Mensos Pimpin Doa Bersama Korban AirAsia

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa memimpin shalawat dan doa bersama untuk Hayati sekeluarga yang menjadi korban kecelakaan pesawat Air Asia.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa memimpin shalawat dan doa bersama untuk Hayati sekeluarga yang menjadi korban kecelakaan pesawat Air Asia.

Surabaya, Bhirawa
Suasana khidmat muncul ditengah hiruk-pikuk aktifitas pengunjung di pusat perbelanjaan Royal Plaza Surabaya, Selasa (6/1). Seperti masih ada duka yang mendalam sepeninggal Naura Kanita Rosada Suseno, siswa kelas V SD Khadijah yang menjadi salah satu korban kecelakaan Air Asia bersama keluarganya. Tak terkecuali Menteri Sosial Khafifah Indar Parawansa yang saat itu hadir dan memimpin doa.
“Semoga almarhumah Hayati (ibu Naura) beserta keluarganya yang menjadi korban kecelakaan Air Asia mendapat tempat yang mulia di Sisi-Nya,” tutur Khofifah sebelum memulai doa bersama.
Suasa khusyuk berdoa dan dilanjutkan dengan membaca shalawat membuat mata Khofifah berkaca-kaca. Beberapa kali usapan tanggannya menghapus air mata yang nyaris jatuh tetap tak bisa menyembunyikan kesedihan siang itu. “Sore ini (kemarin) jam 5 saya mau berkunjung ke kediaman Hayati untuk memberi suport ke keluarga dan memberikan doa,” kata dia usai turun panggung.
Khofifah mengungkapkan, sejak awal dia mendengar bahwa salah satu murid dan wali murid SD Khadijah Surabaya menjadi korban, dia langsung meminta pengurus yayasan dan kepala sekolah untuk mencari informasi detail terkait itu. Termasuk mengunjungi rumah Hayati di kawasan Waru untuk memastikan informasi yang diterima.
Tidak hanya Khofifah, Wali Kota Surabaya Ir Tri Rismaharini yang kala itu juga hadir menceritakan betapa pedihnya perasaan keluarga yang ditinggalkan anggota keluarganya. Termasuk Hayati wali murid SD Khadijah yang juga menjadi korbannya. “Kebetulan saya memang rutin datang kesana untuk menemani keluarga yang ditinggalkan dalam kecelakaan tersebut,” tutur Risma.
Salah seorang wali murid SD Khadijah, Surabaya, Ira Mz mengakui kepergian Naura dan keluarganya cukup mengejutkan seluruh sekolah termasuk para wali murid. “Sebelum liburan dia (Naura) sekeluarga akan jalan-jalan ke luar negeri. Karuan saja, teman-temannya pun minta oleh-oleh,” katanya.
Menurutnya, Naura sebenarnya merupakan anak yang pintar di kelas, sedangkan ibunya merupakan sosok yang pendiam tapi familiar kepada teman-temannya. Ada empat anggota keluarga yang ikut pergi, termasuk diantaranya adalah nenek Naura. “Ibunya Naura sebenarnya baru saja pulang haji dari Tanah Suci pada November lalu. Mudah-mudahan, ibadah hajinya menjadi pintu khusnul khotimah baginya,” katanya.
Sementara itu, kegiatan serupa juga dilakukan di sejumlah anggota kepolisian Polres Sampang di Masjid Al Rasyid Mapolres Sampang, “Doa bersama ini merupakan bagian dari empati kita terhadap musibah penerbangan AirAsia QZ8501 berpenumpang 155 yang hingga saat ini masih proses evakuasi,” jelas Kapolres Sampang,AKPB Yudo Nugroho Sugianto.
Menurutnya, doa tak hanya untuk korban, tapi tim Basarnas yang sedang melakukan kegiatan evakuasi. “Semoga tim Basarnas bisa mengevakuasi para korban, semoga para keluarga yang ditimpa musibah, diberi kekuatan. Sedang yang dipanggil, amal dan perbuatannya diterima oleh tuhan yang maha esa amin. ,” tutur Kapolres Sampang. [tam,lis]

Tags: