Menpera Bantu Pembangunan Pesantren Kota Khadijah

Surabaya, Bhirawa
Pesantren Kota Putra Khadijah Surabaya di bawah naungan Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU (YTPSNU) Khadijah Surabaya bisa bernapas lega. Pasalnya  Menteri Perumahan Rakyat Haji Djan Faridz bersedia membantu pembangunan pesantren ini.  Bantuan dalam bentuk bangunan melalui SK Hibah Rusunawa Santri itu diserahkan Menpera kepada Ketua YPTSNU Khadijah Surabaya Hj Khofifah Indar Parawansa dalam Tasyakuran YTPSNU Khadijah Surabaya, Minggu (2/3).
“Kalau membaca sejarah dari yayasan ini yang didirikan pada 1954, saya kira yayasan yang didirikan para ulama ini sudah lama memiliki kepedulian pada pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah patut berterima kasih dan mendukungnya,” kata Menpera.
Di hadapan ribuan ibu-ibu Muslimat dan Fatayat NU se-Jatim serta sejumlah ulama seperti KH Hasyim Muzadi (PBNU), KH Sholeh Qosim (Sepanjang, Sidoarjo), KH Mas Yusuf Muhajir (Dresmo, Surabaya), dia menjelaskan bantuan itu merupakan penghormatan kepada para ulama.
“Para ulama telah berjuang untuk bangsa dan negara ini melalui perjuangan kemerdekaan, pendidikan, dan sosial-keagamaan. Oleh karena itu, kita wajib meneruskannya, apalagi yayasan ini akan mengembangkan pesantren dan sekolahnya lebih luas lagi,” katanya.  Pejabat yang juga tokoh NU itu berharap dukungan yang diberikan pemerintah kepada pesantren kota itu akan mencetak generasi muda yang pintar, berakhlak, dan mandiri, karena pendidikan yang dikembangkan YPTSNU Khadijah itu memadukan ilmu agama dan umum.
Direktur Pendidikan YPTSNU Khadijah Surabaya Drs H Suwito MM mengatakan pihak yayasan sudah membeli tanah di depan SMKN 1 Surabaya yang berjarak sekitar 200 meter dari lembaga pendidikan SD-SMP-SMA Khadijah di Jalan SMEA, Wonokromo.
“Tanah yang kami beli seharga Rp 3,7 miliar dan sudah lunas itu akan dibangun dengan bantuan dari Menpera senilai Rp 7 miliar yang berbentuk bangunan, karena SK hibahnya sudah diterima Bu Khofifah, pembangunan segera dimulai pada awal April mendatang,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa pesantren kota yang pembangunannya ditargetkan akan selesai dalam enam bulan ke depan itu akan menempati tanah seluas 1.500 m2 dan bangunannya akan berlantai empat dengan kapasitas 200 santri.
Ketua YPTSNU Khadijah Surabaya Hj Khofifah Indar Parawansa menyerahkan kenang-kenangan berupa karikatur Menpera, kemudian Menpera menuliskan kata-kata motivasi untuk pesantren yang akan dibangun itu, yakni Bekali Ilmu dan Karakter untuk Santri Berkualitas.
Sementara itu, Rais Syuriah PBNU KH A Hasyim Muzadi menyatakan bahwa muslimat NU yang memiliki lembaga pendidikan dan pesantren di berbagai provinsi itu merupakan salah satu dari tidak banyak organisasi yang ikhlas berjuang untuk orang banyak.
“Ikhlas itulah roh dari perjuangan NU dan para ulama, karena itu perjuangan yang ikhlas harus diteruskan. Kalau keikhlasan itu tidak diteruskan, NU hanya menjadi jasad tanpa roh,” kata pengasuh pesantren mahasiswa di Malang dan Depok itu.
Oleh karena itu, dia memuji dukungan Menpera terhadap Muslimat NU melalui lembaga pendidikan dan pesantren.  “Kalau bantuan itu diberikan kepada organisasi, masyarakat akan diuntungkan dan itulah perjuangan para ulama, bukan keuntungan individu,” katanya.
Hingga kini, YPTSNU Khadijah Surabaya telah memiliki lembaga pendidikan dari tingkat SD hingga SMA yang berada di tiga lokasi, yakni Wonokromo, Pandegiling, dan Candilempung.  Selain itu, YPTSNU Khadijah Surabaya juga memiliki panti asuhan anak yatim dan pesantren. Namun, pesantren yang dimiliki hanya satu, yakni Pesantren Kota Khadijah Surabaya khusus putri. [geh.iin]