Menristekdikti Serahkan SK UNIB Sukorejo Situbondo

Menristekdikti Muhammad Nasir didampingi Ketua Umum PKB A Muhaimin Iskandar dan cagub Jatim Syaifullah Yusuf saat menyerahkan SK UNIB kepada pengasuh ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, Senin (26/2). [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI, Muhammad Nasir, bersama Cak Imin dan Gus Ipul berkunjung ke ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, Senin (26/2). Kedatangan M Nasir dan rombongan disambut pengasuh ponpes Salafiyah Syafiiyah KHR Azaim Ibrahimy dan jajaran rektorat UNIB Sukorejo.
Agenda utama Menteri M Nasir dalam rangka penyerahan SK Universitas Ibrahimy, yang sebelumnya sudah diresmikan Presiden Jokowi. Dengan SK ini diharapkan peran pondok pesantren untuk berkontribusi di bidang keilmuan umum akan lebih terakomodasi.
Muhammad Nasir mengatakan pada 3 Februari 2018 lalu, Presiden Joko Widodo telah meresmikan penggabungan perguruan tinggi di bawah naungan pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, diantaranya IAII, AMIKI, APERIKI dan AKBIDI, menjadi Universitas Ibrahimy atau UNIB.
“Hari ini, saya menguatkan peresmian tersebut dengan menyerahkan SK Universitas Ibrahimy ini,” terang M Nasir.
Langkah INI dilakukan, lanjut Menteri Nasir, sebagai wujud reward karena berbagai akademi dan IAII telah tergabung menjadi Universitas Ibrahimy. Untuk itu, terang Nasir, pada tahun ini pula pihaknya akan memberikan beasiswa kepada 20 mahasiswa Universitas Ibrahimy.
“Mereka yang terpilih akan dibiayai SPP-nya selama 8 semester. Selain itu mereka akan diberi biaya hidup selama 4 tahun, dengan rincian 650 ribu rupiah setiap bulannya,” tutur Nasir seraya berpesan kepada ribuan mahasiswa Universitas Ibrahimy untuk menjadi lulusan yang berkualitas dan bertakwa kepada Allah SWT.
Mohammad Nasir menambahkan, keberadaan perguruan tinggi swasta (PTS) akan terus diperhatikan dan dipacu kemajuannya, agar tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri (PTN) di Tanah Air. Menurut Nasir, anak Indonesia harus menjadi anak yang berkualitas, untuk itu siswa dan mahasiswa diharapkan terus menuntut dan mengamalkan dua ilmu sekaligus yakni ilmu agama yang menjadi kewajiban dan ilmu tentang dunia sebagai pelengkap.
“Santri itu tidak boleh berhenti hanya menuntut ilmu di ponpes saja. Tetapi harus menimba ilmu pengetahuan di tempat lain agar ilmunya lebih baik lagi,” pungkas Nasir.
Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy mengatakan ia bersama seluruh civitas UNIB Sukorejo patut terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung berubahnya dan penyatuan beberapa akademi menjadi sebuah universitas.
“Secara khusus kami mengucapkan terimakasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memotivasi pesantren untuk benar benar berbenah diri dalam perubahan status ini,” terang KHR Azaim.
Sementara itu Wakil Bupati Ir. H. Yoyok Mulyadi M.Si bersama Forkopimda menyambut kedatangan Menristek Dikti Prof. H. Mohammad Nasir dalam rangka tasyakuran dan pengukuhan program studi pada Universitas Ibrahimy, Sukorejo, Banyuputih, Situbondo. Selain Menteri Ristek Dikti dalam tasyakuran tersebut hadir juga Drs. H. Muhaimin Iskandar, Ketua DPRD Jawa Timur Abdul Halim Iskandar, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan sejumlah instansi terkait. [awi]

Tags: