Menpan RB Minta Aparatur Tidak Permainkan Pelayanan

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur hadir dalam diskusi Festival Keterbukaan Pemerintahan Daerah atau  festival Open Government Partnership (OGP) di Bojonegoro, Rabu (19/10). [ahmad basir]

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur hadir dalam diskusi Festival Keterbukaan Pemerintahan Daerah atau festival Open Government Partnership (OGP) di Bojonegoro, Rabu (19/10). [ahmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur meminta aparatur negara tidak mempermainkan pelayanan publik untuk ajang mencari uang karena pelayanan publik harus diberikan secara gratis.
“Pesan Bapak Presiden bahwa pelayanan publik jangan dijadikan ajang mencari uang,” katanya ketika di Bojonegoro, Rabu (19/10).
Berbicara dalam diskusi Festival Keterbukaan Pemerintahan Daerah atau  festival Open Government Partnership (OGP) di Bojonegoro itu, ia mengemukakan bahwa adanya pelayanan publik yang bisa berjalan dengan sebaik-baiknya akan meningkatkan kemampuan negeri. Salah satu kebijakan pelayanan publik yang memperkuat negeri yakni  tax amenesty.
Oleh karena itu, katanya memberikan contoh lagi, petugas pajak harus mengarahkan masyarakat dalam membayar pajak melalui bank. “Jangan kemudian petugas pajak meminta 50 persen dari pajak yang harus dibayar,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia mengapresiasi Keterbukaan Pemerintahan Daerah atau OGP di Bojonegoro karena bisa diketahui alokasi anggaran di daerah setempat. Dengan adanya laporan anggaran yang disampaikan melalui papan  pengumuman berarti ada kemauan dari aparatur negara untuk tidak mempermainkan anggaran. “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya OGP yang sudah berjalan di Bojonegoro,” jelas dia
Dengan demikian, ia akan mendesak semua daerah di Indonesia untuk datang belajar ke Bojonegoro terkait OGP yang akan dijadikan percontohan di Indonesia. “Saya minta daerah lain belajar OGP ke Bojonegoro. Belajar bukan studi banding, ” katanya menegaskan.
Bupati Bojonegoro Suyoto menjelaskan bahwa proses adanya OGP di daerahnya bisa berjalan melalui kolaborasi empat komponen yaitu pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan LSM. “Kolaborasi empat komponen itu secara bersama untuk memecahkan masalah dengan cepat, bukan kolaborasi saling menghujat,” tandasnya.
Dalam acara itu juga tampil sebagai pembicara antara lain, Deputi Bidang Politik Hukum Pertahanan Keamanan Kementerian PPN Bappenas Rizky Ferianto, Direktur Aparatur Sipil Negara Kementerian PPN Bappenas Raden Siliwanti. Selain itu juga Staf Kepresidenan RI Januar Nugroho dan Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyawati.

Aplikasi Soto Lamongan
Saat di Lamongan,  Menpan RB  Asman Abnur tertarik dengan aplikasi Soto Lamongan yang dilaunching Polres Lamongan.
Dalam kunjungan singkatnya di Mapolres Lamongan, Rabu (19/10), Menpan RB meninjau langsung ke CCTV Monitoring Centre atau pusat kendali seluruh program Soto Lamongan.
Di CCTV Monitoring Centre ini, Menpan RB langsung mendapat penjelasan dari Wakapolres Lamongan, Kompol Mukti Arif mengenai aplikasi Soto Lamongan. Didampingi oleh Bupati Lamongan Fadeli, Wakapolres Lamongan langsung memberikan penjelasan kepada Menpan RB mengenai aplikasi yang akan dipamerkan dalam pameran inovasi pelayanan publik di Bandung 26 Oktober mendatang itu.
Dalam kesempatan ini, Wakapolres Lamongan Kompol Mukti Arif menjelaskan jika selain memberikan pelayanan publik kepada masyarakat Lamongan, aplikasi Soto Lamongan ini juga memberikan akses CCTV kepada pemakai aplikasi untuk mengetahui kondisi terkini di mana CCTV tersebut dipasang.
Arif juga mengungkapkan, selain 60 CCTV yang bisa diakses oleh pengguna, Soto Lamongan juga punya akses langsung ke sel di Lapas Lamongan dan di beberapa lokasi strategis lainnya. Sebelum ke Mapolres Lamongan, Asman Abnur juga sempat mendatangi kantor Samsat Lamongan. Di kantor Samsat Lamongan, MenPAN RB Asman Abnur menanyakan mengenai sejumlah inovasi yang sudah dilakukan oleh Samsat Lamongan.
Selain itu, Asman Abnur juga sempat bertanya mengenai pelayanan publik yang sudah dilakukan oleh Samsat Lamongan. Di Samsat Lamongan, Menpan RB mendapat penjelasan mengenai sejumlah inovasi di antaranya adalah layanan jemput bola dan beberapa layanan lainnya. [bas,mb9]

Tags: