Partai Hanura ini mengaku bingung mencari celah dan kekurangannya. Sebab ia baru pertama kali melihat pola pelayanan yang sebaik di Jatim. Di provinsi lain, kata Yuddi, belum ada pelayanan yang sebaik yang ada di Samsat Jatim.
“Biasanya, pelayanannya kan manual, banyak yang ngantri. Di sini (Samsat Manyar) saya bingung cari kelemahannya. Kalau di Jatim total ada 46 Samsat dan 14 ATM untuk membayar pajak kendaraan bermotor, saya kira sangat memudahkan masyarakat untuk menunaikan kewajibannya membayar pajak,” ungkapnya.
Menurut dia, pelayanan yang ada di Jatim sudah sesuai harapan Presiden Jokowi. Yaitu melayani masyarakat dengan baik, memangkas mata rantai birokrasi yang berbelit-belit dan mengurangi terjadinya penyalahgunaan wewenang.
Sementara saat berkunjung ke P2T, Yuddi mengatakan, front line menjadi sentral utama dari informasi layanan potensi investasi terutama bagi investor. “Saya berpendapat, bahwa front line harus menguasai setiap wilayah investasi di Jatim. Mereka harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas,” ungkapnya.
Menurutnya, tidak hanya front line yang membekali dirinya dengan pengetahuan dan wawasan tentang potensi investasi di Jatim. Namun, petugas keamanan hingga cleaning jika ada yang bertanya bisa menjelaskan secara general kepada calon investor.
Secara khusus, Yuddi memuji layanan perizinan yang ada di Jatim karena bisa melayani masyarakat yang akan mengurus perizinan tidak lebih dari satu jam. P2T Jatim ini dapat membantu masyarakat untuk mengurus perizinan usaha, sertifikat pendidikan, izin kerja hingga investasi ditempatkan terpusat satu atap.
Inspeksi dilakukan  bertujuan untuk melihat secara langsung kinerja aparatur pemerintah dalam melayani masyarakat dengan baik, profesional dan ramah. Selain itu juga ingin memastikan informasi-informasi yang diperlukan oleh masyarakat tersedia dengan baik.
Dalam kunjungannya itu, Yuddi didampingi Gubernur Jatim Dr H Soekarwo meninjau setiap ruangan yang ada di P2T maupun Samsat Manyar. Dimulai dengan proses mendaftar, mengambil nomor antrian, menyampaikan kesan melalui layar tingkat kepuasan pelanggan hingga berinteraksi dengan masyarakat.
“Untuk yang di P2T yang perlu dibenahi adalah fasilitasnya. Saya lihat sarana dan prasarana perlu dipercantik lagi seperti karpet yang sudah mulai kusam diperbaharui lagi, cat-cat yang mulai mengelupas perlu dicat ulang. Agar saat investor datang itu senang bisa dilayani dengan baik,” ungkapnya.
Sementara Gubernur Jatim Dr H Soekarwo meminta kepada P2T melengkapi peta daerah investasi. Peta daerah investasi harus ditempatkan pada front line atau kantor depan, agar calon investor  memahami setiap wilayah di Jatim yang memiliki potensi untuk dilakukan investasi.
“Saya sependapat dengan Pak Menteri agar front line dilengkapi dengan peta atau daerah yang menjadi tujuan investasi agar memudahkan investor. Jadi saat investor tanya daerah mana yang memiliki potensi bisnis bisa jelas melihatnya,” katanya.
Pakde Karwo menegaskan, Jatim memiliki banyak daerah industri yang bisa dikembangkan. Daerah yang berpotensi menjadi kawasan industri antara lain Surabaya, Gresik Sidoarjo, Jombang, Nganjuk, Ngawi, Caruban, Banyuwangi Probolinggo dan beberapa daerah potensial lainnya sesuai dengan karakteristik wilayahnya. [iib]

Tags: