Menristek: Undar Masuk Perguruan Tinggi Non Aktif

Universitas Darul Ulum Jombang

Universitas Darul Ulum Jombang

Jombang, Bhirawa
Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi Prof Muhamad Nasir menyatakan bahwa Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang masuk kategori Perguruan Tinggi Non Aktif  dan dalam pengawasan. Pasalnya Undar masih dalam kondisi bermasalah, hal ini menyusul masih adanya dualism kepemimpinan.
Undar di bawah kubu Rektor Ibrohim ST, Minggu (31/5) menggelar wisuda sarjana dan pasca sarjana sebanyak 509 orang. Dalam pelaksanaan wisuda  diwarnai aksi demo puluhan mahasiswa dari kubu Rektor Mujib Mustain.
” Undar statusnya adalah non aktif, oleh karena itu masyarakat diminta berhati-hati dalam masuk perguruan tinggi. Karena walaupun universitas ini ada, namun statusnya non aktif,”ujar Nasir usai menghadiri wisuda sarjana di Tambakberas Jombang.
Dikatakannya, perguruan berstatus non aktif itu adalah perguruan tinggi yang dalam kondisi bermasalah, dan pihaknya segera memerintahkan Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta) untuk melakukan penelitian dan sidak.
Terkait penyelenggaraan wisuda sarjana Undar yang digelar Minggu (31/5) kemarin dikatakannya  pihaknya mengaku tidak mendapatkan laporan. Padahal  menurutnya, semua perguruan tinggi yang menggelar wisuda sarjana sudah seharus melaporkan pada Kopertis.” Saya tidak mendapatkan laporan, kalau PT sehat pasti melaporkan ke Kopertis. Kalau bermasalah pasti tidak melaporkan kegiatan wisuda,”tandasnya.
Mengenai soal ijasah yang dikeluarkan oleh PT yang masih dalam status bermasalah, M Nasir menandaskan bahwa kalau ijasah itu tidak ada dalam pangkalan data, maka Ijasah yang dikeluarkan itu adalah ijasah palsu. ” Karena PT itu terkategorikan tidak dalam proses belajar yang benar. Kita akan kroscek lebih jauh kesana,”tandasnya.

Diwarnai Aksi Demo
Puluhan mahasiswa Undar menggelar aksi demo. Mereka menolak adanya wisuda  yang digelar kubu Rektor Ibrohim ST di Auditorium KH Mustain Romly, Minggu (31/5).  Mereka menuding wisuda sarjana dan pasca sarjana sebanyak 509 orang adalah ilegal.
Dalam aksinya kemarin, mahasiswa menuntut aparat kepolisian menangkap Rektor Ibrohim. Mahasiswa juga mencoba mendekat ke arena wisuda namun dihalang halangi puluhan aparat yang sudah berjaga dalam kampus.
Tidak bisa mendekat ke arena wisuda, mahasiswa kembali ke tengah kampus sambil tetap berorasi dan membagi-bagikan selebaran berisi keabsahan Rektor Mudjib Mustain kepada peserta wisuda yang hendak meninggalkan kampus. “Selamat bagi para wisudawan ilegal, silakan cek nanti keabsahan ijasah Anda sekalian, karena ijasah Anda adalah ilegal,”ujar salah satu mahasiswa dalam orasinya.
H Muchtar, Pembantu Rekto IV (Bidang Kerjasama) kubu Rektor Mudjib Mustain, sangat menyayangkan digelarnya wisuda tersebut. Ia lantas menyebut bahwa pelaksanaan wisuda tersebut tidak sah secara hukum alias ilegal. Pasalnya, yayasan yang mengangkat Rektor Ibrohim sudah diberhentikan. “Hj Chourinnisa sudah diberhentikan sebagai Ketua Yayasan Undar, dan diganti oleh Hj Ahmada Faidah. Makanya, pelaksanaan wisuda tersebut secara otomatis juga tidak sah,” ujar Muchtar ketika ditemui secara terpisah.
Muchtar juga membeberkan data-data dari Kopertis yang intinya Rektor Mudjib Mustain diakui. Ia lantas meminta masyarakat yang masih sanksi agar mengecek NIM (Nomor Induk Mahasiswa) di website Kopertis. Menurutnya, NIM yang masuk di Kopertis adalah mahasiswa di bawah Rektor Mudjib. “Jadi yang diakui oleh Kopertis adalah kubu kami (Rektor Mudjib,red),” ujarnya menambahkan.
Menanggapi aksi dan tudingan mahasiswa ini, Rektor Ibrohim ST membantah bahwa wisuda sebanyak 509 orang yang dilakukannya adalah ilegal. Dikatakannya, bahwa perkulihan dan wisuda yang dilakukan  resmi dan diakui Kopertis. “Tidak benar kalau wisuda yang kami gelar itu ilegal. Yang diakui oleh Kopertis adalah kami. Kalau tidak percaya silakan dicek di website Kopertis,” ujar Ibrohim usai melakukan prosesi wisuda.
Ibrohim lantas membeberkan berkas-berkar dari Kopertis sebagai bukti bahwa lembaga yang dipimpinnya legal. Namun demikian, dia mengakui bahwa yang tertera di Kopertis adalah nama dr Ma’muotussya’diyah. “Karena saya baru dilantik. Sehingga nama yang tertera di laman Kopertis masih dr Ma’murotussya’diyah,” katanya.
Aksi mahasiswa kubu Rektor Mudjib Mustain ini adalah untuk yang kedua kalinya, sehari sebelumnya mahasiswa melakukan aksi di depan kantor Polres Jombang. Bahkan dalam aksinya yang mengusung isu Ijasah palsu para mahasiswa ini sempat bersitegang dengan aparat kepolisian. [rur]

Tags: