Menpora Bantah Tim 9 Dibentuk Untuk Intervensi Pemerintah

dar-menpora di GOR PTKab Madiun, Bhirawa
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora),Imam Nahrawi, menanggapi berbagai komentar yang termuat di sejumlah media massa atas pembentukan Tim 9. Termasuk menanggapi komentar dari mantan Menpora, Adhyaksa Dault. Menurut Menpora, tidak semua komentar di media massa tentang Tim 9, sepenuhnya benar. Menpora juga menegaskan tidak perlu takut dengan segala ancaman dari FIFA.
“Ada pernyataan Adhyaksa Dault tertentu yang sengaja diplintir. Sehingga menimbulkan tafsir salah dan menghakimi keberadaan Tim 9. Beliau (Adhyaksa Dault) juga mengontak saya. Lalu, beliau menjelaskan berbagai hal soal pernyataan yang termuat di sejumlah media, sebagian besar tidak benar,” tegas Menpora, Imam Nachrowi, kepada wartawan saat berada di Pendapa Muda Graha Kabupaten Madiun, kemarin.
Menpora, Imam Nahrawi ke Madiun dalam rangka menghadiri Seminar Nasional di kampus IKIP PGRI Kota Madiun untuk menjadi motivator. Menpora juga mengunjungi Gedung Olah Raga (GOR) Pangeran Timur di Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun untuk melihat kondisi lingkungan
Masih menurut Menpora, pernyataan itu sengaja diplintir untuk kepentingan tertentu dari kalangan mafia yang tidak ingin boroknya terbongkar. “Bisa jadi mereka (mafia) risih. Lalu dengan berbagai cara melakukan manuver dengan menghantam Tim 9 dan saya. Tapi saya tidak panik menghadapi mereka, apalagi takut,” jelas mantan Sekjen DPP PKB ini.
Sementara itu, menyinggung kerja Tim 9 dalam melakukan evaluasi menurunnya prestasi olahraga di Indonesia, khususnya sepak bola, menurut Menpora, tim baru terbentuk dan baru saja mengadakan rapat perdana Senin (5/1) lalu. Karena itu, Tim 9 belum memberikan masukan maupun rekomendasi. “Soal hasil kerjanya, tunggu saja nanti. Insya Allah ada hasilnya,” tambah Imam.
Iman membeberkan, tugas Tim 9 juga mengupas tuntas dan mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan yang membelit tubuh persepakbolaan Nasional. “Tugas tim 9 nantinya tak hanya mendampingi menteri, tapi juga menggali, mengevaluasi, menelusuri soal kendala sepak bola negeri ini. Jadi yang dievaluasi mulai dari pembinaan pemain muda, keuangan,fasilitas, manajemen dan lainnya,” beber Imam.
Menjawab pertanyaan soal jika ada anggapan dari FIFA bahwa langkah yang dilakukan itu sebagai bentuk intenvensi pemerintah, Iman menegaskan tidak takut dengan segala ancaman hingga pembekuan dilakukan dari FIFA. “Saya tidak takut dengan FIFA dan para mafia sepakbola. Hanya satu yang paling saya takuti, yakni Allah. Untuk apa FIFA ditakuti,” tegas Iman.
Alasannya, tujuan pembentukan Tim 9 itu baik karena untuk melakukan pembenahan dari kebobrokan. Namun jika FIFA melakukan ancaman, pihaknya akan melakukan aksi balik. “Tunggu dan lihat saja nanti. Sekarang tidak perlu berandai-andai. Sekali lagi, tidak perlu takut dengan FIFA, santai saja dengan mereka (FIFA) itu,” pungkas Imam.
Menpora, Imam Nahrawi ke Madiun dalam rangka menghadiri Seminar Nasional di kampus IKIP PGRI Kota Madiun untuk menjadi motivator. Kegiatan seminar itu diikuti ratusan mahasiswa IKIP PGRI. Usai kegiatan seminar, Menpora menyempatkan diri mengunjungi GOR Cendekia milik IKIP PGRI Kota Madiun.
Setelah itu, Menpora juga mengunjungi Gedung Olah Raga (GOR) Pangeran Timoer di Kecamatan Mejayan,Kabupaten Madiun untuk melihat kondisi lingkungan. Turut mendampingi antara lain Ketua DPRD setempat Joko Setijono, Kepala Bappeda Tontro Pahlawanto, Kepala Dinas PU Arnowo Widjaja dan Kepala DKP Anang Sulistijono. [dar]

Keterangan foto : Menpora, Imam Nachrowi saat mengunjungi dan meninjau GOR Pangeran Timoer di Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun, (paling kiri) di dampingi Drs. Joko Setijono, Ketua PSSI Kabupaten Madiun (baju putih) dan Kepala DPU BMCK Kabupaten Madiun, Ir. Arnomo Widjaya, MM (kanan). [sudarno/bhirawa]

Tags: