Mensos Meneteskan Air Mata Saat Menggendong Balita Terlantar di Ponpes Metal

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terharu saat menggendong salah satu balita yang terlantar dan ditampung di Ponpes Metal Al Hidayah Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan, Minggu (5/7) sore. Mensos memastikan ratusan santri mempunyai hak mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan jaminan sosial dari pemerintah.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terharu saat menggendong salah satu balita yang terlantar dan ditampung di Ponpes Metal Al Hidayah Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan, Minggu (5/7) sore.

Pasuruan, Bhirawa
Ratusan santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Metal Al Hidayah Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan terseyum lebar setelah Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mendatangi sekaligus memberikan bantuan.
Dalam kunjungan ke ponpes yang dihuni oleh orang gila, gelandangan, pengemis, pecandu narkoba, bayi-bayi terlantar dan perempuan hamil di luar nikah tersebut, Mensos memastikan bahwa ratusan santri tersebut juga akan mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan jaminan sosial dari pemerintah.
“Hak-hak ratusan para santri di sini haruslah dipenuhi. Kami dari Pemerintah Pusat, Pemprov Jatim dan Pemerintah Daerah tingkat Kabupaten terus akan bersinergi agar anak-anak di Ponpes Metal Al Hidayah ini mendapatkan haknya. Anggarannya dari kemensos juga ada berupa makanan dan furnitur,” ujar Khofifah Indar Parawansa di sela-sela sambutannya, Minggu (5/7) sore.
Menurutnya, ia sudah datang beberapa kali ke Ponpes Metal yang didirikan KH Abu Bakar Cholil. Ponpes ini merupakan ponpes untuk menampung para orang gila, gelandangan, pengemis, pecandu narkoba, bayi-bayi terlantar dan perempuan hamil di luar nikah.
Berkat ketulusannya dan rasa kemanusiaannya, nama Ponpes Metal tersebut terkenal di masyarakat Jatim dan warga dalam dan luar negeri. Sang pendiri dan pengasuhnya yakni KH Abu Bakar Cholil baru saja meninggal dunia. Kepemimpinannya sebagai pengasuh ponpes saat ini dipegang kakak dan istrinya.
“Saya ke Ponpes Metal ini sudah keempat kalinya. Saya pun bersama Romo Kiai Abu Bakar pernah makan di sini dalam satu wadah (tempat) besar bersama para gelandangan. Rasanya sungguh nikmat. Makannya, hanya nasi putih serta ikan asin saja. Semoga, niat mulia Romo Kiai bisa dicatat sebagai amal jariyah dan pondasi ini bisa diteruskan ke penerusnya. Pemerintah hingga saat ini masih berterima kasih pada beliau,” kata Khofifah Indar Parawansa sembari meneteskan air mata.
Usai memberi bantuan paket hadiah berupa tas dan alat-alat tulis, Mensos Khofifah Indar Parawansa menyempatkan diri untuk berbaur bersama ratusan balita dari santri Ponpes Metal. Dia terlihat terharu dan meneteskan air matanya saat menggendong salah satu dari balita tersebut lantaran nasib malang sang balita.
Selanjutnya, Mensos juga berziarah ke makam pendiri pesantren yang ada di komplek pesantren dan menyapa ratusan para santri di beberapa pondokan sederhana.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Pasuruan Agus Setiadji menyampaikan Pemkab Pasuruan bersama Pemprov Jatim sudah melakukan inventarisasi semua santri agar bisa memiliki Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.
“Pondok ini berbeda sekali lantaran menampung para orang gila, gelandangan, pengemis dan lain-lain. Dahulu, KH Abu Bakar memberi komando dengan berkeliling Pasuruan menggunakan truk untuk mengambil mereka. Perhatiannya kami akui sangatlah terpuji. Makanya kewajiban kami saat ini untuk membantu pesantren ini. Sekarang dalam proses mendata para santri, termasuk juga akta notaris lembaga juga sedang dalam proses penyelesaian,” tandas Agus Setiadji. [hil]

Tags: