Mensos Ajak Pengusaha Berdayakan Penyandang Difabel

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kunjungan ke workshop dan UKM Tiara Handicraft di kawasan Sidosermo Indah Surabaya, Minggu (23/11). Pekerja UKM itu semuanya para penyandang difabel.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kunjungan ke workshop dan UKM Tiara Handicraft di kawasan Sidosermo Indah Surabaya, Minggu (23/11). Pekerja UKM itu semuanya para penyandang difabel.

Surabaya, Bhirawa
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan ke workshop dan UKM di Tiara Handicraft  yang pekerjanya para penyandang difabel , Minggu (23/11). Dalam kunjungannya tersebut, Mensos melihat langsung para pekerja yang tengah mengerjakan sejumlah handicraft seperti tas, tempat tisu, tas handphone hingga proses penyablonan kaos.
Tiara Handricraf merupakan salah satu UKM yang 100 persen pekerjanya adalah para penyandang difabel. Dalam kunjungan tersebut, Mensos selain berdialog dengan para pekerja juga sempat mencoba menyablon kaos.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berharap akan tumbuhnya UKM yang mempekerjakan penyandang difabel. “Kaum difabel kadang masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat umum hingga mereka tidak bisa berkarya. Pemerintah sudah menyediakan rehabilitasi sosial bagi penyandang difabel. Namun hingga kini pemerintah hanya menyediakan 8 persen untuk mengkaver kebutuhan kaum difabel,” terang Khofifah.
Menteri Sosial juga berharap peran serta para pengusaha agar bisa membantu mempekerjakan para kaum difabel agar bisa belajar dan mandiri.
Pada sisi lain Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyebut sebanyak 15,5 juta penduduk di Indonesia diberikan ?Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Angka itu mengacu pendataan program perlindungan sosial dari BPS pada 2011.  Sebanyak 1.230.55?3 bisa diproses dan dijabarkan sebagai penerima Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
“Nominal bantuannya Rp 200 ribu, terhitung mulai November dan Desember 2014, jadi nanti pada 2 Desember warga menerima Rp 400 ribu. Ditunggu saja, nanti ada surat dari Kantor Pos,” katanya.
Bantuan itu, lanjut Khofifah, diterima dalam bentuk Giro Tabungan. “Jadi, bisa diambil semua, atau sebagian. Atau kalau tidak diambil tidak akan hilang,” lanjutnya. Dana tersebut berasal dari APBN 2014. Sementara itu, sisa dari angka 15,5 juta KPS akan diberikan pada 2015. [geh,dre]

Tags: