Mensos Resmikan Pesantren Kota “Khadijah” Khusus Putra

2gSurabaya, Bhirawa
Ketua Umum Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU (YTPSNU) Khadijah Surabaya Khofifah Indar Parawansa meresmikan penggunaan Pesantren Kota Khadijah Wonokromo, Surabaya, yang berkapasitas 96 orang, tapi khusus putra.
Pesantren Kota khusus putra yang berjarak sekitar 50 meter ke arah barat dari kompleks TK, SD, SMP, dan SMA Khadijah, Wonokromo itu diresmikan setelah Haul ke-21 pendiri YTPSNU “Khadijah” Surabaya KH Abd Wahab Turcham di halaman yayasan setempat, Minggu.
“Pesantren Kota itu amanat para ulama dan habaib yang belum kita wujudkan, tapi sekarang secara bertahap ada pesantren khusus putra, karena pesantren khusus putri sudah lama ada,” kata Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu.
Menurut Khofifah yang juga Menteri Sosial itu, pesantren kota yang dimaksud memberikan pembiasaan dalam akhlak atau karakter serta pembiasaan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. “Pendidikan yang dikembangkan YTPSNU Khadijah memang sudah sejak 2011 memberlakukan sistem bilingual dengan pra-ujian dari Cambridge,” katanya.
Sejak Kemendikbud meniadakan RSBI, pihaknya tetap berusaha membaca kultur dan politik global, karena itu YPTSNU bermitra dengan lembaga bahasa global, seperti Cambridge, untuk mencetak generasi Islam yang bisa berinteraksi secara global.
“Tapi, Pesantren Kota khusus putra ini masih mampu menampung 96 siswa, meski rencana kita kedepan bisa menampung 125 siswa,” katanya sambil menyebutkan pesantren kota khusus putri sudah mampu menampung 200 siswa lebih.
Karena keterbatasan pesantren putra itu, pihaknya akan menampung santri yang sedang menempuh studi di SMP dan SMA Khadijah dalam satu tahun saja. “Tahun berikutnya harus keluar untuk digantikan adik kelasnya, jadi kami menerima untuk satu tahun saja,” katanya.
Dalam sambutan saat mewakili pemerintah provinsi dalam Haul Ke-21 pendiri YTPSNU Khadijah itu, Wagub Jatim Saifullah Yusuf menyatakan sangat berterima kasih dengan majelis haul yang diadakan YTPSNU Khadijah Surabaya.
“YTPSNU merupakan salah satu lembaga pendidikan terbaik yang dimiliki NU, karena itu majelis ini dan lembaga pendidikan ini akan menghadirkan pendidikan karakter yang akhirnya juga menghadirkan masyarakat beretika, kalau ada darurat narkoba atau kejahatan lainnya, YPTSNU ini benteng dari semua itu,” katanya.
Secara terpisah, pengasuh Pesantren Kota “Khadijah” (Putra) Ustaz Abdul Ghofar menyatakan pesantren yang dibangun dengan tiga lantai itu dibuka mulai tahun ajaran baru pada Juli mendatang.
“Kita buka untuk 96 siswa yang terbagi dalam 12 kamar atau setiap kamar ada delapan anak. Hingga kini sudah ada 10 siswa yang mendaftar, meski pesantren akan kita buka pada Juli mendatang,” katanya.
Ia menambahkan Pesantren Kota “Khadijah” Putra itu memang didesain sebagai pesantren kota dengan fokus pembiasaan pada bahasa asing untuk menyiapkan generasi Muslim yang mampu merespons era MEA. [geh,ant]

Tags: