Menristekdikti Bakal Buka FKI ke-X

Dr H Jarianto MSi

Pemprov, Bhirawa
Festival Kesenian Indonesia (FKI) ke X bertempat di Jatim, dan rencananya akan dibuka Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi dan dihadiri juga Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo SH MHum.
Ketua Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, terselenggaranya FKI ini merupakan salah satu bentuk laporan pada masyarakat terkait perkembangan kesenian di masing-masing perguruan tinggi.
“Rangkaian kegiatan FKI tidak hanya sekedar di kampus STKW Surabaya saja, namun juga ada di Taman Candra Wilwatikta Pandaan Kabupaten Pasuruan dan Taman Budaya Jatim di Kota Surabaya,” katanya, kemarin.
Dikatakannya, dalam pertunjukan seni yang akan diselenggarakan nantinya bisa diketahui perkembangan tarian yang tren sesuai jaman now. “Bisa dilihat dari kemasan atau komposisi yang dibuat para mahasiswa. Saya rasa akan menjadi tolok ukur bagaimana mereka untuk tampil dengan baik sesuai dengan yang disenangi anak muda saat ini,” katanya.
Untuk itulah, kedepan perguruan tinggi harus bisa menempatkan sesuai dengan perkembangan masyarakat yang kekinian, agar tidak jauh kebelakang. “Paling tidak, perguruan tinggi seni saat ini bisa berpikir tradisi dan berlaku modern,” ujarnya.
Jarianto berharap, kedepan perguruan tinggi seni harus berupaya menyumbangkan kekuatan dalam rangka ketahanan budaya. “Kalau bicara, jangan sampai kita dijajah melalui budaya, dan kalau itu sudah rontok semuanya. Kini kita pertahankan dengan upaya kekuatan budaya kebhinekaan yang ada di Indonesia tetap eksis,” katanya.
Kalau di Jatim, kata Jarianto, terdapat karya naskah luar biasa dan diakui dunia melalui Unesco bernama Panji, namun masih kalah dengan Ramayana-Mahabarata. “Hal seperti ini, maka STKW sebagai tuan rumah yang bisa mempersatukan para sastrawan di Jatim untuk panji dan menjadi sumber inspirasi budaya masa lalu. Apalagi, seperti Kamboja, Thailand, Myanmar mengakui belajar ke Jatim. Memang banyak hal yang perlu kita sempurnakan,” tuturnya.
Kembali, Jarianto juga berharap, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kemenristekdikti bisa menjadi penyeimbang dan bersama-sama untuk memikirkan keseimbangan antara sains dan budaya yang ada di masing-masing perguruan tinggi seni ini.
Sementara, di Jatim sendiri, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH MHUm juga telah menekankan adanya pembangunan di Jatim harus berlandaskan kebudayaan. “Saya rasa ide yang disampaikan Gubernur bisa menjadi wahana nasional dalam menumbuhkan kebudayaan,” tandasnya. [rac]

Rate this article!
Tags: