Menpora : Sepak Bola Alat Perekat Bangsa

Menpora RI Imam Nahrawi Bersama dengan Wakil Walikota Malang, Sutiaji saat meresmikan penggunakan sarana prasarana olahraga di SD Anak Saleh, Sabtu 9/4 akhir pekan kemarin.

Menpora RI Imam Nahrawi Bersama dengan Wakil Walikota Malang, Sutiaji saat meresmikan penggunakan sarana prasarana olahraga di SD Anak Saleh, Sabtu 9/4 akhir pekan kemarin.

Kota Malang, Bhirawa.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, saat berada di Malang, Sabtu 9/4 kemarin mengutarakan jika Sepak Bola merupakan alat perekat bangsa.
Menurut Menteri yang juga kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, masyarakat harus mendapatkan edukasi secara terus menerus bahwa permainan sepak bola adalah alat perekat.
“Sepak bola bukan untuk kehancuran, tapi alat pemersatu bangsa. Sehingga penonton bisa pergi dan pulang menonton bola dengan nyaman, tidak ada yang benturan,”ujar Imam Nahrawi.
Karena itu pihaknya memastikan Pecinta sepak bola di Indonesia bakal mendapat suguhan pertandingan-pertandingan sepak bola lewat laga Kompetisi akan digulirkan lagi dalam berapa waktu kedepan.
Rencana awalnya menurut Imam Nahrawi, dilaksanakan pada pertengahan bulan April ini. Namun pihaknya dalam pekan ini masih akan memanggil operator (klub bola)
Karena itu, ia belum mengetahui akan diberi nama apa liga sepak bolanya. Selain masih harus berbicara dengan operator, kepastian jadwal liga juga menunggu waktu PresidenJokowi yang dijadwalkan untuk melakukan kick off pembukaan.
Dijelaskan, Imam liga atau kompetisi ini sebagai bentuk reformasi tata kelola sepak bola yang sudah disampaikan pihaknya ke operator.
Terkait dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang masih belum memberikan rekomendasi, menurut Imam itu lebih disebabkan lantaran BOPI ingin memastikan agar kompetisi ini tidak masalah dikemudian hari.
Pihaknya sudah menyampaikan ke BOPI, sekalian uji coba tahun ini apakah reformasi ini benar-benar telah dilaksanakan operator atau belum.
Disampaikan Imam Nahrawi, uji coba perlu dilakukan karena ia melihat semangat dari klub-klub bola dan para sponsor.
“Jangan saling menghambat menunggu kesiapan. Misalkan liga menunggu kesiapan anggota federasi. Sedang pemerintah ingin reformais terjadi,” katanya.
Tentang adanya klub yang masih menunggak pajak, belum membayar pemain, menurut dia, harus nanti ada kebijakan. Sementara itu, Imam juga menyempatkan diri memberikan selamat kepada Arema yang meraih Piala Bhayangkara.
“Tidak ada gesekan fisik antar suporter. Alhamdullilah,” ungkanya.
Imam juga memastikan jika PresidenJokowi sangat konsen pada sepak bola. Karena itu ia ingin bola jadi tontotan yang menyenangkan. [mut]

Tags: