Menperin Berharap Tenaga Kerja SMK Terserap 100 Persen

Menperin RI Ir Airlangga Hartarto bersama Walkot Kediri Abdulah Abu Bakar.[irvan/bhirawa]

(Pengembangan Pendidikan Vokasi , Kurikulum SMK 70 Persen Pendidikan Produktif)
Kota Kediri, Bhirawa
Dengan diterapkannya pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi melalui link and matc industri dengan Sekolah mengah Kejuruan (SMK) Menteri perindustrian RI Airlangga Hartarto berharap dalam jangka 3 tahun ke depan tenaga kerja dari Sekolah Menegah Kejuruan bisa terserap 100 persen .
Dikatakan Menteri Airlangga pada Seminar Nasional ke 5 yang di Fasilitasi oleh PT Gudang Garam TBK di gedung SKSK ,saat ini dari kementrian berkordinasi dengan kementrian pendidikan untuk mensin sinkronisasi program pendidikan di SMK, Dengan pendidikan fokasi tersebut kurikulum di SMK kan dirubah dengan meperbanyak pendidikan produktif dengan link and matc industri dengan komposisi 70 persen pendidikan produktif dan 30 persen pendidikan normatif.
“Dan ini kita mulai di awal tahun, pemerintah telah melihat persoalan dalam kurikulum SMK, ada persoalan pada lulusan SMK, oleh karena itu transformasi dilakukan sejak awal tahun ini, dengan link and matc ini kita perbaiki struktur pendidikanya, lebih banyak kerja diindustri, dan untuk memanfaatkan fasilitas yang ada diindustri, untuk itu murid – murid diberikan kesempatan memanfaatkan fasilitas industri” kata Mentri Airlangga .
Dari itu, Lanjut Menteri dari kementrian mendorong sinkronisasi bebrapa program yang sesuai kebutuhan industri dan saat ini ada puluhan program untuk penyesuaian persoalan di kementrian perindustrian, pihaknya juga mengandeng beberapa kementrian yang memiliki v okasi untuk men capai target dalam bidang industri tersebut.
“Ada 31 program yang disingkronisasi dikemntrian, dukungan pemerintah juga ada melalui balai latihan kerja yang ada di kementrian tenaga kerja” terangnya.
Dia mengungkap saat ini serapan tenaga kerja dari SMK sangat rendah , karena lulusan SMK dinilai tidak memiliki kompentensi,hal ini menjadio persoaln tersendiri karena dari 700 ribu lulusan SMK hanya seratus ribu yang melanjutkan ke perguruan tinggi, sedangkan sisanya harus menjadi tenaga kerja
“Diharapkan , dengan ini 600 ribu lulusan SMK mendapatkan pekerjaan.dengan program ini diharapkan bisa penyerapan tenga kerja lulusan SMK bisa meningkat secara signifikan,dan semoga untuk pilot projek ini 3 tahubn kedepan lulusan SMK 100 persen terserap.”tandasnya.
Terpisah Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang hadir dalam dialog bersama ini menuturkan dipilihnya Dialog Nasional ini di Kota Kediri merupakan suatu kebanggan tersendiri buat masyarakat, Tentang Vokasi Walikota mengungkap saat ini sudah banyak lulusan vokasi di Kota Kediri yang sudah bekerja di PT.Gudang Garam. “Disini juga ada sekolah vokasi Politeknik Kediri yang mahasiswa nya banyak ditarik untuk bekerja sebelum lulus.” kata Wali Kota. [van]

Tags: