Mensos Resmikan Klinik Khusus bagi Muslimat

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan penandatangan peresmian Klinik Pratama di RSI Jemursari, Minggu (29/3). Dalam acara sama, juga dilakukan sosialisasi program Layanan Keuangan Digital (LKD) bagi para muslimat.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melakukan penandatangan peresmian Klinik Pratama di RSI Jemursari, Minggu (29/3). Dalam acara sama, juga dilakukan sosialisasi program Layanan Keuangan Digital (LKD) bagi para muslimat.

Surabaya, Bhirawa
Fasilitas kesehatan yang semakin mudah dijangkau oleh masyarakat melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dimanfaatkan oleh Muslimat Nadzathul Ulama (NU) untuk mendirikan layanan kesehatan khusus kepada para muslimat NU khususnya dan masyarakat umum sebagai pengganti fasilitas kesehatan tingkat pertama.
Bertempat di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Menteri Sosial sekaligus Pemimpin Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa melakukan penandatangan peresmian Klinik Pratama yang berlokasi di rumah sakit tersebut sekaligus menyosialisasikan program Layanan Keuangan Digital (LKD) bagi para muslimat, Minggu (29/3).
Klinik Pratama sendiri merupakan layanan kesehatan khusus kepada para muslimat NU khususnya dan masyarakat umum sebagai pengganti fasilitas kesehatan tingkat pertama. Sehingga bisa memberikan rujukan bagi peserta BPJS Kesehatan, khususnya muslimat NU dan memudahkan mereka mengakses layanan kesehatan.
“Sedangkan LKD merupakan layanan keuangan dengan memanfaatkan nomor telepon dan ponsel untuk melakukan berbagai transaksi keuangan. Ini kami bekerjasama dengan Bank Indonesia sehingga memudahkan para muslimat melakukan layanan keuangan hingga infak, termasuk mereka di desa-desa yang tidak ada layanan perbankannya,” jelasnya.
Khofifah mengatakan sampai saat ini muslimat sudah memiliki 78 rumah sakit di seluruh Indonesia. Karena itu sudah sewajarnya membuat fasilitas semacam Klinik Pratama untuk rujukannya. Ini juga akan memudahkan muslimat dan masyarakat umum untuk mengakses layanan kesehatan yang lebih baik. Karena layanan di Klinik Pratama ini tidak berbeda dengan di puskesmas atau pun klinik lainnya.
“Jadi saya berharap nantinya bukan hanya di sini (RSI Jemursari) saja, tetapi di daerah lain dan menyebar rata sehingga Klinik Pratama ini menjadi solusi mudah masyarakat mendapatkan layanan kesehatan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut Khofifah juga menyinggung mengenai kesiapan Kementerian Sosial untuk membantu pemerintah dalam menyediakan fasilitas dan pendampingan bagi warga yang menjadi korban rekrutmen ISIS, termasuk 12 WNI yang telah dideportasi dan saat  ini berada di penampungan Kemensos sebagai tempat transit sementara. “Kemensos siap menjamin layanan kesehatan, konseling hingga gizi  mereka sebelum dikembalikan ke keluarga atau masyarakat. Kami akan memberikan pendampingan, konseling  untuk pemulihan psikis bagi warga korban rekrutmen ISIS ini,” tukasnya. [dna]

Tags: